Ikuti kami di berita google
Ban Michelin yang memasok untuk balap MotoGP 2021 kini tengah jadi sorotan. Itu dikarenakan sebagain besar pembalap merasa kurang senang dengan alokasi ban yang disediakan untuk dua seri di Qatar.
Beberapa pembalap yang mengeluhkan soal kualitas ban Michelin antara lain Pol Espargaro, Valentino Rossi, duet Suzuki yakni Jack Miller dan Joan Mir, serta Miguel Oliveira. Menurut mereka, ban Michelin yang digunakan tidak mampu menghasilkan grip maksimal hingga akhir balapan. Sehingga banyak pembalap yang harus mengurangi kecepatan motornya.
>>> Joan Mir Sebut Sudah Punya Firasat Buruk Sebelum Balapan di Qatar
Kualitas Ban Michelin Dianggap Buruk oleh Joan Mir
Joan Mir anggap grip ban menurun di akhir balapan
Dikutip dari Motorsportmagazine, Jumat (09/04/2021), selama dua balapan di Sirkuit Losail, para pembalap tercatat memacu motornya hingga batas maksimal. Tentunya jika mereka melaju lebih cepat maka butuh ban dengan kualitas lebih baik pula. Disinilah Michelin harus menciptakan ban yang ramah dengan pengendaranya.
Lalu mengapa para pembalap MotoGP komplain tentang kualitas ban Michelin? Alasan yang dikemukakan dari Joan Mir adalah jika ia harus mengurangi kecepatan motornya saat seri pertama karena ban belakang mengalami deformasi di sisi kanan. Kondisi itu mengurangi grip ban terutama pada bagian belakang. Sialnya, hal itu terjadi lagi di seri kedua yang membuat Joan Mir tambah marah.
"Sebenarnya jika salah satu ban terasa sedikit berbeda, sulit untuk mengetahui apakah itu berasal dari ban atau kondisi lintasan yang telah berubah. Hal semacam ini juga terjadi saat Bridgestone menjadi pemasok ban, selalu ada hal yang tidak sempurna," ucap satu teknisi Michelin yang dulunya juga bekerja di Bridgestone dan Dunlop.
>>> Ketahui Tekanan Ban Mobil yang Ideal Buat Harian
Kondisi Ban Ditentukan Juga oleh Faktor Cuaca di Sirkuit
Setiap tim sebaiknya memilih ban yang tepat untuk motornya
>>> Review Subaru Impreza WRX STi A-Line 2013: Tetap Kencang Tapi Lebih Ramah Dipakai Harian
Masih dari sumber yang tidak disebut namanya itu, kualitas ban pada saat balapan juga ditentukan dari faktor kondisi cuaca pada saat race. Michelin yang punya keunggulan teknologi yang bisa menyesuaikan suhu aspal untuk menghasilkan grip terbaik juga terkadang tak dapat mencapai hasil sempurna.
"Terkadang sulit bagi kami untuk memperkirakan bagaimana kondisi sirkuit saat itu. Seperti di Barcelona tahun lalu cuacanya cukup aneh dimana kami berhasil menciptakan grip yang baik tapi konsumsi ban tinggi. Kemudian di Brno, dimana gripnya dikatakan kurang oleh pembalap, namun motor-motor mereka melesat sangat kencang. Jadi ketika Anda tiba di sirkuit, Anda tidak pernah tau grip ban akan bagus atau tidak," jelas dia.
Kondisi inilah yang dianggap paling menjengkelkan bagi pabrikan ban. Sebab ketika tim tidak memilih ban balap yang tepat maka kualitas ban kerap disalahkan. "Padahal ban sebagian besar bekerja dengan konsisten, tinggal Anda menentukan ban yang paling cocok untuk motor Anda. Karenanya banyak tim balap yang memperkerjakan teknisi khusus untuk mengamati kesesuaian penggunaan ban," tutup dia.
