Ikuti kami di berita google
Operasi Ketupat 2020 resmi ditutup pada Senin 8 Juni 2020 oleh Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri, Irjen Pol Drs. Istiono, M.H., berlokasi di lapangan NTMC Polri. Salah satu catatan penting, operasi tersebut dinobatkan sebagai operasi lalu lintas terlama di Indonesia karena berlangsung selama 45 hari, mulai 24 April 2020 hingga 7 Juni 2020.
Cukup bisa dimaklum, Operasi Ketupat 2020 menjadi begitu lama karena bersamaan dengan berbagai momen. Selain lebaran 1441 H, operasi juga bebarengan dengan pandemi COVID-19 dimana pemerintah mengeluarkan larangan mudik bagi warga yang berada di zona merah atau zona Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Itu yang membuat polisi harus bekerja ekstra mencegah para pemudik. Siang malam mereka bertugas dengan beragam cara dilakukan, seperti penyekatan sejumlah ruas jalan hingga memeriksa kendaraan yang diduga membawa pemudik ilegal. Polisi bahkan menyebutnya sebagai Operasi Ketupat COVID-19.
>>> 45 Hari Operasi Ketupat 2020, 156 Ribu Kendaraan Dipaksa Putar Balik
Operasi Ketupat 2020 selesai dilaksanakan 45 hari
6 Jenis Operasi Lalu Lintas
Operasi Ketupat seperti di atas merupakan salah satu operasi lalu lintas rutin yang diselenggarakan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dan dilakukan secara serentak di seluruh Indonesia. Tidak hanya Operasi Ketupat, setidaknya ada 6 jenis operasi lalu lintas yang diselenggarakan Polri setiap tahun, yaitu .
1. Operasi Patuh
Bertujuan meminimalisir tingkat kecelakaan. Operasi ini dilaksanakan menjelang bulan Ramadhan selama 2 pekan. Sedangkan objek yang diperiksa berupa kelengkapan surat dan atribut kendaraan. Tindakan atas pelanggaran yang dilakukan pengendara tidak sekadar mendapat peringatan, bahkan bisa langsung ditilang.
2. Operasi Lintas
Bertujuan menertibkan penggunaan kendaraan bermotor seperti kelengkapan surat hingga parkir liar untuk kendaraan umum dan angkutan barang. Operasi ini melibatkan Satpol PP, Dinas Perhubungan, hingga TNI dan dilaksanakan selama 2 pekan. Para pelanggar langsung dikenai tindakan tilang.
3. Operasi Simpatik
Bertujuan meningkatkan kesadaran para pengguna jalan. Dilaksanakan selama 21 hari jelang Hari Ulang Tahun Korps Bhayangkara. Sesuai namanya operasi dilakukan secara simpatik, petugas lebih banyak memberi peringatan kepada para pelanggar dibanding tindakan tilang. Terkecuali untuk pelanggaran-pelanggaran berat dengan kriteria tertentu.
Operasi Simpatik dilakukan secara simpatik
4. Operasi Zebra
Bertujuan menjaga keamanan dan situasi kondusif. Operasi dilaksanakan jauh hari sebelum Natal dan Tahun Baru setiap tahun. Sebagaimana Operasi Patuh, pengendara yang terjaring razia dan terbukti melakukan pelanggaran langsung dikenakan tindakan tilang.
>>> Dua Pekan Operasi Zebra Jaya 2019, Polisi Jaring 117.895 Kendaraan
5. Operasi Lilin
Bertujuan menciptakan kondisi lalu lintas yang aman menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru. Operasi diselenggarakan setelah Operasi Zebra dan biasanya dilakukan di pusat-pusat perbelanjaan, tempat ibadah, dan yang lain. Tidak ada razia kendaraan dalam Operasi Lilin, tapi untuk menjamin keamanan lalu lintas selama Natal dan Tahun Baru.
6. Operasi Ketupat
Bertujuan menertibkan arus mudik. Biasanya dilaksanakan H-7 hingga H+7 Idul Fitri setiap tahun. Fokus dari Operasi Ketupat adalah pengamanan arus mudik dan arus balik. Karenanya dalam operasi ini polisi jarang menilang para pelanggar, melainkan hanya memberikan teguran dan edukasi. Seperti pada pelaksanaan Operasi Ketupat 2020 beberapa waktu lalu, sanksi untuk kendaraan yang tidak memenuhi ketentuan mudik hanyalah dipaksa putar balik ke daerah asal.
Operasi Zebra untuk memastikan situasi lalu lintas aman dan kondusif
Pada intinya, tujuan utama dari semua operasi lalu lintas adalah untuk menciptakan kondisi yang aman dan lancar serta meningkatkan kesadaran masyarakat dalam etika berlalu lintas di seluruh wilayah Indonesia.
