Ikuti kami di berita google
Video komparasi Hyundai CRETA termurah vs Toyota Raize termahal di CintamobilTV
Minggu ini tim CintamobilTV berkesempatan untuk melakukan tes lengkap sekaligus komparasi dua mobil Sport Utility Vehicle (SUV) paling hot tahun 2022 ini. Yakni Toyota Raize dan Hyundai CRETA.
Beda Nyaris 1 Detik
Namun, kami menemukan hal yang mengejutkan saat mengetes akselerasi dari diam ke 100 km/jam kedua SUV ini. Karena Hyundai CRETA tipe Active varian bertransmisi manual yang kami uji ternyata lebih lambat 0,9 detik dibandingkan Toyota Raize tipe GR Sport TSS varian bertransmisi otomatis jenis CVT!
>>> Toyota Percaya Diri 60% Recall Raize Kelar Dalam 3 Bulan
Tentu saja hal ini membuat kami terkejut, bahkan kedua test driver kami yakni Michael 'Mike' Clerence Boerma dan Fikri Wahyudi berkali-kali bertukar posisi untuk mengetes kedua SUV ini. Dan hasilnya tetap sama, yakni Hyundai CRETA dengan transmisi manual 6-speed ini lebih lambat nyaris satu detik dari Raize.
Mike mengejek Fikri yang kalah saat tes akselerasi...
Memang, harus diakui pengetesan ini kami lakukan dalam kondisi tidak biasa, yakni saat hujan yang menyebabkan traksi ban tidak maksimal. Tapi pengetesan telah kami lakukan secara fair, yakni Traction Control dalam posisi OFF dan pakai metode start drag race (putaran mesin ditahan antara 2.500-3.000 rpm lalu angkat pedal rem).
>>> Toyota Raize TSS vs Hyundai CRETA, Apakah Jadi Lawan Sebanding?
Namun, dengan tester kami yang berganti-ganti tersebut, ditambah transmisi manual yang diusung CRETA seharusnya lebih minim power loss, seharusnya di atas kertas CRETA manual bisa lebih kencang dari Raize CVT.
Kenapa Hyundai CRETA Bisa Lebih Pelan?
Lantas kenapa CRETA bisa lebih lambat dari Raize? Padahal di atas kertas tenaga mesin Smartstream G 1.500 cc Multi Point Injection itu lebih jumawa dengan ekstrak tenaga 115 PS. Bandingkan dengan mesin 1KR-VET di balik bonnet Toyota Raize TSS CVT yang hanya 97,9 PS.
Awalnya kami menduga karena bobot mobil. Tapi setelah melihat lebih rinci data spesifikasi Toyota Raize maupun spesifikasi Hyundai CRETA kami harus menelan ludah. Sebab ternyata Raize ternyata lebih berat 20 kilogram (kg) dari CRETA. Bobot Toyota Raize adalah 1.680 kg, sementara CRETA hanya 1.660 kg.
Toyota Raize terbukti lebih kencang dari Hyundai CRETA
Terlebih CRETA tipe Active yang kami tes mengusung transmisi manual yang punya perbandingan gigi lebih 'kasar' pada gigi 1 yakni 3.833. Bandingkan dengan transmisi D-CVT Toyota Raize yang puli rasionya bermain antara 2.800 hingga 0.425. Nah, seharusnya ini menjadi senjata kedigdayaan CRETA di parameter akselerasi.
Tapi fakta tak seindah khayalan. Angka akselerasi yang tercatat di alat berbasis GPS asal Inggris yakni Racelogic Performance Box menunjukkan hal sebaliknya. Akselerasi 0-100 km/jam CRETA lebih lamban 0,9 detik dari Raize CVT.
Hasil tes kami menunjukkan CRETA kalah cepat dari Raize
Demikian pula saat pengetesan di parameter 201M, Raize jauh lebih digdaya lagi dengan unggul 0,1 detik dari CRETA manual. Dan seperti yang kami bilang di awal, kedua tester kami telah berkali-kali berganti posisi namun hasilnya tetap tidak berubah.
Lantas mengapa CRETA yang di atas kertas lebih berdaya dari Raize CVT harus bertekut lutut di depan produk racikan geng Astra ini? Simak ulasan tim teknik Cintamobil.com di bawah ini....
Semburan Torsi + Transmisi Pintar Bantu Kegesitan Raize
Setelah kami analisis ternyata semburan torsi Raize membantunya berakselerasi lebih kencang. Dari data brosur peranti pemampat udara paksa alias turbo di mesin Raize mampu memaksa untuk menelurkan torsi 15,2 kg-m alias 149 NM di rentang putaran mesin 2.400 hingga 4.000 rpm.
Maaf salah ketik, seharusnya torsi Raize 149 NM karena di brosur 15,2 Kgm
Bandingkan dengan di Hyundai CRETA berbekal mesin Naturally Aspirated yang hanya mampu mencetak torsi 14,7 kg-m atawa 144 NM di putaran 4.500 rpm. Jelas figur tersebut tidak menguntungkan buat CRETA saat harus digaspol meski dikawal transmisi manual 6-percepatan.
Calon mesin Stargazer ini tidak lebih kencang dari Raize
Ditambah ternyata transmisi D-CVT di Toyota Raize ternyata mampu bekerja secara pintar. Jadi saat putaran mesin tinggi, ECU transmisi memerintahkan gear untuk 'engage' demi membantu akselerasi yang membuat 'cengkraman' transmisi lebih baik dari belt baja. Walhasil kombinasi torsi besar dengan transmisi CVT pintar mampu mengalahkan transmisi manual konvensional deh.
