Kerugian Nissan Mencapai Rp 21 Triliun dalam 3 Bulan

30/07/2020

Pasar mobil

3 menit

Share this post:
Kerugian Nissan Mencapai Rp 21 Triliun dalam 3 Bulan
Dari Jepang dilaporkan kerugian Nissan di 3 bulan pertama 2020 dari April hingga Juni (Fiscal Year 2020 Q1) mencapai 153,9 miliar Yen atau hampir Rp 21 triliun.

Upaya Nissan Motor Co., Ltd., untuk tetap bertahan dan bangkit di tengah pandemi COVID-19 berdampak pada sisi finansial. Nissan melaporkan mengalami kerugian yang cukup besar. Dalam laporannya tanggal 28/7/2020 disebutkan, kerugian operasional kuartal pertama tahun fiskal 2020 (April-Juni 2020) mencapai 153,9 miliar Yen atau sekitar Rp 21 triliun.

Angka kerugian di atas seperti melanjutkan tren kerugian Nissan yang dialami tahun lalu. Dalam kesempatan yang sama Nissan melaporkan mengalami kerugian operasional sebesar 470 miliar Yen atau sekitar 4,5 miliar USD (setara Rp 65,8 triliun) sepanjang tahun fiskal 2019 yang berakhir 31 Maret 2020.

Terdampak pandemi

Kerugian Nissan di tiga bulan pertamanya di atas disebabkan beberapa hal. Namun yang mendominasi karena dampak pandemi COVID-19. Penjualan mobil secara global yang merosot hampir setengahnya turut mempengaruhi penjualan Nissan secara signifikan. Nissan harus menghentikan sementara pabriknya di seluruh dunia demi mendukung pencegahan penyebaran COVID-19. Di sisi lain Nissan masih harus membayar upah pokok para karyawan yang diliburkan.

>>> Mengintip Harga Mobil Bekas Nissan Keluaran Tahun 2019

Foto menunjukkan Ashwani Gupta, COO Nissan Motor Company Limited saat memberikan sambutan

Kerugian Nissan karena pandemi COVID-19 mencapai puluhan triliun rupiah

Performa penjualan

Dilaporkan juga performa penjualan global Nissan di kuartal pertama tahun fiscal 2020 (April-Juni 2020) turun 47,7% menjadi 643.000 unit kendaraan. Sedangkan untuk market share global turun 0,3 poin dari tahun sebelumnya menjadi 5,2%.

Di Jepang. Penjualan Nissan turun 33,7% menjadi 84.000 kendaraan. Meski demikian secara market mengalami peningkatan lebih dari 11%. Perbaikan market tersebut didorong oleh penjualan mobil kei kar New Nissan Roox yang dimulai pada bulan Maret. Nissan berharap peluncuran Nissan Kicks e-Power 2020 pada 24 Juni 2020 lalu memberi kontribusi besar untuk mempertahankan pasar.

>>> Nissan Hadirkan Lagi Satu Model Kei Car Canggih, Nissan Roox

Di China, Nissan melaporkan data penjualannya di sana berdasarkan tahun kalender yang dihitung mulai Januari 2020. Pada 3 bulan pertama (Januari-Maret) penjualan Nissan turun 39,9% menjadi 207.000 unit kendaraan. Namun demikian pangsa pasar Nissan di Cina naik 0,5 poin menjadi 6,2%.

Foto menunjukkan Nissan Roox tampak samping depan

Kei kar Nissan Roox berkontribusi mengurangi Kerugian Nissan di Jepang

Di Amerika Serikat (AS). Sama dengan penjualan di Jepang dan Cina yang mengalami penurunan, penjualan Nissan di AS juga turun, yaitu sebesar 49,5% dari tahun sebelumnya menjadi 177.000 unit kendaraan.

Rencana model baru

Meski gelombang finansial tengah melanda, tak menyurutkan Nissan untuk terus berkembang. Salah satunya melalui peluncuran model-model baru, sebagaimana rencana transformasi empat tahun yang diluncurkan pada 28 Mei 2020 lalu bertajuk Nissan NEXT. Melalui video teaser bertajuk 'Nissan Next: From A to Z' Nissan mengungkap ada sekitar 12 model bakal diluncurkan dalam 18 bulan mendatang.

>>> Setelah Ariya, Nissan Siapkan SUV Listrik Berdimensi Besar

Model itu sudah dimulai dari Nissan Ariya yang menjalani debut secara digital pada 14 Juli 2020 lalu di Yokohama Jepang. Video bisa dilihat di sini

>>> Baca berita otomotif lainnya di Cintamobil.com

Satu-satunya anggota redaksi yang berbasis di Jawa Tengah. Bergabung di Cintamobil.com sejak 2017 sebagai Content Writer. Saat ini, kerap menulis berbagai informasi seputar lalu lintas dan perkembangan transportasi di Indonesia.
 
back to top