Benarkah fitur mempengaruhi konsumen beli mobil baru?
Pabrikan dan brand otomotif berlomba-lomba untuk memasukkan deretan fitur terbaru dan tercanggih pada model anyar mereka. Namun sepertinya fitur canggih bukanlah pertimbangan terbesar konsumen untuk membeli kendaraan.
Peningkatan fitur kendaraan
Sebuah penelitian bertajuk Future Attribute Demand Study (FADS) dari AutoPacific mengamati tiga teknologi penting yang dipertontonkan dalam pameran CES 2024 lalu, yaitu layar infotainment di depan kursi penumpang, kemampuan untuk membeli produk dari layar infotainment, dan layar eksterior.
Pabrikan mulai memperkenalkan layar infotainment dengan berbagai fitur
Mereka bertanya kepada 11.700 orang yang berniat untuk membeli mobil edisi terbaru tentang ketertarikan mereka terhadap teknologi yang ditawarkan. Dari survei tersebut, lebih dari dua pertiga konsumen tidak tertarik dengan teknologi yang ditawarkan.
Walaupun sebagian besar fitur yang ditambah mampu memberikan pengalaman berkendara yang lebih baik, namun perawatan serta harga mobil baru yang menjadi lebih mahal membuat konsumen masih belum mau memiliki kendaraan dengan fitur berlimpah.
>>> BMW Indonesia Siapkan Fitur Berbayar, Bikin Harga Mobil Lebih Murah?
Studi fitur mobil baru
Hanya 21 persen dari konsumen menyukai layar infotainment di sisi penumpang depan. Fitur ini memungkinkan penumpang menonton media, mengatur tujuan, serta kenyamanan lainnya sepanjang perjalanan. 79 persen tidak tertarik jika fitur tersebut menambah $1.000 atau Rp15 juta dari harga mobil baru mereka.
Sementara untuk fitur yang memungkinkan pengendara membeli barang langsung melalui head unit hanya diminati oleh 18% koresponden. Namun fitur ini mengharuskan pengendara untuk memiliki koneksi data dengan biaya sekitar $15 (sekitar Rp234 ribu) per bulan.
Pertimbangan fitur canggih ketika beli mobil baru
60 persen dari konsumen yang tertarik menginginkan fitur ini ditanamkan pada kemudi, 56 persen menginginkan fitur untuk streaming konten video, sementara 50 persen menginginkan fitur untuk membayar kebutuhan sehari-hari, seperti bensin, parkir, bahkan pemesanan makanan.
Hanya 17 persen yang menginginkan layar di bagian luar untuk berkomunikasi dengan pejalan kaki atau pengemudi lainnya dnegan biaya $500 (Rp7,8 jutaan). Fitur ini membantu pengendara untuk memberikan informasi tentang status muatan kendaraan.