Di sela-sela acara Grand Launching PIDI (Pusat Industri Digital) 4.0 yang bertajuk Kick Off Program Transformasi Industri 4.0 tahun 2023 di Gedung PIDI 4.0, Jakarta hari ini (14/3) hingga 17 Maret 2023 PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) ikutan show off revolusi industri 4.0 di 'mini' pabrik andalannya. Wah seperti apa ya?
Melalui miniatur pabrik ini bisa dijelaskan seberapa besar implementasi industri 4.0 by TMMIN
Yes, tim Cintamobil.com bilang itu adalah 'mini' factory (pabrik) karena dalam showcase tersebut terdapat miniatur-minatur bagian pabrik PT TMMIN yang menunjukkan pabrik mobil Toyota ini telah melakukan implementasi industri 4.0 di pabriknya. Yuk kita bedah satu per satu...
PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia Implementasi Industri 4.0
Jadi dari pada intinya PT TMMIN telah mengkoneksikan antar function baik di dalam pabrik maupun kaitannya dengan para supplier. Dimulai dari vehicle ordering terus kemudian ke production planningnya.
Dalam 'maket' yang ada tersaji, ditunjukkan bagaimana itu terkoneksi dari mulai ordering terus kemudian product planning, kemudian yang dari product planning yang order itu Toyota Production System overview, yang terdiri dari Just In Time, Taki Time, dan Heijunka Procedure.
Agus Gumiwang Kartasasmita (kanan baju biru) mengunjungi booth TMMIN
Pada intinya adalah bagaimana suatu order itu direfleksikan dengan teknologi digitalisasi ke supplier-supplier yang bekerja sama dengan TMMIN. Lantas kemudian masuk ke supplier PT TMMIN berbasis dari data-data rencana produksi yang ada.
Contoh berapa mobil yang akan diproduksi dalam waktu itu ada semacam pola bakunya, nah dari daftar (pola) itu kemudian akan diconvert jadi kebutuhan part, dilanjut ke supplier mana, nah data itu yang akan disubbmited ke supply chain TMMIN, (ke supplier-supplier TMMIN), data-data tersebut berisi mengenai kapan part tersebut harus dikirimkan.
Supply Chain System canggih, semua terekam dengan baik
Di showcase / maket tentang Supply Chain, dua-duanya itu harus efisien, sebelah kanan maket PT TMMIN menerapkan Supply Chain Possibility untuk tahu semua kendaraan yang ada di supplier PT TMMIN.
Kemudian di sebelah kiri kita menerapkan Delivery Truck System sehingga lebih efisien dan terpantau melalui RFID (Radio-frequency Identification) system. Jadi semua akan terekam secara otomatis. Dengan menerapkan sistem ini TMMIN akan dapat mengetahui dengan mudah posisi truk-truknya. Hebat bukan?
>>> Toyota Dukung SDM Indonesia Menguasai Teknologi Baterai
Manfaatkan Kecerdasan Buatan
Enggak cukup sampai di situ! PT TMMIN juga menerapkan Artificial Intelligent (AI) untuk production, tepatnya ada di area Quality, Maintenance, dan juga digital SOP (Standard Operation Procedure).
Jadi untuk quality PT TMMIN menerapkan AI untuk melakukan Quality Inspection jadi menghilangkan pekerjaan yang tidak efisien, PT TMMIN bisa tahu kapan mesin rusak dengan AI, di sini untuk meningkatkan produktifitas makanya pada bagian ini diterapkan AI untuk digital SOP sehingga dipastikan sesuai dengan urutan dan lokasi yang tepat. Singkatnya jikalau ada kesalahan akan langsung muncul notifikasi.
Berikutnya untuk menekan productivity yang tadinya manual sekarang menggunakan VR (Virtual Reality), ini terlihat di bagian trainning untuk painting dan welding, jadi bisa melihat skornya seberapa jauh, sampai levelnya sempurna.
Selain AI, VR juga dimanfaatkan TMMIN
Kemudian ada juga Line Production di TMMIN dari mulai Stamping, Welding, Painting, sampai Assembly seluruh proses ini akan dimonitor melalui digital controler, gunanya untuk pendeteksian lebih dini jika terjadi masalah, sehingga tim kontroler dapat melakukan tindakan yang tepat, jika terjadi masalah memungkinkan untuk tidak line stop (jalur produksi dihentikan sementara karena terjadi masalah, seperti umumnya SOP di pabrik non 4.0).
Terdapat juga dua macam Factory Recognation, ini sebenarnya mengacu ke Green Industry sehingga TMMIN memanfaatkan gravitasi bumi dan juga Solar Cell / Solar Panel, sehingga nantinya beberapa bagian dari pabrik dapat bergerak ke arah yang diinginkan tanpa adanya energi listrik dengan memanfaatkan juga digitalisasi.
Dari production masuk ke distribusi, di distribution area pada maket (foto) di bawah ini adalah visualisasi bagaimana mendistribusikan produk TMMIN sampai ke ekspor (sampai ke car port / kapal), di mana di sana menggunakan multiple RFID.
Di sini terlihat jelas visualisasi pengiriman kendaraan untuk ekspor
Tujuannya adalah untuk bisa mengetahui vehicle (kendaraan) mana atau part-part mana yang sudah sampai di eksport untuk kebutuhan rekonsiliasi, ini penting mengingat produk PT TMMIN sebagian besar adalah untuk diekspor.
Jadi memang di pelabuhan Tanjung Priuk maupun di Patimban itu TMMIN coba untuk melakukan digitalisasi, karena sebagai informasi di pelabuhan Tanjung Priuk itu masih manual, jadi PT TMMIN koordinasi dengan PELINDO bagaimana hal itu untuk menggunakan RFID.
Jadi setiap truk yang lewat itu langsung tercatat (record), jadi setiap produk Toyota yang masuk ke kapal mana itu direcord dengan baik di PELINDO, dan itu juga bermanfaat untuk pihak yang terkait juga untuk melakukan pengecekan. Canggih ya!
>>> Operational Cost Toyota Kijang Innova Zenix Gasoline Lebih Rendah Dari Innova Reborn Diesel