Oli mobil merupakan salah satu komponen yang mempengaruhi kualitas berkendara. Bahkan walaupun mobil sering mendapatkan penggantian oli, salah memilih oli bisa berdampak pada kerusakan yang lebih parah di kemudian hari. Dilansir dari laman resmi Suzuki, simak beberapa tips memilih oli mobil terbaik untuk menjaga kendaraan Anda berada dalam kondisi berkendara maksimal.
1. Cek spesifikasi kendaraan dan oli yang dibutuhkan
Ada banyak model mesin pada mobil yang dipasarkan di Indonesia. Mulai dari mesin bensin, mesin diesel, sampai dengan mobil dengan kombinasi mesin konvensional dan motor listrik yang dikenal dengan nama mobil hybrid.
Setiap mobil memiliki spesifikasi mesin yang berbeda. Oleh karena itu, mobil pun punya spesifikasi oli yang berbeda pula. Mulai dari tingkat kekentalan oli sampai dengan berapa liter oli diperlukan. Informasi tersebut bisa Anda dapatkan pada buku manual kendaraan. Atau Anda juga bisa berkonsultasi pada bengkel resmi untuk memilih oli yang paling sesuai dengan spesifikasi mobil.
>>> Dapatkan pilihan mobil baru dan bekas berkualitas lainnya di sini
2. Pilih oli bersertifikasi
Selain oli mesin yang ditawarkan oleh bengkel resmi, ada banyak jenis oli lainnya yang tersedia di pasaran. Setia poli memiliki sertifikasi masing-masing. Meski berbeda, tapi sertifikasi yang diberikan tak memiliki pengaruh besar terhadap kualitas oli. Yang paling penting adalah memilih oli yang sudah bersertifikasi untuk memastikan kualitas oli yang diberikan pada kendaraan Anda.
Cek spesifikasi oli mobil pada bagian luar kemasan
Namun untuk memudahkan Anda memilih, berikut beberapa jenis standarisasi atau kode pada kemasan oli yang merujuk pada sertifikasi maupun produksi oli tersebut:
- Kode SAE (Society of Automotive Engineer): kode ini merujuk pada asosiasi yang melakukan standarisasi pada berbagai desain teknik dan manufaktur. Contoh kode SAE yang ada di Indonesia seperti 10W-30, 20W-50, atau 20W-40. Kode ini bisa dibilang sebagai standar internasional untuk kekentalan oli.
- Kode API (American Petroleum Institute): sesuai dengan namanya, oli dengan kode API merujuk pada kualitas oli yang ditentukan oleh lembaga asal Amerika. Oli dengan kode API biasanya diikuti dengan dua kode tambahan, yaitu API CH yang lebih banyak digunakan sebagai oli mesin diesel, serta API SN untuk mesin berbahan bakar bensin.
- Kode JASO (Japanese Automotive Standard Association): JASO merupakan lembaga asal Jepang yang melakukan standarisasi kualitas oli. Berbeda dibandingkan dengan dua kode sebelumnya, oli dengan kode JASO lebih cocok digunakan pada sepeda motor.
3. Perhatikan keaslian oli
Ada banyak bengkel nakal yang menjual oli palsu untuk kendaraan. Memang harga yang ditawarkan jauh lebih terjangkau dibandingkan harga oli asli, tapi kualitasnya jauh lebih rendah. Apalagi jika digunakan dalam jangka waktu lama bisa berdampak buruk pada kesehatan dan kualitas mesin mobil berjalan.
Oli mobil yang asli biasanya lebih jernih dan encer
Ada banyak cara yang bisa Anda lakukan untuk membedakan oli palsu dengan yang asli. Cara paling mudah adalah dengan mengecek apakah tutup segel oli masih tertutup rapat atau ada indikasi sudah terbuka. Anda juga bisa mencari logo maupun hologram yang sudah banyak digunakan produsen untuk menandai keaslian oli yang mereka jual.
Selain itu, sebagian besar warna oli palsu terlihat lebih keruh, bandingkan dengan oli asli yang terlihat lebih jernih dan encer. Anda juga bisa memperhatikan bau pada oli. Oli dengan bau yang sudah ‘butek’ atau cenderung berbau menyengat diyakini merupakan oli palsu.
>>> Bahaya Pakai Oli Mesin Palsu, Bisa Turun Mesin
4. Cek tingkat kekentalan oli
Hal lainnya yang patut dipertimbangkan ketika memilih oli adalah tingkat kekentalannya. Oli mesin terbagi menjadi tiga tingkat, yaitu encer, sedang, dan kental. Masing-masing diperuntukkan bagi mesin dengan kualitas mesin yang berbeda-beda.
Tingkat kekentalan oli berdampak harus disesuaikan dengan kinerja mesin
Semakin rendah tingkat kekentalan sebuah oli, atau semakin encer, maka oli mobil akan lebih mudah mengalir pada komponen mesin, meski dalam suhu rendah. Sementara oli yang lebih kental akan lebih optimal diperuntukkan pada mesin yang memiliki suhu relatif lebih tinggi.
Misalnya untuk oli mobil dengan kode 20W-50 yang memiliki kekentalan SAE50, maka oli masih bisa mengalir dan tidak membeku meski mesin berada pada suhu -20 derajat. Oli tipe ini cocok bagi mobil yang berada di dataran tinggi atau ketika berkendara di suhu dingin dan relatif bersalju.
>>> Tips Perawatan Mobil Matik: Ini Pentingnya Flushing Oli Transmisi Matic
Harga oli mobil terbaru
Harga oli mobil cukup bervariasi tergantung dengan tingkat kekentalan oli yang ada. Berikut beberapa harga oli mesin mobil per liter di berbagai toko daring yang bisa Anda dapatkan.
Merek |
Harga |
---|---|
Pertamina Prima XP SAE 20W-50 1L |
Rp 58.000 |
Pertamina Fastron SAE 10W-40 1L |
Rp 74.000 |
Pertamina Fastron Gold SAE 0W-20 1L |
Rp 128.000 |
Pertamina Fastron Gold SAE 5W-30 1L |
Rp 143.000 |
Shell Helix HX3 SAE 20W-50 1L |
Rp 50.885 |
Shell Helix HX6 SAE 10W-40 1L |
Rp 82.618 |
Shell Helix HX8 SAE 5W-30 1L |
Rp 188.000 |
Shell Helix Ultra SAE 0W-20 1L |
Rp 252.000 |
Total Quartz 3000 SAE 20W-50 1L |
Rp 79.000 |
Total Quartz 7000 SAE 10W-40 1L |
Rp 109.000 |
Total Quartz 9000 SAE 5W-30 1L |
Rp 179.000 |
Total Quartz 8000 SAE 0W-20 1L |
Rp 250.000 |
Mobil Special SAE 20W-50 1L |
Rp 55.000 |
Mobil Super 2000 X2 SAE 10W-40 1L |
Rp 67.500 |
Mobil Super 2000 SAE 5W-30 1L |
Rp 120 .000 |
Mobil Super 3000 SAE 0W-20 1L |
Rp 125.000 |
Motul Multi Power SAE 20W-50 1L |
Rp 132.162 |
Motul Multigrade Plus SAE 10W-40 1L |
Rp 134.538 |
Motul H-Tech 100 Plus SAE 5W-30 1L |
Rp 172.581 |
Motul H-Tech 100 Plus SAE 0W-20 1L |
Rp 197.719 |