Saat generasi kedua Suzuki Ertiga hadir di tahun 2018, PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) mendapatkan dorongan moral yang cukup baik dari principal dengan produk yang kompetitif. Terbukti, penjualan mereka naik hingga 8,1% dibanding tahun sebelumnya.
Sayangnya, rival-rival seperti Toyota dan Mitsubishi bergerak lebih cepat dalam memberikan pembaruan yang menarik minat konsumen. Suzuki pun kembali tertinggal dalam bersaing di segmen paling panas (Low MPV) di Indonesia ini.
Persaingan Low MPV kian panas, Suzuki Ertiga harus banyak berbenah
Tetapi, 2022 sepertinya menjadi tahun di mana Suzuki akan berusaha menyerang balik dengan menghadirkan Ertiga terbaru yang kabarnya segera diluncurkan dalam waktu dekat.
Sanggupkah Ertiga bersaing dengan Avanza dan Xpander?
Tahun lalu, Toyota Avanza mengalami perubahan besar-besaran. Mulai dari perubahan sistem penggerak dari RWD menjadi FWD, sasis yang sepenuhnya baru, serta penggunaan transmisi CVT yang mendukung kehalusan dan efisiensi saat berkendara. Mitsubishi mengantisipasinya dengan baik melalui sederet pembaruan kecil pada Xpander yang cukup penting untuk membuatnya tetap kompetitif.
Keduanya sama-sama meluncur di Gaikindo Indonesia International Auto Show 2021 beberapa bulan lalu. Seperti membawa pedang ke ajang tembang-menembak, Suzuki hanya membawa Ertiga Suzuki Sport dengan beberapa modifikasi kosmetik dan embel-embel Finest Form.
>>> Review Suzuki Ertiga Diesel 2019, Hanya Bersenjatakan Mesin Potensial?
Suzuki Ertiga terbaru sempat dirumorkan akan meluncur di GIIAS 2021, kenyataannya..
Pertanyaannya, pembaruan seperti apa yang dibutuhkan oleh Suzuki Ertiga untuk bisa bersaing dengan dua rival terkuatnya? Menurut kami, hal pertama yang harus menjadi prioritas adalah penyegaran terhadap tampilan eksterior dan interior.
Usia Ertiga generasi kedua kini sudah menginjak 4 tahun, para rival sudah mengusung tampilan yang lebih sporty, futuristik, dan mewah untuk memberikan kesan 'naik kelas' di segmen Low MPV. Jika sudah seharusnya Ertiga bersolek agar tidak terlihat timpang saaat bersanding dengan rival-rivalnya.
Yang kedua, soal efisiensi. Dulu Ertiga memang tergolong irit mengingat duo Avanza - Xenia masih menggunakan penggerak roda belakang (RWD) dan transmisi otomotis konvensional. Saat keduanya beralih menjadi FWD dan transmisi CVT, catatan konsumsi bahan bakar Ertiga pun menjadi biasa-biasa saja. Kami berharap ada peningkatan dari segi rangkaian tenaga entah itu penyempurnaan pada dapur pacu, atau penggunaan transmisi yang lebih efisien.
Tak kalah penting, Ertiga juga harus berbenah dalam hal kelengkapan fitur. Pasalnya, kedua rival utamanya sudah dibekali dengan deretan fitur canggih yang membuat mobil-mobil tersebut jauh lebih menarik dibanding Ertiga yang cenderung basic.
>>> Suzuki Ertiga 2022 versi Facelift Meluncur Bulan Depan?
Yang Kami Tahu Tentang Ertiga Terbaru
Melihat spyshot Suzuki Ertiga saat di tes di jalan India, jujur saja kami tidak melihat perubahan yang signifikan pada tampilan eksterior. Satu-satunya hal baru yang terlihat adalah bagian main grille yang terlihat agresif lebih agresif. Kami tidak tahu apakah ini menjadi satu-satunya perubahan untuk Ertiga, bisa jadi versi produksinya akan dibekali dengan beberapa elemen desain baru.
Spyshot Suzuki Ertiga terbaru di India
Sejauh ini, masih belum ada bocoran foto interior yang beredar. Tetapi kami berharap Suzuki melakukan perombakan yang cukup besar mengingat tampilan kabin Ertiga mulai terlihat kuno. Tetapi, tak menutup kemungkinan pembaruannya hanya berkutat pada penambahan fitur saja.
Kabarnya, Ertiga terbaru akan menggunakan transmisi otomatis baru. Bukan CVT, melainkan transmisi AT 6-percepatan untuk menggantikan versi 4-percepatan yang digunakan sebelumnya. Tak hanya itu, kemungkinan besar mobil ini juga akan ditawarkan dengan tambahan SHVS (Smart Hybrid Vehicle by Suzuki).
SHVS pertama kali diperkenalkan pada tahun 2017 melalui Ertiga Diesel. Namun di tahun 2019, PT Suzuki Indomobil Sales sempat memperkenalkan Ertiga generasi kedua dengan SHVS yang dikawinkan dengan mesin bensin K15B.
Berbeda dengan hybrid murni, SHVS memiliki cara kerja yang lebih sederhana. Diawali ketika kendaraan pada posisi berhenti serta pengemudi tidak menginjak pedal dan gigi pada posisi ‘N’ atau netral, maka secara otomatis kendaraan akan melakukan Engine Auto Stop yang berfungsi mematikan mesin, namun menjaga kelistrikan tetap menyala.
Kemudian apabila pedal diinjak, secara otomatis ISG (Integrated Starter Generator) akan menyalakan kembali mesin kendaraan. Saat melakukan akselerasi awal, mesin akan dibantu dengan dorongan motor listrik.
Ketika kendaraan dalam posisi melaju, tenaga atau listrik yang tersimpan pada baterai akan dialihkan pada komponen elektrik seperti lampu, audio, air conditioner, serta multi-information display, sehingga kerja mesin hanya akan dipusatkan untuk menghasilkan tenaga. Semua itu akan membantu mesin mobil menghasilkan konsumsi bahan bakar yang lebih efisien.