
Filosofi Jinba Ittai berasal dari penunggang kuda. Mendalam berdasarkan kontak yang intens. Jika hubungan antar manusia dan kuda bisa dibuat, lantas mengapa tidak dengan semua manusia dan mobil? Hal inilah yang mencetuskan Mazda untuk mengembangkan sebuah mobil yang mampu berinteraksi dengan pengemudinya. Mereka ingin membuat pengemudi dan mobilnya seolah bersatu senatural mungkin.
>>> Mungkin Anda tertarik: Teknologi LiDAR, Teknologi Radar Masa Depan untuk Peningkatan Sistem Keselamatan
Teknologi Mazda GVC membuat gaya gravitasi menjadi merata dan menambah kenyamanan untuk pengemudi
Salah satu teknologi yang diterapkan Mazda untuk merealisasikan konsep tersebut adalah, Mazda G-Vectoring Control (GVC). Dengan teknologi Mazda GVC ini , Mazda berhasil memberdayakan mesin sebagai salah satu cara untuk meningkatkan performa sasis. Bagaimana caranya dan apa manfaatnya? Secara umum, ada tiga gaya gravitasi yang akan dialami seorang di dalam mobil saat berkendara. Gravitasi akurasi, gravitasi lateral atau gaya hempas samping yang diterima saat menikung, dan gravitasi deselerasi.
Mazda memperhalus transisi gaya gravitasi tersebut, dengan mengatur perpindahan bobot mobil ini dilakukan dengan cara mengatur output torsi dari mesin. Soal bagaimana besaran torsi mesin bisa diatur, Mazda masih menjadikan ini sebagai rahasia perusahaan. Yang pasti, Mazda mengklaim bahwa tidak ada peningkatan bobot akibat dari penerapan teknologi Mazda GVC ini.
>>> Ingin membeli mobil bekas berteknologi tinggi? Dapatkan berbagai listing dari Cintamobil.com
Dalam proses pengembangan teknologi Mazda GVC ada banyak bagian yang berkontribusi
Mazda setidaknya masih bersedia untuk membeberkan prinsip kerja dasar dari sistem ini. Saat setir mulai digerakan, teknologi Mazda GVC mendeteksi mobil akan menikung dan sistem akan mereduksi output torsi mesin. Torsi mesin yang dikurangi ini, membuat seolah efek engine brake yang akan mendistribusi bobot ke depan. Distribusi ke depan akan memberikan grip lebih ke roda depan dan berdampak pada kemampuan belok roda yang responsif. Saat setir berada pada sudut yang konsisten, Mazda GVC mendeteksi mobil sedang menikung dan sistem mengembalikan output torsi mesin ke kondisi normal. Efeknya mobil seolah kembali berakselerasi, yang berdampak pada terdistribusinya bobot ke belakang. Distribusi bobot lebih di belakang, bermanfaat untuk meningkatkan stabilitas saat menikung.
Dampak positif pertama dari teknologi Mazda GVC adalah pengemudi yang akan merasa percaya diri saat menikung. Hal ini disebabkan karena perilaku mobil saat menikung dapat diprediksi. Intinya, gerakan setir akan terasa sangat sesuai dengan beloknya mobil. Dampak positif selanjutnya adalah berkurangnya rasa kelelahan saat mengemudi. Awalnya Anda mungkin bingung, apa hubungannya handling dengan kelalahan pengemudi? Ternyata benar ada dampaknya. Akibat perilaku dan gerak mobil yang lebih terperdiksi saat menikung. Anda tidak tidak perlu banyak melakukan koreksi setir apalagi di perjalanan panjang, akan membuat pengemudi merasa cepat kelelahan.
>>> Tips pengemudian terbaru dan terlengkap bisa Anda dapatkan di sini
Teknologi Mazda GVC juga ternyata bisa meningkatkan kenyamanan. Saat mulai mengerem, badan Anda menerima gaya gravitsi deselerasi. Saat sedang menikung, badan anda akan menerima gaya gravitasi lateral. Intinya, badan Anda akan terhempas ke depan, ke samping dan ke belakang saat mobil menikung. Berkat Mazda GVC yang mampu mendistribusikan bobot sesuai kebutuhan, transisi antar gaya gravitasi yang badan Anda terima jadi lebih halus. Efeknya, badan Anda jadi tidak terlalu ‘terlempar’ kesana kemari dan berefek pada kenyamanan saat berkendara. Teknologi Mazda GVC selalu menjaga vertical load seluruh ban di titik terbaiknya. Hal ini tentunya semakin meningkatkan stabilitas. Hasil akhirnya, mobil jadi lebih aman dikendarai di medan yang punya friksi rendah. Misalnya saat kondisi aspal basah atau medan bersalju.
>>> Tips dan trik otomotif paling lengkap bisa Anda dapatkan di sini