
Michelin merupakan produsen ban kedua terbesar di dunia. Mereka memasok ban untuk supercar, dump truk, bahkan ban Pesawat Ulang-alik. Lalu apa hubungan ban Michelin dengan penilaian restoran Michelin Star? Ternyata hal ini bermulai dari keinginan pendiri Michelin agar semakin banyak orang melakukan perjalanan, sehingga lebih banyak menggunakan ban, dan produk mereka semakin laris.
Sejarah lahirnya Michelin
Dua bersaudara Andre yang merupakan seorang insinyur dan Eduardo Michelin, seorang seniman lanskap mengambil alih bisnis keluarga mereka yang mengkhususkan diri untuk membuat peralatan pertanian. Mereka melakukan diversifikasi ke penjualan ban karet di akhir 1800-an ketika mobil pertama diluncurkan.
Clermont-Ferrand, kota di Prancis yang menjadi tempat lahirnya Michelin
Saat membantu memperbaiki ban sepeda di pabrik mereka, mereka menemukan teknik yang tidak mengharukan ban direkatkan ke tepi roda. Lahirlah ban pneumatic pertama yang dapat dilepas dan menandai lahirnya merek Michelin di 1889.
Pada tahun 1900 terjadi ledakan penjualan mobil. Ada sekitar 3.000 unit mobil di Prancis kala itu. Michelin bersaudara menemukan ban berisi udara yang “dapat diganti’. Untuk meningkatkan penjualan, mereka fokus pada pengadaan ban bagi mobil baru serta untuk penggantian ban bekas.
>>> Pilihan Tipe dan Harga Ban Mobil Michelin di Indonesia Terlengkap
Di tahun 1900-an, ada banyak mobil yang terjual di Prancis
Dan salah satu marketing jenius yang mereka lakukan akan memperkenalkan berbagai restoran menarik di sekitar Prancis. Semakin banyak orang yang melakukan perjalanan, semakin cepat ban tergerus dan habis. Sehingga semakin cepat siklus penggantian ban yang tentu saja menguntungkan bagi bisnis ban mereka.
>>> Ban Michelin MotoGP 2021 Dinilai Kurang Berkualitas
Michelin Guide pertama
Setelah dua tahun membuat informasi secara gratis, Andre Michelin datang ke sebuah toko ban untuk melihat buku panduan dari Michelin yang terletak di toko tersebut. Dengan slogan “orang-orang hanya menghargai apa yang mereka bayar”, Michelin akhirnya meluncurkan Michelin Guide pertama pada tahun 1920 dan dijual dengan harga 7 franc (dengan kurs saat ini atau sekitar Rp 110 ribu).
Sebelum adanya Google, buku ini populer kala itu. Berisi tentang semua mekanik di Prancis, instruksi mengganti ban kempes, lokasi pompa bensin, serta restoran dan hotel yang cocok bagi para pelancong lengkap dengan peta jalan yang terperinci. Tentu saja, buku panduan ini langsung populer.
Michelin Guide berisi semua informasi teknis otomotif hingga peta Prancis
Tapi di era 1920-an, dimana mobil menjadi lebih umum dan orang-orang mulai mengerti tentang mekanis, Michelin bersaudara ingin fokus pada makanan. Mereka memutuskan untuk menunjuk ‘inspektur makanan’ dan kritikus makanan professional untuk meninjau restoran dan menilai masakan secara anonim. Hanya restoran terbaik yang ditampilkan dalam buku panduan ini.
Pada tahun 1926, mereka membuatnya lebih eksklusif. Mengingat hanya orang kaya yang mampu membeli dan mengendarai mobil. Mereka mulai memberikan peringkat dan Michelin Star. Selama lima tahun, hanya restoran terbaik yang mendapatkan satu bintang Michelin.
>>> 5 Fakta Menarik Tentang Maskot Michelin Bibendum
Michelin Star Restaurant
Baru pada tahun 1931, Michelin Star terbagi menjadi tiga kategori, mulai dari bintang 1 hingga bintang 3. Berikut arti dari masing-masing bintang yang diberikan.
- Bintang 1: Makanan berkualitas tinggi. Bagi Anda yang sedang melewati daerah tersebut, restoran ini layak untuk dikunjungi.
- Bintang 2: Makanan luar biasa. Restoran ini layak untuk dikunjungi bagi Anda yang berada di daerah yang jauh dari restoran.
- Bintang 3: Menawarkan makanan dan pengalaman kuliner yang luar biasa. Restoran ini sangat layak untuk dikunjungi bagi Anda yang berada di daerah yang jauh dari restoran.
Ada Bibendum, logo ban Michelin dalam setiap pemberian penghargaan Michelin Star
Warisan Michelin Star semakin kuat hingga saat ini. Dengan pemilik restoran membanggakan bintang Michelin yang mereka dapatkan. Bahkan penerima penghargaan Michelin, Gordon Ramsay, sangat terpukul ketika ia kehilangan dua Michelin Star untuk restorannya, The London, pada 2013 silam.
Walaupun tetap ada kontroversi yang mengiringi. Beberapa restoran yang menolak peringkat Michelin karena ekspektasi ini hanya mewakili sebagian orang. Namun Michelin bersaudara tentu menjadi pelopor dan inovator dalam memberikan penghormatan kepada bisnis kuliner. Dan tentu saja sebagai teman perjalanan yang menarik untuk Anda kunjungi.
>>> Dapatkan harga mobil terbaru dan promo terbaik tahun 2021 di sini