Ingin Mobil Listrik Berkembang Di Indonesia? 4 Hal Ini Harus Prioritas

27/04/2022

Pasar mobil

3 menit

Share this post:
Ingin Mobil Listrik Berkembang Di Indonesia? 4 Hal Ini Harus Prioritas
Artikel ini merupakan sudut pandang kami dalam menanggapi tren mobil listrik atau EV yang akan segera berkembang di Tanah Air namun tetap berlandaskan fakta...

Untuk bisa menuju adopsi mobil listrik atau EV (Electric Vehicle) yang masif, maka EV wajib mempunyai ekosistem yang mendukung. Tidak asal pabrikan cuman menyediakan mobil listriknya saja tapi enggak memikirkan hal lainnya.

Perlu EV Ecosystem Terpadu

Perlu ada infrastruktur charging, suplai tenaga listrik yang besar dan stabil, penyempurnaan regulasi dan yang terpenting adalah kemauan dan kemampuan dari si customer itu sendiri.

Mobil listrik Lexus UX300e dan Toyota C+ Pod

EV masih mahal, gimana mau menggaet banyak orang beli?

Salah satu pabrikan besar di Tanah Air pernah bilang ke Cintamobil.com bila untuk saat ini daya beli masyarakat Indonesia belum kuat ke EV. Maklum saja harga per unit EV itu paling murah adalah Rp 600 jutaan. Bandingkan dengan mobil konvensional yang dalam kondisi baru harga Rp 150 jutaan saja ada.

>>> Intip Mobil Listrik 'Masa Depan' Lexus

4 Tantangan Mobil Listrik

Dari berbagai riset di berbagai belahan dunia, 4 faktor yang masih menjadi tantangan atau barrier adopsi EV oleh customer adalah sebagai berikut:

1. Range = Saat ini di Indonesia belum ada EV yang mampu melaju sejauh 500 kilometer dalam sekali charging, hanya mobil hybrid yang bisa melakukan hal tersebut.

2. Price = Seperti yang disinggung sebelumnya, EV harganya masih mahal.

3. Charging Infrastructure = Kita semua tahu infrastruktur charge EV belum sebanyak pom bensin konvensional di Tanah Air.

4. Knowledge of Customer atau Mental Barrier = Sudah siapkah konsumen mengetahui konsekuensi pemakaian mobil listrik? Seperti Resale Value yang mungkin tak sebaik mobil konvensional. Ya gimana enggak? Kalau mau ganti baterai mobil listrik harganya mahal banget kan sekarang?

Nah, nanti sejauh mana Indonesia secara bertahap membangun ekosistem dan mengatasi barrier-barrier di atas, akan menjadi kunci keberhasilan transisi menuju EV Era dari mobil konvensional.

>>> Hyundai: Konsumen Sudah Mulai Terbiasa Pakai Mobil Listrik (EV)

Pasar Menjanjikan Sih...

Meski demikian, "Pada dasarnya, pasar Indonesia itu masih menjanjikan. Oleh karena itu banyak sekali brand-brand lain menanamkan investasinya di Indonesia," ujar Amelia Tjandra, selaku Marketing Director PT Astra Daihatsu Motor (ADM).

Lebih lanjut, Wanita yang akrab disapa Amel ini pun menambahkan, "Yang terbaru banyak sekali brand-brand di luar Jepang, karena mereka melihat potensi untuk perkembangan bisnis otomotif di Indonesia masih besar," yakin Amel.

Tim Cintamobil.com test drive Lexus UX300e 2022

Padahal EV is almost perfect jadi mobil harian

Hal ini juga diamini oleh Hendrayadi Lastiyoso, Marketing and CR Division Head PT Astra International Tbk-Daihatsu Sales Operation (AI-DSO). "Electric Car, Daihatsu selalu memperhatikan kebutuhan dari masyarakat terhadap mobil elektrik ini, kita terus memonitor juga," Ujarnya.

"Karena kan memang kalau kita melihat dari kemarin-kemarin dari GIIAS tahun lalu, dari IIMS kemarin ini mulai hangat terus issue atau informasi dari mobil elektrik ini. Tetapi kalau kita (Daihatsu) harus melihat dulu sampai sejauh mana permintaan konsumen Indonesia terhadap Electric Car ini," tambah Pak Hend sapaan akrab Hendrayadi Lastiyoso.

Panel insrtumen Lexus UX300e 2022

Indikator Lexus UX300e yang terasa seperti mobil konvensional

"Intinya pasti kita akan memantau terus bagaimana permintaan ini, dan pada waktunya nanti kita juga harus memenuhi permintaan pemerintah, yang merupakan kebijakan pemerintah tersebut," lanjut Pak Hend.

"Tetapi, bu Amel mengatakan, kita akan selalu bersama-sama dengan grup kita, yaitu grup Toyota, jadi teknologinya sudah tersedia, tapi kapan, model apa, dan waktunya kapan, tentunya nanti kita akan bersama-sama lah dengan grup kita Toyota," tutup Pak Hend.

Mengawali karir sebagai jurnalis otomotif pada 2014, setahun kemudian Arfian menjadi test driver di sebuah tabloid otomotif nasional. Bergabung di Cintamobil.com sejak 2018, kini ia menjadi Head of Content di Cintamobil.com   About Arfian Lulusan kampus Trisakti angkatan 2009 ini sebe
 
back to top