Ikuti kami di berita google
Harus diakui bila penjualan Kendaraan Listrik Berbasis Baterai (KLBB) itu masih (sangat) jauh di bawah penjualan kendaraan konvensional. Namun, ternyata terdapat secercah harapan, setidaknya itu terlihat pada pemeran mobil listrik Indonesia Electric Motor Show (IEMS) 2021.
Pameran ini bawa harapan (yang) baru...
Yes, pameran kendaraan listrik ini diselenggarakan oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), melalui Balai Besar Teknologi Konversi Energi (B2TKE) di Gedung Manajemen ORPPT-BRIN, Kawasan PUSPITEK Serpong, pada 24-26 November 2021.
Secercah Harapan
"Saya ingin mengingatkan arahan Presiden yang disampaikan kepada dewan komisaris dan direksi PT Pertamina dan PLN di Istana Kepresidenan Bogor beberapa saat yang lalu (16 November 2021)," kata Jendral TNI Purnawirawan Dr. H. Moeldoko Ginting, SIP, selaku Kepala Staf Kepresidenan Indonesia saat membuka acara ini.
>>> Jakarta Auto Week Siap Digelar, Harga Mobil Bakal Diskon Besar-besaran
Pria yang akrab disapa Moeldoko ini pun menambahkan, "Transisi energi fossil ke energi terbarukan merupakan keharusan dan tidak bisa ditunda-tunda. Oleh sebab itu perlu disusun perencanaan yang matang, detail, dan terukur dengan alur waktu yang jelas," paparnya. Dan acara ini pun jadi salah satu eksebisi untuk pondasi awalnya.
Dr. H. Moeldoko Ginting, SIP, selaku Kepala Staf Kepresidenan Indonesia
Mengenai pameran mobil listrik ini, ia pun menambahkan, "Semua inovator-inovator bisa datang ke sini untuk lebih membuka wawasannya, lebih meng-upgrade lagi tentang apa yang ditemukan dan didampingi oleh para periset-periset yang ada di dalam jajaran BRIN ini." jelas pria asal Medan, Sumatera Utara ini.
>>> Punya Akselerasi Instan, Begini Cara Aman Nyetir Mobil Listrik
"Daerah ini adalah daerah yang terbuka dan bebas bagi para inovator Indonesia. Jadi bisa keluar-masuk di sini berkolaborasi bersama. Dan para perisetnya pun bisa dibawa keluar, ataupun dipinjam ke luar (negeri). Ini sebuah terobosan yang sangat bagus, agar pengembangan riset itu semakin meluas dan kolaboratif, ini sebuah pemikiran baru yang perlu dikembangkan," tambah Moeldoko yang pernah menjabat sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat.
Pameran ini setidaknya memberikan secercah harapan bagi para pelaku kendaraan listrik
Pada intinya, pameran mobil listrik ini memberikan secercah harapan bagi para inovator, pabrikan, hingga harapan pemerintah akan ekosistem mobil elektrik berbasis baterai di Indonesia.
>>> Yakin Mau Beli Mobil Listrik? Simak Dulu Kajian Ini
Hal ini pun diamini oleh pihak BRIN. “Tidak kalah penting, regulasi serta insentif juga harus disinergikan, komitmen pemerintah telah terlihat dengan adanya target menghentikan penjualan kendaraan konvensional pada 2040 untuk roda dua, dan 2050 untuk roda empat,” Laksana Tri Handoko, selaku Kepala BRIN.
Diharapkan pameran kendaraan listrik ini bawa dampak positif bagi Indonesia
Termasuk di antaranya adalah memenuhi target Tingkat Komponan Dalam Negeri (TKDN) kendaraan bermotor listrik berbasis baterai. Hal tersebut sesuai dengan Peraturan Menteri Perindustrian No 27 Tahun 2020 tentang Spesifikasi, Peta Jalan Pengembangan, dan Ketentuan Penghitungan Tingkat Komponen Dalam Negeri Kendaraan Bermotor Dalam Negeri Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai.
“Perhitungan TKDN jelas harus masuk dalam ekosistem kendaraan bermotor listrik berbasis baterai. Periset kita harus bekerja keras untuk mengembangkan teknologi baru untuk mobil listrik, untuk menjawab bottle neck ketiga teknologi di sehigga akan tercipta kendaraan litrik berbasis betarei dengan TKDN yang tinggi,” tegas Handoko, sapaan akrab Laksana Tri Handoko dalam keterangan resmi yang dikutip Cintamobil.com.
5 Agen Pemegang Merek Dukung Pameran Ini
Acara pameran mobil listrik ini diikuti setidaknya oleh 5 pabrikan mobil, yakni Toyota, Mitsubishi, Wuling, Hyundai dan DFSK. Toyota contohnya yang menempati booth P3-G3 memamerkan mobil listrik Lexus UX300e, Toyota Prius PHV, dan Toyota C+ Pod yang pernah kami coba di pulau Dewata.
Psst! Mobil listrik Lexus ini sudah sold out lho!
Dari kubu tiga berlian alias Mitsubishi membawa dua jagoannya, yaitu Mitsubishi Minicab MiEV, dan Mitsubishi Outlander PHEV. Sementara Hyundai memamerkan Hyundai KONA EV, dan Hyundai IONIQ 5 yang punya basis Electric Global Modular Platform (E-GMP).
Hyundai pede pamer IONIQ 5
Tak hanya didominasi oleh pabrikan Jepang & Korea, geng Tiongkok seakan tak ingin mengalah. Contoh Wuling yang membawa dua line up Wuling Global Small Electric Vehicle (GSEV), serta DFSK memajang satu-satunya mobil niaga berbasis elektrik yakni DFSK Gelora E.
Ini dia mobil viral yang dicoba pak Presiden di GIIAS 2021
Tak hanya pabrikan besar saja, beberapa kampus teknologi kenamaan seperti Institut Teknik Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang membawa tiga kendaraan, terdiri dari dua mobil yakni BRAJAMUSTI, Karling-4R, dan sebuah motor listrik P3KL ITPLN.
Karya seperti ini patut untuk diapresiasi
Kampus lain pun tak kalah semarak, seperti Universitas Gadjah Mada yang pamer mobil listrik bernama ARJUNA EV, lalu ada lagi Institut Teknik Sepuluh November (ITS) yang membawa NOGOGENI -VI EVO-, serta tak ketinggalan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 3 Mataram yang pede bawa mobil E-FORMULA bersasis tubular.
