Ikuti kami di berita google
Pada test drive mobil Suzuki sebelumnya, kami sudah mencoba tipe termahal dari Suzuki Ignis yakni trim GX bertransmisi AGS (Auto Gear Shift). Menurut kami, mini SUV tersebut cukup pas untuk menemani keseharian kaum millenials di kota besar. Nah, kali ini Cintamobil.com diberi kesempatan oleh PT Suzuki Indomobil Sales selaku agen pemegang merek Suzuki di Tanah Air untuk mencoba varian Ignis termurah yaitu tipe GL.
First Drive Suzuki New Ignis GL
Bagaimana impresi kami mengenai First Drive Suzuki New Ignis GL?
Bukan hanya lebih murah, namun city car yang disebut Suzuki Indonesia sebagai mini SUV ini juga menggunakan transmisi manual. Harga jualnya juga lebih murah yakni Rp 171 juta, coba bandingkan dengan Ignis GX AGS yang dibanderol Rp 200 juta. Lantas, apakah dengan 'menghemat' Rp 29 juta, Ignis GL ini layak untuk dibeli? Mari simak dulu hingga tuntas First Drive Suzuki New Ignis GL MT 2020 berikut ini.
Harga Terjangkau dengan Fitur Memadai
Rem dengan ABS sudah menjadi standar
Sebelum membahas mengenai impresi mengemudinya, kami sedikit highlight dulu apa-apa saja yang menarik di mobil ini. Meski Ignis GL didaulat sebagai Ignis termurah, namun ternyata fitur-fitur yang diusung cukup untuk di kelasnya. Ambil contoh, ia masih dibekali dengan rem dengan sistem ABS (Anti-lock Braking System), lalu headlamp depan dengan pengaturan ketinggian, serta kenop pengaturan AC yang lengkap.
Pengaturan semburan AC cukup lengkap
Belum lagi ada port USB dan AUX yang dudukannya rapi, serta soket 12 Volt untuk pemasangan aksesoris di mobil ini. Belum cukup? Ia juga tetap dilengkapi dengan MID (Multi Information Display) yang memadai, sebab tak hanya mampu menampilkan odometer, tripmeter A dan B serta kecepatan rata-rata saja, tetapi MID tersebut juga mampu menampilkan informasi seperti konsumsi BBM real time, dan konsumsi BBM rata-rata.
Pedal Kopling Ringan
Oke, mari masuk ke dalam kabinnya. Tak seperti di Ignis GX yang Anda hanya perlu mengantungi kunci smart enrty saja, pada trim GL ini Anda masih harus mencolok kunci ke rumah kunci di balik kemudi sebelah kanan. Untunglah, ia tetap tersedia fitur immobilizer yang membuat maling berpikir dua kali untuk membawa kabur mobil Anda ini. Kunci sudah tertancap, injak kopling lebih dahulu (agar aman) lalu putar anak kunci ke START, maka mesin akan menyala.
Pergeseran tuas transmisi ringan dan presisi
Begitu mesin menyala, yang langsung terasa adalah getaran dari mesin K12M di balik bonnet Ignis ini cukup halus dan interupsi suaranya tidak begitu menyusup ke dalam kabin. Masuk ke gigi satu, mobil langsung kami jalankan. Well, jujur saja dibandingkan versi AGS, jika diminta untuk memilih kami lebih memilih Suzuki Ignis bertransmisi manual seperti ini dibandingkan dengan transmisi AGS tersebut.
Injakan koplingnya juga ringan berkat mekanisme ini
Sebab bukan hanya pergerakkan tuas transmisinya yang presisi, namun injakan pedal koplingnya juga ringan. Powerloss dari mesin juga kian minim sehingga tenaga tidak terbuang sia-sia, dan untuk melajukan mobil ini jadi lebih effortless. Kami begitu amaze dengan transmisi manualnya, karena sudah tak terasa lagi ciri khas Suzuki dengan perpindahan gigi yang kaku seperti yang biasa dirasakan pada mobil Suzuki lama.
Pengendalian yang lincah
Pengendallian Ignis GL cukup nikmat
Handling adalah salah satu poin positif city car Suzuki ini, dengan setup suspensi yang firm membuat ketika ingin berpindah jalur secara cepat menjadi minim body roll. Sayangnya, setup suspensi yang 'keras' tersebut juga menciderai kenyamanannya saat dikemudikan berlama-lama. Kami merasakan, untuk perjalanan 80 kilometer non stop punggung kami agak terasa pegal. Padahal setir dan kursi sudah diatur sesuai postur badan kami.
Sayang rasio EPS-nya terkadang 'telat' saat setir dibelokkan dengan cepat
Kontras dengan rivalnya sesama Jepang (Honda Brio Satya & RS) yang memberikan handling tetap presisi namun didukung dengan kursi yang lebih empuk serta redaman supensi yang lebih nyaman. Meski setir Ignis juga sudah bisa diatur naik dan turun, tetapi sayangnya setir ini terasa kurang mantap digenggam. Sebab lingkarnya terasa kurus dan tidak sepadat rivalnya. Belum lagi rasio putaran setir pada EPS (Electronic Power Steering) kadang terasa ‘telat’ saat setir dibelokkan dengan agresif yang membuat handling terasa kurang presisi dan minim feedback.
Konsumsi BBM Irit
Namun dibalik itu semua, Ignis tetap punya kelebihan utama yakni konsumsi BBM yang iritnya nyaris seperti sepeda motor. Minimal lebih irit dari motor sport 250 cc. Suzuki New Ignis GL MT 2020 ini efisien dalam mengolah bahan bakar. Berdasarkan hasil tes Cintamobil.com, saat berjalan konstan di kecepatan 90 km/jam, 1 liter BBM jenis Pertamax mampu membawanya sejauh 22,7 km. Sedangkan untuk di rute dalam kota yang padat mampu mencatat 17,3 km/liter di average speed 22 km/jam. Tentu ia lebih hemat dari rivalnya berlogo H tersebut, walau tidak terlalu jauh.
Konsumsi BBM irit Ignis GL MT mengesankan kami
Hebatnya, konsumsi BBM irit tak lekas membuatnya 'malas' untuk berlari. Untuk menyelesaikan 0 ke 100 km/jam hanya butuh sekitar 12,5 detik saja. Sebenarnya figur tersebut bisa lebih cepat, namun saat pengetesan kondisi aspal agak basah karena sehabis turun hujan, BBM full tank plus berat tester plus penumpang depan jika ditotal nyaris 170 kilogram. Prediksi kami jika dalam kondisi 'sempurna' di mana lintasan kering, BBM yang dibawa mobil di bawah setengah tangki, dan hanya satu tester ia dapat mencatat waktu 11 detikan.
Kesimpulan
Jadi apakah ia layak jadi teman setia kala new normal?
Yes, Suzuki Ignis bekas GL MT 2020 ini sangat kami rekomendasikan bagi Anda yang ingin mobil lincah, kompak, dan irit untuk menunjang aktivitas new normal Anda. Harga yang terjangkau, namun tetap didukung dengan fitur yang memadai membuatnnya layak menjadi pilihan. Dan perlu diingat, nama besar Suzuki membuat Anda tak perlu khawatir dengan suku cadang maupun jaringan servisnya. Jadi demikianlah kesimpulan kami mengenai First Drive Suzuki New Ignis GL 2020 ini.
