
Jika Anda berhenti ketika lampu merah atau terjebak di dalam kemacetan lalu lintas, Anda akan berfikir apakah mematikan mesin mobil akan menghasilkan efesiensi bahan bakar yang lebih baik atau malah merusak mesin. Karena itu, produsen mobil menggunakan teknologi stop start pada mobil untuk menambahkan efesiensi bahan bakar.
Mengenal teknologi stop start
Bagi pengemudi yang tidak terbiasa dengan teknologi start-stop, pada dasarnya ini adalah sistem yang menutup mobil Anda ketika mobil sedang tidak aktif. Konsep dasar dari teknologi ini adalah ketika Anda tidak menjalankan mesin dan tidak bergerak, Anda tidak maju sedikitpun tapi masih menghasilkan polusi. Lalu, kenapa masih menghidupkan mesin?
Teknologi stop start berkembang pada mobil modern
Sistem ini dirancang untuk menghidupkan ulang mesin dengan segera. Sistem stop start pada sebagian besar mobil modern akan menghentikan mesin ketika mobil diam untuk mengurangi konsumsi bahan bakar dan emisi. Mesin akan mulai aktif lagi ketika kopling aktif atau rem dilepaskan dan pengemudi bersiap untuk bergerak lagi.
>>> Baca juga 7 hal yang tidak boleh dilakukan ketika lampu merah
Cara kerja sistem stop start
Sistem ini menggunakan komputer untuk mendeteksi ketika computer diam atau mobil tidak berfungsi. Yang ditandai dengan mesin menghentikan pengiriman bahan bakar untuk memicu mobil berjalan. Proses ini terjadi secara otomatis, tetapi pengemudi bisa memilih apakan sistem ini akan aktif atau non-aktif dengan menekan tombol pada mobil mereka.
Sistem stop start bisa menghemat pemakaan bahan bakar
Awalnya, motor starter elektrik konvensional bekerja dengan menyematkan gear kecil dengan gigi ring besar yang dipasang di sekitar bagian luar roda mesin. Cara kerja eknologi stop start terbaru terlihat sama dengan ini. Bedanya, TS atau ‘tandem solenoid’ dirancang untuk mengatasi hambatan dan menghadirkan alur yang lebih lancar ketika mesin berhenti kemudian dimulai lagi.
Ada saat ketika mobil berhenti tapi mesin masih berputar, untuk menghindari getaran berlebihan, satu solenoid menyalakan starter motor untuk menyinkronisasikan kecepatan starter dengan mesin sebelum keduanya bekerja sama untuk menghidupkan mesin dengan lancar.
>>> Baca juga tips mengemudi lainnya disini
Keunggulan sistem stop start
Apakah berhenti dapat membantu menghemat bahan bakar? Jawabannya adalah Ya. Dalam situasi dimana mobil diam dalam keadaan idle, seperti saat lalu lintas padat atau menunggu lampu merah yang lebih dari beberapa menit, sistem ini akan menghemat bahan bakar yang digunakan oleh mobil dibandingkan ketika mesin tetap hidup.
Pengemudi bisa meilih akan menghidupkan atau mematikan sistem ini
Berapa banyak bahan bakar yang bisa disimpan sering diperdebatkan dan hampir sepenuhnya tergantung pada jenis mengemudi yang dilakukan. Jelas, dengan lebih banyak waktu berhenti berari lebih banyak bahan bakar yang disimpan.
Ada juga kesempatan dimana sistem ini tidak terlalu berpengaruh, yaitu ketika mesin dingin, sistem akan jarang mengintervensi mesin untuk membiarkan mesin mendapatkan pemanasan dengan sempurna. Sistem juga tidak akan mematikan mesin jika baterai berada dibawah tingkat tertentu, contohnya pada sistem Volvo, pengemudi melepaskan sabuk pengaman mereka.
Penjelasan teknologi stop start bagi Anda
Teknologi stop start ini memang dirancang untuk mengurangi emisi di daerah perkotaan dimana lalu lintas lebih sering terhenti. Dalam perkembangannya, produsen sepertinya harus memperhatikan bagaimana mesin mati dan hidup tanpa menghasilkan getaran berlebih serta siklus yang lebih lancar tanpa merusak mesin.