Tim F1 McLaren Tampilkan Livery Triple Crown Khusus GP Monako 2023

25/05/2023

Event - Promosi

4 menit

Share this post:
Tim F1 McLaren Tampilkan Livery Triple Crown Khusus GP Monako 2023
Tim balap McLaren F1 menampilkan warna spesial bertema triple crown pada GP Monako 2023, apa istimewanya?

Aksi tim McLaren F1 di musim 2023 boleh loyo bagaikan ayam sayur, tetapi kalau bicara sensasi publikasi tentu tim-nya Zak Brown ini enggak ada matinya. Lihat apa dilakukan dalam menyambut pagelaran GP Monako akhir pekan ini (28/5).

Menurunkan mobil balap McLaren F1 MCL60 bermesin Mercedes dengan warna khusus bertemakan triple crown. Merayakan keberhasilan McLaren sebagai satu-satunya konstruktor berhasil memenangkan tiga balap bergengsi GP Monako, Indianapolis 500 dan Le Mans 24 Jam. 

McLaren F1 MCL60 GP Monako 2023 

“Keberhasilan meraih pencapaian terhebat di dunia balap dengan menuntaskan triple crown membuat kami berbangga hati merayakan tradisi kemenengan McLaren Racing dengan warna khusus di GP Monako 2023,” ucap Zak Brown, CEO McLaren. 

McLaren MCL60
McLaren-Mercedes MCL60 berkelir spesial khusus GP Monako 2023

Pada livery spesial ini, warna papaya orange berpadu biru dan hitam khas MCL60 akan digantikan oleh paduan tiga warna dipakai mobil McLaren F1 saat memenangkan masing-masing balap triple crown. Bagian belakang diberi kelir papaya orange untuk mengenang kemenangan Johnny Rutherford bersama McLaren M16C/D memenangkan Indy 500 1974. 

McLaren M16
McLaren M16C/D pemenang Indy 500 1974

Sisi tengah diberi sapuan warna putih dinamai “sharp ice white” mengacu kepada mobil McLaren MP4/2 dikemudikan Alain Prost di GP Monako 1984. Mengingat McLaren F1 era 1980-an identik warna brand rokok Marlboro, agak disayangkan kenapa aksen merah absen di sini.

McLaren Alain Prost 
Alain Prost bersama McLaren-TAG Porsche MP4/2 di GP Monako 1984

Terakhir, warna hitam menghiasi bagian depan dan hidung mobil. Ini sesuai dengan McLaren F1 GTR dikemudikan trio JJ Lehto, Yannick Dalmas dan Masanori Sekiya yang mengejutkan dunia dengan memenangkan Le Mans 24 Jam 1995. 

McLaren F1 GTR LeMans
McLaren F1 GTR, Le Mans 24 Jam 1995

Tentu semua pihak, terutama duo pembalap Lando Norris dan Oscar Piastri berharap kehadiran livery ini bukan sekadar perayaan. Tetapi awal dari kebangkitan kembali tim McLaren yang saat ini prestasinya tidak terlalu bagus. Norris hanya menempati P9 klasemen pembalap sementara, dengan Piastri P4. Tim pun hanya berada pada P5 klasemen konstruktor. 

Triple Crown McLaren
McLaren, satu-satunya konstruktor peraih triple crown

>>> Ikut Lelang Kunci Mobil McLaren F1 Seharga DP Toyota Veloz? Cek Disini

Apa Itu Triple Crown? 

Sebetulnya, enggak ada itu gelar resmi dinamai triple crown. Ini adalah sebutan informal bagi pemenang tiga balapan disebut paling bergengsi sejagad raya. Yaitu GP Monako, Indianapolis 500 dan Le Mans 24 Hours.

GP Monako adalah seri F1 dengan tingkat kesulitan tertinggi. Indianapolis 500 merupakan balap legendaris di Amerika. Sementara Le Mans merupakan balap ketahanan terakbar.  Tidak ada piala resminya, namun jelas akan menjadi publikasi dan catatan karir luar biasa bagi pembalap mana pun. 

Sepanjang sejarah balap, hanya ada satu orang berhasil meraih Triple Crown. Ia adalah Graham Hill. Ayah juara dunia F1 1996 Damon Hill ini berhasil memenangkan GP Monako sebanyak lima kali (1963 – 1965, 1968 – 1969), Le Mans 24 Hours 1972 dan Indianapolis 500 1968. Semakin luar biasa ketika ia juga menyandingkan Triple Crown dengan dua gelar juara dunia F1, 1962 dan 1968.

Graham Hill
Graham Hill, satu-satunya peraih triple crown

Sementara, pembalap yang nyaris merebut Tripe Crown adalah Tazio Nuvolari (Le Mans 1933 dan Monako 1932), Maurice Trintignant (Le Mans 1954 dan GP Monako dua kali), A.J. Foyt (Indy 4 kali dan Le Mans 1967), Bruce McLaren (Le Mans 1966 dan GP Monako 1962), Jochen Rindt (Le Mans 1965 dan GP Monako 1970) dan Juan Pablo Montoya (Indy 2 kali dan Monako 2003). 

Pembalap masih aktif saat ini berpeluang merebut triple crown adalah Fernando Alonso dan Juan Pablo Montoya. Alonso memenangkan GP Monako sebanyak dua kali di 2007 dan 2008, serta Le Mans 24 Jam 2018 dan 2019. Sementara Montoya memenangkan GP Monako 2003, serta Indy 500 tahun 2000 dan 2015. 

Alonso LeMans
Fernando Alonso, Le Mans 2018

Alonso sempat mencoba peruntungan di Indy 500 di tahun 2017 dan 2020 namun tidak berhasil. Belum jelas apakah pembalap tim Aston Martin ini masih berminat memenangkan Indy 500 mengingat peluangnya yang semakin kecil seiring bertambahnya usia. Untuk Montoya, ia masih aktif di balap ketahanan namun tidak berada dalam lingkaran tim elit pabrikan. 

Juan Pablo Montoya
Juan Pablo Montoya, Indianapolis 500 2015

Padatnya jadwal musim balap dan tingginya tingkatan kompetisi membuat hampir mustahil ada pembalap mampu mengulangi apa dilakukan Graham Hill. Pada zaman Hill, adalah jamak ketika ada pembalap bisa mengikuti F1, Indy dan Le Mans sekaligus. Sementara, saat ini hampir tidak mungkin. Belum ketika bicara lingkaran pemenang terbatas pada tim itu-itu saja. Semakin jauh panggang dari api. 

>>> Ternyata Teknik Menikung Balap Bisa Bikin Irit BBM Lho!

Direktur & Publisher Cintamobil.com yang bergabung sejak 2018. Memiliki pengalaman 20 tahun di industri media otomotif dengan hobi mengoleksi mobil-mobilan balap. Sepanjang karirnya Adit akrab dengan test drive di sirkuit-sirkuit teranama seperti Fiorano, Fuji, Shanghai, hingga Sepang. 
 
back to top