Ikuti kami di berita google
Mengganti komponen mobil sering dilakukan oleh sebagian orang untuk beberapa alasan, baik itu untuk performa ataupun mempercantik tampilan. Selain pelek, hal lain yang kerap jadi “mainan” para pemilik mobil adalah knalpot atau sistem pembuangan mobil.
Memang tidak ada perubahan estetika secara signifikan setelah menggunakan knalpot, hal yang langsung terasa adalah raungan mesin mobil yang berubah jadi lebih agresif, dan juga peningkatan performa jika kita menggantinya dengan knalpot performa tinggi.
>>> Knalpot valvetronic, teknologi yang bisa bising dan senyap dengan satu sentuhan tombol
Namun, ganti knalpot tidak bisa asal. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar performa mobil tidak kacau balau karenanya. Untuk lebih jelasnya, Anda bisa lihat di bawah ini.
Pilih ukuran ideal
Pemilihan diameter knalpot baiknya menyesuaikan beberapa parameter
Biasanya, ukuran knalpot yang tersedia di pasaran sekitar tiga sampai empat inci. Anda perlu memilih dan menentukan ukuran knalpot yang ideal, mengingat besar lubang knalpot mempengaruhi besarnya gas buang.
>>> Temukan mobil bekas impian Anda di sini
Ada beberapa parameter yang harus Anda pertimbangkan dalam memilih ukuran knalpot, mulai dari intake manifold, injeksi, header, resonator, serta muffler yang sesuai dengan ukuran pipa yang Anda gunakan.
Ada baiknya, Anda berkonsultasi dulu dengan teknisi bengkel kepercayaan Anda saat ingin mengganti knalpot mobil Anda untuk menentukan ukuran pipa yang akan Anda pakai.
Perhatikan konfigurasi header dan desain pipa
Alur pembakaran mesin dari header sampai ujung knalpot
Selain ukuran pipa, konfigurasi header dan desain pipa juga punya peran krusial dalam menentukan alur gas buang dari hasil pembakaran blok mesin. Sebagai informasi, header adalah kepala pipa saluran gas buang yang bertugas sebagai hulu pembuangan dari mesin.
Umumnya, header memiliki konfigurasi 4-2-1, 4-1, hingga 4-1-2. Konfigurasi 4-2-1 artinya gas buang akan disalurkan melalui empat header dan didistribusikan ke dua pipa saluran, dan bermuara di satu pipa pembuangan.
>>> Tips perawatan mobil lainnya bisa Anda lihat di sini
Sementara itu, konfigurasi 4-1 adalah penyaluran gas buang dari empat header langsung menuju satu pipa pembuangan. Untuk 4-1-2 dari empat header menuju satu pipa yang menyalurkannya menuju dua buangan knalpot, atau silencer.
Konfigurasi header dan desain pipa knalpot akan mempengaruhi konsumsi bahan bakar dan tenaga mesin, maka perhatikan kedua hal tersebut saat ingin memasang knalpot baru untuk mobil Anda
Sesuaikan dengan transmisi mobil
Cara pembakaran mesin matic dan manual berbeda
Selain ukuran dan desain pipa serta konfigurasi header, proses ganti knalpot juga harus memperhatikan transmisi yang digunakan. Jika mobil Anda manual, ada baiknya memperhatikan ukuran header, resonator, hingga muffler secara seksama.
Pasalnya, semburan gas buang dari blok mesin akan meningkat ketika melakukan pergantian gigi. Oleh karena itu, komponen knalpot harus dapat mengelola gas buang secara tepat untuk meminimalisir efek tekanan balik menuju ruang bakar.
Berbeda dengan manual, proses ganti knalpot untuk mobil matic lebih sederhana. Pemilik mobil cukup menggunakan konfigurasi dan desain yang sesuai dengan mobil, ditambah diameter pipa yang tidak terlalu besar, mengapa demikian?
Diameter pipa yang terlalu besar akan memiliki pengaruh yang sama dengan knalpot free flow, atau saluran pembuangan yang hampir tidak ada hambatan. Jenis knalpot seperti ini memang meningkatkan tenaga mesin sehingga gas terasa lebih responsif, namun konsumsi bahan bakar akan dikorbankan sesuai dengan tenaga yang dihasilkan mesin.
Mengganti knalpot tidaklah semudah yang dipikirkan, perhitungan spesifikasi yang matang harus dilakukan agar performa mesin tidak terganggu. Ada baiknya berkonsultasi dengan bengkel resmi atau bengkel spesialis mesin sebelum mengganti knalpot.
Berikut tips hal yang harus diperhatikan sebelum memasang knalpot baru untuk mobil Anda, untuk tips & trik otomotif lainnya bisa Anda lihat pada link di bawah ini.
