Deretan Mobil Ini Harus Beralih ke Pertamax Jika Pertalite Dihilangkan

12/01/2022

Perawatan dan service

4 menit

Share this post:
Deretan Mobil Ini Harus Beralih ke Pertamax Jika Pertalite Dihilangkan
Demi menekan emisi gas buang kendaraan menjadi lebih rendah, beredar wacana untuk menghapuskan bahan bakar RON 90 seperti Pertamina Pertalite dan Shell Regular.

Meski dinilai kontroversial bagi sebagian masyarakat, sebenarnya langkah tersebut sudah tepat mengingat bahan bakar RON 90 sebenarnya sudah tidak sesuai dengan standar emisi gas buang Euro 2 yang sudah berlaku sejak tahun 2007.

Tanpa disadari, penggunaan bahan bakar beroktan rendah dan cenderung 'kotor' ini sebenarnya telah membebani pengguna mobil dengan kerusakan dan penggantian komponen yang lebih cepat.

Gambar Fuel Pump

Rajin pakai Pertalite? Siap-siap sering periksa filter dan pompa bensin

Tak bisa dipungkiri bahwa mayoritas masyarakat masih terbuai dengan bahan bakar dengan harga lebih terjangkau. Sebagian dari mereka bahkan mencari mobil-mobil yang masih bisa diisi dengan Pertalite.

Jika memang Premium dan Pertalite tersebut benar-benar akan dihapuskan, ada beberapa mobil yang terpaksa harus beralih ke bahan bakar yang lebih baik. Berikut daftarnya:

>>> Mengenal Perbedaan Bahan Bakar Pertamax dan Pertalite

1. Mobil-mobil Berusia Lebih Dari 20 Tahun

Seperti yang kami sebutkan sebelumnya, standar emisi gas buang Euro 2 berlaku di Indonesia pada tahun 2007. Artinya, banyak mobil-mobil sebelum tahun 2007 yang tidak membutuhkan BBM dengan RON di atas 90.

Gambar Suzuki Katana

Mobil klasik seperti Suzuki Katana sah-sah saja menggunakan Pertalite

Biasanya mobil-mobil tersebut memiliki kompresi mesin di bawah 10:1. Karena itu, Anda perlu cermat untuk mengetahui kompresi mesin mobil tua Anda. Mobil-mobil dengan kompresi rendah ini justru akan meninggalkan sisa bahan bakar yang tidak terbakar di dalam ruang mesin jika menggunakan bensin dengan RON tinggi.

Lantas, apakah mobil ini tidak bisa menggunakan bahan bakar modern dan berkualitas? Tentu saja bisa, tetapi harus ada penyesuaian pada timing pengapian kendaraan.

2. Mobil-mobil LCGC (Low Cost Green Car)

Selain harganya yang terjangkau, LCGC digemari sebagai mobil harian karena dianggap masih bisa menggunakan Pertalite. Kenyataannya, hampir semua pabrikan yang memproduksi LCGC sebenarnya sudah merekomendasikan pemiliknya untuk menggunakan BBM minimal Pertamax. Pun demikian tertuang dalam Peraturan Menteri Perindustrian No.36 tahun 2021 bahwa mobil LCGC harus memiliki penanda BBM minimal RON 92 atau diesel Cetane 51. 

Gambar LCGC

Tak sedikit pemilik LCGC yang menggunakan Pertalite, padahal sudah ada sticker anjuran dari pabrikan seperti ini

>>> Tidak Semua Kendaraan Cocok Menggunakan Pertalite, Ini Cara Membedakannya

Memang efek negatifnya tidak sesignifikan mobil yang dibekali turbocharger atau berkompresi tinggi, tetapi tetap saja ada potensi kerusakan komponen yang mengintai jika LCGC tetap menggunakan Pertalite.

Alasan Untuk Beralih ke Bahan Bakar Lebih Baik

Di luar harganya yang lebih mahal, bahan bakar dengan RON lebih tinggi sebenarnya banyak kelebihannya. Apalagi hampir semua mobil modern dianjurkan untuk menggunakan bensin dengan RON 92.

Pertama, tentu saja mesin akan bekerja dengan optimal. Baik itu di segi performa maupun efisiensinya dalam mengolah bahan bakar. Itu karena timing pengapian serta kompresinya memang sudah diatur untuk menerima bahan bakar tersebut.

Gambar Uji Emisi

Bahan bakar dengan RON lebih tinggi memiliki emisi gas buang yang lebih rendah

Kedua, emisi gas buangnya jauh lebih rendah. Ini menjadi penting jika regulasi wajib lulus uji emisi memang akan diterapkan di masa depan.

Tak hanya gas buang yang lebih baik, ruang bakar pun menjadi lebih bersih. Itu karena pembakaran yang sempurna dan ditunjang zat aditif yang berguna untuk membersihkan kerak pada bahan bakar dengan RON lebih tinggi.

>>> Temukan Mobil Bekas Incaran Anda di Sini

Mengawali karir sebagai jurnalis otomotif di tahun 2017, Taufan mengisi berbagai posisi mulai dari reporter, test driver, dan host untuk salah satu portal berita otomotif nasional. Kini, Ia bergabung sebagai content writer di Cintamobil.com. Taufan merupakan lulusan Hubungan Internasional Fakultas
 
back to top