Toyota All New Veloz pakai rem jenis cakram di keempat roda
Manakah jenis rem yang lebih baik apakah rem cakram atau rem teromol? Berikut ini tim teknik Cintamobil.com akan coba bahas dari sisi teknis dan juga pendapat dari ahli manufaktur, pakar safety driving bahkan pembalap mobil.
Rem Cakram Lebih Pakem Dari Teromol
Secara umum, rem jenis cakram atau disc lebih pakem dibandingkan rem jenis tromol. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor:
- Gaya gesek yang lebih besar: Rem model cakram menggunakan kaliper dan kampas rem yang menjepit cakram, menghasilkan gaya gesek yang lebih besar dibandingkan dengan gesekan antara kampas rem dan tromol pada rem tromol.
- Panas yang lebih mudah dihilangkan: Desain rem jenis cakram yang terbuka memungkinkan panas untuk dihilangkan lebih mudah, sehingga performa pengereman tidak mudah menurun akibat panas.
- Lebih tahan air dan tidak mudah kotor: Rem jenis cakram tidak terpengaruh oleh air bahkan kotoran juga seakan enggan menempel di permukaan cakram, sehingga performanya tetap optimal di kondisi hujan.
Lebih Cepat Mana Responnya?
Rem model cakram juga memiliki respon yang lebih cepat dibandingkan rem tromol. Hal ini disebabkan oleh:
- Massa yang lebih ringan: Rem jenis cakram memiliki massa yang lebih ringan dibandingkan rem tromol, sehingga lebih mudah untuk diputar dan menghasilkan gaya pengereman yang lebih baik.
- Lebih sedikit komponen: Rem model cakram memiliki lebih sedikit komponen yang bergerak dibandingkan rem tromol, sehingga lebih sedikit kemungkinan terjadinya delay dalam proses pengereman.
>>> Begini Cara Mengatasi Rem Blong Dengan Mobil Ber-EPB
Hubungan dengan Kecepatan Pelepasan Panas
Ya, ada hubungannya. Rem jenis cakram memiliki desain yang lebih terbuka, sehingga panas yang dihasilkan dari proses pengereman dapat dilepaskan lebih mudah. Hal ini membuat rem cakram lebih tahan terhadap panas dan tidak mudah mengalami fading (penurunan performa pengereman akibat panas).
Kesimpulan rem model cakram memiliki beberapa kelebihan dibandingkan rem jenis tromol, yaitu:
- Lebih pakem
- Lebih responsif
- Lebih tahan panas
- Lebih tahan air
Namun, rem cakram juga memiliki beberapa kekurangan, yaitu:
- Lebih mahal
- Lebih kompleks
- Lebih mudah aus
- Ampas rem mengotori velg (biasanya terlihat jelas di mobil Jerman)
"Rem tromol lebih murah, sederhana, dan tahan lama, tetapi performanya tidak sebaik rem cakram. Karena rem cakram mekanisme nya mostly aktif pake hidraulis, enggak banyak pake pegas," tutur Muhammad Rindo Wardhana, selaku Trainer Hyundai Motors Indonesia (HMID).
Rem teromol lebih banyak komponen mekaniknya
Dirinya juga menambahkan, "Makanya biasanya waktu perawatan berkala rem tromol teknisi lebih banyak setting pegas pegas yang ada di tromol. Cuma emang secara suhu pasti lebih cepat panas rem cakram karena area kontak poin kampas remnya lebih kecil dibandingkan tromol," jelas Rindo sapaan akrab Muhammad Rindo Wardhana.
Pendapat Pakar Safety Driving & Pembalap
"Kalau soal pakem mana menurut saya antara rem cakram dan tromol/drum (hampir) sama saja. Tergantung dari bahan brake shoe atau brake pad yang dipakai. Hanya saja durabiliti antara kedua jenis tipe rem tersebut lebih baik cakram," kata Ir. Bintarto Agung, Presiden Direkur and Chief Instructure Indonesia Defensive Driving Center (IDDC).
Ia juga menjelaskan, hal itu "Karena panas pad dan rotor cakramnya lebih cepat dingin dibanding tipe tromol/drum, yang dari segi desain tromolnya tertutup," tambah om Tato sapaan akrab dari Bintarto Agung.
Rem model cakram punya respon lebih baik
"Dari sudut pandang penggunaan material brake shoe dan brake pad juga menjadi perhatian karena bahan yang kurang bagus akan menyebabkan peningkatan suhu yang lebih cepat dan ketidakmampuan bahan untuk mengabsorb panas yang berlebihan, sehingga menyebakan pad atau sepatu rem menjadi “fading” atau licin sempurna dan tidak dapat menahan beban pengereman," jelas om Tato.
Rem model cakram lebih mahal dibandingkan rem jenis teromol
"Perihal kecepatan respon bekerjanya sistem rem lebih baik tipe cakram karena skema bekerjanya sistem lebih langsung (piston kaliper langsung mendorong pad ke cakramnya). Sedang tipe tromol tekanan hidrolik dipakai untuk menarik sistem mekanis pengikat sepatu remnya ke inner tromolnya," kata pengguna Porsche Cayanne ini.
"Untuk pemakaian pada sport atau balap lebih kepada tipe cakram dangan penggunaan pads dari bahan-bahan yang tahan panas tinggi seperti ceramics, aramid fibers, copper fibers, carbon composites, chopped glass," tutup om Tato yang juga pebalap reli kawakan yang turun di kelas retro ini.
>>> KNKT Larang Driver Bus Bunyikan Klakson Telolet, Bikin Rem Blong!