Test Drive Hyundai IONIQ 6 Signature 2024: The Sports Car Eater!

22/01/2024

Mobil baru

5 menit

Share this post:
Test Drive Hyundai IONIQ 6 Signature 2024: The Sports Car Eater!
Hasil uji coba kami terhadap sedan listrik terbaru racikan PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) yakni Hyundai IONIQ 6 Signature 2024 benar-benar luar biasa

Hyundai IONIQ 6 Signature AWD 2024
Sebagus itu kah Hyundai IONIQ 6? Simak ulasan ini hingga tuntas

Begitu luar biasanya Hyundai IONIQ 6 Signature 2024 ini sejujurnya sulit kami lukiskan dengan kata-kata. Mobil ini menggabungkan antara desain mengagumkan, keasyikan mengemudi baik, dan performa serta efisiensi yang luar biasa. Bagaimana pendapat kami mengenai Hyundai IONIQ 6? Simak ulasan ini hingga tuntas.

Hyundai IONIQ 6 The Sports Car Eater!

Hal pertama yang kami uji coba adalah performanya. Bagaimana tidak, media di luar negeri memuji-muji performa mobil ini, alias layak disandingkan dengan Sport Car. Oke, alat berbasis GPS sudah diset, matikan kontrol traksi, matikan AC, pakai drive mode SPORT, lalu injak pedal rem, sembari injak pedal gas. Dan Go! 

All-Wheel Drive (AWD) dari Hyundai IONIQ 6 ini menjamin agar mobil tak kehilangan traksi saat start. Terbukti hampir tak ada decitan ban saat kami menguji performa 0-100 km/jam. Kepala dan badan saya selaku tester seolah terdorong ke kursi, dan eng ing eng, hasil uji kami lebih baik dari klaim, yakni 4,8 detik saja (klaim 5,1 detik).

Eksterior depan Hyundai IONIQ 6 Signature AWD 2024
IONIQ 6 dilengkapi Active Air Flap (AAF) yang mampu terbuka-tertutup secara otomatis, tak heran Coeficient of Drag hanya 0,21

Mode SPORT yang kami gunakan ini membuat empat roda dengan pintar dikontrol oleh komputer untuk memberikan traksi optimal. O ya, bicara soal mode berkendara IONIQ 6 memiliki empat mode berkendara yakni ECO, NORMAL, SPORT, dan MY DRIVE MODE. Mari kita bahas satu per satu.

Ketika mode berkendara dipilih ECO, maka sebagian besar pergerakan mobil itu menggunakan penggerak roda belakang, namun sebenarnya tidak benar-benar full Rear Wheel Drive (RWD). Beda dengan mode SPORT yang sudah full AWD dari start hingga kecepatan puncaknya.

Top Speed Hyundai IONIQ 6
Menurut speedometer kecepatan puncak mobil ini ada di angka segini...

Tetapi di mode ECO ini, sistem dengan pintar memerintahkan mode AWD aktif di kecepatan 0 hingga 15 km/jam untuk membantu traksi saat start, baru pada kecepatan 16 hingga 185 km/jam itu yang bekerja full RWD. O ya di speedometer kecepatan puncak mobil ini ada di 192 km/jam, kalau di GPS sekitar 185 km/jam.

Beda lagi saat di mode NORMAL. Pada kecepatan rendah di 0-15 km/jam sama dengan mode ECO, sistem AWD bekerja, lalu di kecepatan 16 hingga 120 km/jam hanya RWD yang menggerakan mobil. Nah, saat kecepatan 121 km/jam ke atas hingga top speed sistem AWD kembali mengambil alih agar pengemudian lebih aman.

Kalau untuk di MY DRIVING MODE itu yang bisa disetting ada 4 customized:

  • Steering (Bisa disetting SPORT / NORMAL) Bila pengaturan di SPORT maka setir akan lebih berat bobotnya
  • Sensitifitas Pedal Akselerator (Bisa disetting SPORT / NORMAL) Bila pengaturan di SPORT maka lebih sensitif injakan pedal gasnya
  • Output Motor (Output motor/ output power bisa diset maximized, moderate atau minimized) jadi bisa diset langsung ngejambak banget atau mau dibikin irit power output motor maksimumnya. Sekadar informasi mobil ini punya keluaran daya maksimal 239 kW (sekitar 320 HP) dan torsi 605 NM.
  • Driveline (AWD/RWD)

Bicara soal pengendalian, mobil ini juga bikin takjub. Geser kiri-kanan enggak terlalu terasa body roll yang membuat pengemudinya merasa kian percaya diri. Hebatnya, meski pengendaliannya hebat dan fun to drive tetapi bantingan suspensinya masih terasa moderat, alias enggak terlalu keras-keras amat.

Tidak mengherankan, sebab Ground Clearence IONIQ 6 ini lebih rendah 19 mm bila dibandingkan dengan Hyundai IONIQ 5. Demikian pula dengan dengan berat total battery packnya. IONIQ 6 Signature AWD ini lebih berat sekitar 30 kilogram bila dibandingkan IONIQ 5 yang mana itu bisa membantu pengendalian dan kestabilan IONIQ 6.

Tim Cintamobil.com Test Drive Hyundai IONIQ 6
Beragam driving mode bisa dipilih untuk menyesuaikan kemauan pengemudi

Bantingan suspensi yang tidak terlalu keras itu berlaku jika Anda sebagai pengemudi maupun penumpang depan mobil ini ya. Kalau duduk di kursi belakang ya bila dibandingkan dengan Hyundai IONIQ 5, masih terasa lebih empuk IONIQ 5. Sesuai dengan target market mobil ini yang hendak menyasar orang yang senang nyetir.

O ya, posisi duduk di IONIQ 6 Signature AWD ini juga lebih baik dari IONIQ 5. Itu berkat pengaturan elektrik dan tilt and telescopic pada mobil ini yang bisa jauh, sehingga pengemudi dengan postur seperti apapun bisa menemukan posisi ternyaman. Sehingga melahap ratusan kilometer dengan mobil ini bisa begitu menyenangkan.

>>> Kami juga ajak jalan-jalan Hyundai IONIQ 6 kulineran di daerah ini

Kehematan Energi & Drive Mode

Satu hal lagi yang menurut saya sebagai test driver mengagumkan, yaitu kehematan konsumsi listrik mobil ini. Kami uji coba pada mode ECO, meski mengusung penggerak All-Wheel Drive tapi di rute campuran (toll + dalam kota) dengan jarak 90 kilometeran bisa dapat di atas 10 kilometer untuk setiap kWh-nya.

Hasil itu lebih hemat dari IONIQ 5 Signature Bluelink yang juga pernah kami tes. Menurut kami itu luar biasa, kalau pakai tes standar baku kami dengan average speed 22 km/jam di dalam kota ia mampu membukukan 6,6 - 7,1 kilometer per kWh. Hal itu disebabkan karena sistem penggerak IONIQ 6 yang pintar membaca kondisi jalan.

Konsumsi energi Hyundai IONIQ 6 Signature
Kami sempat menorehkan angka segini...

Kehematan konsumsi listrik Hyundai IONIQ 6 Signature ini juga banyak disebabkan oleh pengereman regeneratif yang baik. Terdapat banyak mode yang ditawarkan pada mobil ini. Ada i-PEDAL, Level 1, Level 2, Level 3, Auto 1, Auto 2, Auto 3 dan full AUTO.

Pada mode full AUTO pengereman kendaraan bahkan bisa dilakukan dengan menarik paddle shift sebelah kiri. Apabila di mode AUTO, sistem pada mobil melihat jarak kendaraan di depan untuk disesuaikan dengan level regeneratif yang aktif, kalau makin dekat level regeneratifnya bakal ikut digedein (disesuaikan).

Energy Monitor Hyundai IONIQ 6 Signature
Kapan AWD bekerja? Bisa lihat indikator ini...

Sementara sistem i-PEDAL membuat mobil bisa dikontrol hanya dengan satu pedal. Pakai fitur i-PEDAL ini begitu Anda terbiasa dan bisa memprediksikan secara presisi, nyaris sudah enggak pernah injak pedal rem lagi.

Anda juga tidak perlu khawatir dengan faktor safety ketika menggunakan sistem i-PEDAL ini. Kalau menyentuh gaya 0,1 G (Gravity), maka lampu rem belakang akan menyala dan sistem Anti-lock Braking System (ABS) juga aktif.

>>> Tempuh 1000 Kilometer Lebih, Inilah Kelebihan Dan Kekurangan Hyundai IONIQ 5

Kepraktisan, Kelegaan & Visibilitas Sama Baiknya Dengan IONIQ 5

Menggunakan platform yang sama dengan mobil listrik terlaris Hyundai yakni IONIQ 5 membuat Hyundai IONIQ 6 Signature memiliki kepraktisan sebaik saudaranya itu. Cup holder tersebar di masing-masing pintu, plus ada tempat penyimpanan di bawah console tengah. 

Interior Hyundai IONIQ 6 Signature
Interior mewah plus audio lansiran BOSE membuat berkendara lama-lama jadi betah...

Kelegaan kabin pun sama baiknya dengan IONIQ 5. Duduk di kursi belakang untuk saya yang posturnya 173 centimeter tidak merasa terkungkung. Padahal atap belakang mobil ini melandai demi bentuk sedan coupe yang keren. O ya fitur camera 360° juga membantu banget ketika hendak parkir atau lewat jalan sempit.

Sunroof Hyundai IONIQ 6 Signature
Sunroof meski ukurannya kecil dari atap kaca IONIQ 5 tapi ini bisa dibuka

Menyoal visibilitas, kami nilai IONIQ 6 Signature ini sama baiknya dengan IONIQ 5. Via tombol elektrik, ketika posisi duduk diatur paling rendah, spion sebelah kiri tidak terhalang oleh garis 'bahu' di pintu. Pilar A juga tidak terlalu besar menurut kami.

Hyundai IONIQ 6 Signature 2024 Akan Lebih Baik Jika...

Selalu ada celah untuk memperbaiki kekurangan mobil, bahkan yang menurut kami sudah sangat baik sekalipun. Tidak terkecuali untuk PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) bila hendak Hyundai IONIQ 6 ini tampil lebih baik lagi maka:

  • Akan lebih baik jika posisi tombol di konsol tengah dan layar sentuh dibuat lebih ergonomis dan mudah diraih (dengan posisi pengemudi yang pas, jadi pengemudi enggak perlu terlalu effort mencondongkan badan ke depan).
  • Oleh karena ada motor penggerak di bagian depan membuat keberadaan Front Trunk jadi agak useless, karena ukurannya kecil, saran kami sebaiknya digunakan untuk meletakkan toolkit saja atau mungkin memberikan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) yang lebih sesuai dengan spesifikasi mobil listrik.

Energy Information Hyundai IONIQ 6 Signature
AC (Climate) makan banyak listrik!

  • Bagasi belakang mobil ini tergolong kecil, mungkin itu konsekuensi dari desain eksotis dari mobil ini yang mampu menjadikan neck breaker. Agak disayangkan, padahal jarak tempuh mobil ini jauh, alias bisa jadi teman road trip antar kota. Dengan baterai 77,4 kWh klaim mobil ini bisa jalan sejauh 519 Kilometer.
  • Mengembangkan AC (Air Conditioner) yang lebih hemat dalam penggunaan listrik. Menurut Energy Information yang ada di mobil, saat berhenti AC memakan listrik sebesar 0,38 kW untuk suhu AC 24°C dengan kecepatan kipas di posisi 1. Ini berarti 52% dari penggunaan baterai. (Sisa 48% elektronik lainnya).

Kesimpulan

Ia merupakan The Sports Car Eater! Akselerasinya mengagumkan tanpa mengorbankan efisiensi listriknya. Jujur kami dibuat sulit untuk berkata-kata, singkat kata Hyundai IONIQ 6 Signature AWD ini sangat cocok untuk Anda yang senang mengemudi sendiri.

Eksterior belakang Hyundai IONIQ 6 Signature
Kami jadi penasaran untuk menyandingkannya dengan BYD Seal, bagus mana?

Fun to Drive factor yang tinggi dikombinasi beberapa kepraktisan dari IONIQ 5 karena menggendong basis serupa yakni E-GMP (Electric Global Modular Platform). Meski seluruh kenikmatan itu harus dibayar dengan harga yang tinggi, yakni mencapai Rp 1.220.000.000 (*Matte Color + Rp. 3.500.000). Sebab ia didatangkan bulat-bulat dari Korea Selatan alias Completely Built Up (CBU).

Mengawali karir sebagai jurnalis otomotif pada 2014, setahun kemudian Arfian menjadi test driver di sebuah tabloid otomotif nasional. Bergabung di Cintamobil.com sejak 2018, kini ia menjadi Head of Content di Cintamobil.com   About Arfian Lulusan kampus Trisakti angkatan 2009 ini sebe
 
back to top