Hyundai Motor Group telah mengkonfirmasi akan menghentikan pengembangan mobil bermesin diesel dalam langkah terbaru dari peralihannya menuju kendaraan tanpa emisi. Langkah yang sama sebelumnya juga telah dicanangkan oleh Volvo produsen mobil asal Swedia.
>>> Hyundai Targetkan Penjualan Mobil Sebanyak 4,16 Juta Unit Tahun 2021
Beda Nasib Mobil Diesel dan Bensin
Menurut laporan dari media setempat Korea JoongAng Daily melaporkan bahwa Hyundai Motor Group telah menghentikan pengembangan mobil diesel baru mulai paruh kedua tahun lalu. Jadi kemungkinan besar di masa depan tidak akan ada mobil baru bermesin diesel dari produsen mobil asal Korea Selatan itu. Meskipun mobil bermesin diesel tidak akan memainkan peran besar dalam masa depan grup tersebut. Mobil bermesin bensin akan terus dikembangkan untuk digunakan dalam model hybrid dan plug-in hybrid mengingat untuk bisa melewati regulasi emisi yang lebih ketat.
Tidak ada masa depan untuk mesin diesel
Elektrifikasi sendiri bagian penting dari strategi bisnis terbaru Hyundai Motor Group yang juga akan mencakup model listrik murni berdasarkan Electric-Global Modular Platform (E-GMP). Grup asal Korea Selatan itu tersebut berencana untuk memperluas jajaran kendaraan listrik baterai dari delapan model saat ini menjadi 23 model pada tahun 2025 dan menjual satu juta unit setiap tahun di pasar global.
>>> Ini Penyebab dan Cara Memperbaiki Aki Mobil Tekor
Volvo Juga Akan Melakukan Hal yang Sama
Produsen mobil asal Swedia Volvo berpendapat bahwa dengan adanya larangan penjualan mobil bermesin diesel dan bensin akan mempercepat peralihan elektrifikasi. Selain itu ia juga menyebutkan bahwa mesin pembakaran internal adalah teknologi masa lalu. Volvo saat ini memiliki satu model listrik murni yakni XC40 Recharge. SUV bertenaga listrik ini merupakan yang populer di pasar Eropa dan merupakan model plug-in hybrid terlaris di Eropa.
Platform Volvo XC40 Recharge
Volvo sendiri telah memperkirakan bahwa setengah penjualannya di tahun 2025 mendatang mengandalkan mobil listrik. Sedangkan sisanya menggunakan teknologi plug-in hybrid yang memungkinkan mobil menempuh jarak yang signifikan hanya dengan daya baterai. Langkah apa yang dicanangkan oleh Hyundai Motor Group dan Volvo tersebut sejalan dengan apa yang tengah didiskusikan oleh Pemerintah Inggris. Salah satu pasar mobil terbesar di Eropa itu ingin menghentikan penjualan mobil bensin, diesel atau hybrid di tahun 2035 mendatang.
>>> Berita otomotif terbaru dan terlengkap ada di Cintamobil.com