
Toyota Veloz Hybrid sepertinya sudah siap masuk jalur produksi setelah dua produk Toyota lainnya yang lebih dulu dirakit oleh PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN). Dua produk hybrid itu yakni Toyota Kijang Innova Zenix Hybrid dan Toyota Yaris Cross diproduksi di Karawang.
Sinyal Toyota Veloz Hybrid
"Karena bagaimana pun market Indonesia, kan paling besar di bawah Rp 500 juta dan apalagi di bawah Rp 400 juta, (apalagi) di bawah Rp 300 juta, jadi kita harus masuk di segmen itu supaya mobil ramah lingkungan bisa lebih besar," kata Anton Jimmi Suwandy, selaku Marketing Director PT Toyota Astra Motor (TAM).
Pria berkacamata ini juga menambahkan, "Dalam dunia apapun bisa terjadi, cuman kan aku enggak bisa cerita apa yang akan terjadi di masa depan, nanti ini kan proses ya, kalau Zenix (Hybrid) bagus, Yaris Cross (bagus) jadi kan kita confident makin ke bawah bahwa hybrid juga bisa masuk," kata Anton sapaan akrab Anton Jimmi Suwandy.
Mesin berkode 2NR-VEX inilah yang nantinya mungkin dijejalkan ke Veloz Hybrid
Lulusan Universitas Gadjah Mada jurusan Engineering angkatan 1995 ini pun menambahkan, "Dan ini kita bicara (soal) hybrid beneran ya, bukan hybrid-hybridan (mild hybrid)," tambah Anton. Kode harga mobil hybrid murni Toyota di bawah Rp 300 juta ini bisa jadi mengarah ke Toyota Veloz Hybrid.
"Untuk harga Rp 500 juta ke atas itu konsumen confirmed bahwa hybrid it's okay, tapi belum confirm yang kelas Rp 400 jutaan ini hybridnya bakal confirmed akan lebih besar apa enggak ya ini pembuktiannya. Ini pembuktian, kalau kita di Toyota ya kita confident," tutur Anton ke tim Cintamobil.com.
>>> Toyota Avanza Hybrid Bakal Pakai Sistem e-Smart Daihatsu Rocky?
Adaptasi Konsumen Indonesia Lebih Cepat
Pria yang sudah jalan 22 tahun di Toyota ini pun bilang, menyoal Toyota Veloz Hybrid, "Orang Indonesia itu adaptasinya lebih cepat, Thailand itu lebih lama jualan Hybrid daripada kita, adoptnya kita lebih cepat, semua Indonesia itu lebih cepat, masalah gadget, aplikasi, dan sebagainya," katanya.
"Hybrid itu mulai masuk ke segment middle, selama ini kan segment yang mewah, terus kita berharap bisa mencakup semua segment," salip Ir. Bob Azam, Direktur Corporate & External Affairs And Administration PT Toyota Motor Manufucturing Indonesia (TMMIN) di waktu yang nyaris bersamaan.
Veloz lebih cocok di 'hybrid' kan dibanding Avanza, kenapa? Simak artikel lanjutannya nanti ya...
Bob sapaan akrab Bob Azam ini pun menambahkan, "'Dan dengan cara itu konsumen-konsumen yang ada di kelas middle-low segment bisa menikmati insentif, jadi jangan orang kaya aja yang dapat insentif gitu lho," kekeh Bob.
Toyota Yaris Cross Hybrid jadi pembuktian, apakah hybrid di harga segini bisa diterima pasar
Kembali lagi ke Anton, ia pun bilang kalau Toyota Yaris Cross dapat menjadi contoh, apakah hybrid dengan harga murah bisa diterima konsumen, sebelum nantinya mobil hybrid Toyota yang lebih murah lagi dijual (yang kemungkinan besar adalah Veloz Hybrid).
"Karena memang segmen ini (Yaris Cross) adalah pertama kali ya, pertama kali kita coba dulu di High Grade nya itu penerimannya seperti apa. nanti baru kita lihat pelan-pelan kita turun ke bawah," tutup Anton.
>>> Baru vs Bekas: Model Baru All New Veloz vs Innova Reborn Bekas