Setelah 12 tahun diadakan di Asia, Shell Eco-marathon 2022 akhirnya digelar di Indonesia. Bertempat di sirkuit Mandalika, kompetisi tahunan yang kembali diselenggarakan setelah sempat terhenti akibat pandemi COVID-19 menampilkan berbagai karya anak bangsa dan dunia yang berlaga untuk mencari kendaraan paling efisien.
Pertama kali diadakan di Indonesia
Shell Eco-Marathon merupakan kompetisi bagi pelajar perguruan tinggi di seluruh dunia yang berlomba untuk menghadirkan kendaraan paling hemat energi, atau kendaraan paling irit BBM. Pertama kali perlombakan pada tahun 1985 di Prancis, Shell membawa kompetisi ini ke Asia pada tahun 2010.
>>> Dapatkan pilihan mobil baru dan bekas berkualitas lainnya di sini
Konferensi pers Shell Eco-Marathon 2022 di The Acre, Jakarta Pusat
Dan untuk pertama kali, gelaran Shell Eco-marathon 2022 digelar di Indonesia pada tanggal 11 – 15 Oktober 2022 mendatang. Kompetisi tahun ini akan diadakan di sirkuit internasional Mandalika yang sukses menggelar berbagai event internasional, seperti MotoGP hingga Superbike World Championship (WSBK).
Shell Eco-marathon menjadi ajang yang mendorong generasi muda di seluruh dunia untuk berinovasi dan berpartisipasi dalam mencari solusi atas tantangan energi di masa depan, serta mengakselerasi tercapainya agenda transisi energi di dunia, termasuk di Indonesia,” jelas Ingrid Siburian selaku Presiden Direktur dan Country Chair Shell Indonesia.
>>> Mepet Harga Pertamax Turbo, Harga BBM Shell Turun Per Hari Ini
Diikuti 20 universitas di Indonesia
Pada kompetisi ini, sebanyak 20 universitas dari seluruh Indonesia mengikuti kompetisi, termasuk dua nama yang dianggap veteran, yaitu Universitas Binus dan Universitas Indonesia (UI). Bahkan UI sudah mengikuti kompetisi pertama pada 2010 silam.
Pencapaian mahasiswa Indonesia dalam kompetisi ini pun tak bisa dianggap remeh. Misalnya saja tim Sapuangin dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) mampu masuk ke rangking tinggi mengalahkan ratusan tim lainnya. Bahkan di tahun 2018, mereka mampu menempuh jarak 395 kilometer hanya dengan 1 liter bensin.
Mobil karya mahasiswa Binus yang berkompetisi di kategori Urban Concept
Tahun ini, sebanyak 78 tim mahasiswa yang berasal dari 13 negara di Asia Pasifik dan Timur Tengah ikut ambil bagian dalam kompetisi ini. Sebagai kompetisi paska pandemi COVID-19, jumlah peserta yang hadir memang jauh menurun dibandingkan pra-pandemi.
Tim mahasiswa akan berkompetisi dalam dua kategori, yaitu Prototype dan Urban Concept. Penilaian dilakukan berdasarkan kendaraan yang mampu melaju paling jauh menggunakan energi yang paling sedikit. Sumber energi yang dipertandingkan seperti baterai listrik, hydrogen fuel-cell, bensin, etanol, atau diesel.
>>> Mahasiswa Indonesia Siap Bersaing di Shell Eco-marathon Asia 2020