Ikuti kami di berita google
Bagi Anda yang bekerja siang dan malam, mungkin tidur di atas jam 12 menjadi hal biasa. Meskipun begitu, Anda perlu berhati-hati. Penelitian terbaru menunjukan kurangnya jadwal tidur yang disarankan membuat resiko kecelakaan meningkat hingga dua kali lipat. Bahkan melewatkan dua hingga tiga jam waktu tidur setara dengan mengemudi dalam keadaan mabuk, membuat resiko kecelakaan meningkat empat kali lipat.
Penelitian yang diungkapkan oleh AAA Foundation for Traffic Safety, sebuah asosiasi penelitian dan pendidikan nirlaba mendesak pengemudi untuk menyesuaikan jadwal tidur mereka untuk mengakomodasi perubahan waktu guna menghindari kantuk selama berkendara.
Kurangnya waktu tidak membuat resiko kecelakaan meningkat
Laporan yang dirilis pertama kali 2016 diterbitkan kembali 10 Maret lalu."Anda tidak boleh melewatkan tidur dan masih berharap untuk dapat berfungsi [berkendara] dengan aman di belakang kemudi," David Yang direktur eksekutif untuk AAA Foundation, mengatakan dalam sebuah pernyataan resmi tentang penelitian tersebut.
Dilansir dari Forbes, National Sleep Foundation sebelumnya melaporkan bahwa pengemudi yang tidur kurang dari 2 jam dalam periode 24 jam tidak layan untuk mengendarai kendaraan bermotor. Menurut AAA Foundation, para ahli biasanya merekomendasikan bahwa orang dewasa yang sehat setidaknya tidur selama tujuh jam setiap malam.
>>> Ada Orang Mau Menumpang di Tengah Jalan, Berhenti atau Tetap Jalan?
Perubahan atau kekurangan jam tidur meningkatkan resiko kecelakaan. "Penelitian baru kami menunjukkan bahwa seorang pengemudi yang tidur kurang dari 5 jam memiliki risiko kecelakaan yang sebanding dengan seseorang yang mengemudi dalam keadaan mabuk," tambah Dr. Yang.
Pastikan untuk mendapatkan waktu tidur yang direkomendasikan
Dalam penelitiannya, AAA menjelaskan hubungan kurangnya jam tidur dengan meningkatnya resiko kecelakaan di jalan,
- Kurang dari empat jam tidur: 11,5 kali risiko kecelakaan,
- Tidur empat hingga lima jam: 4,3 kali risiko kecelakaan,
- Tidur lima hingga enam jam: 1,9 kali risiko kecelakaan,
- Enam hingga tujuh jam tidur: 1,3 kali risiko kecelakaan.
>>> Tips pengemudian terbaru dan terlengkap bisa Anda dapatkan di sini
Perhatikan tanda-tanda dan cara mengatasi mengantuk di jalan
Menurut AAA Foundation, hampir tiga dari sepuluh pengemudi mengaku mengemudi ketika mereka sangat Lelah sehingga kesulitan menjaga mata tetap terbuka setidaknya sekali dalam sebulan terakhir. Mereka menyadari tanda-tanda peringatan kantuk dapat membantu pengemudi tertidur selama berkendara. Gejala yang paling umum terjadi ketika pengemudi mengantuk adalah:
- Kesulitan menjaga mata Anda untuk tetap terbuka,
- Keluar dari jalur Anda,
- Tidak ingat beberapa kilometer sudah dilalui.
>>> Ingin membeli mobil bekas? Dapatkan daftar lengkapnya di sini
Untuk menghindari meningkatnya resiko kendaraan atau mengemudi dalam keadaan mengantuk, AAA Foundation merekomendasikan pengemudi untuk,
- Bepergian hanya pada saat terjaga dan mengindari berkendara ketika mengantuk,
- Hindari makanan berat,
- Hindari obat-obatan yang menyebabkan kantuk atau gangguan mengemudi lainnya.
- Jadwalkan istirahat setiap dua jam atau setiap 150 km,
- Berhenti sejenak dan beristirahat sejenak setidaknya 20 menit dan tidur tidak lebih dari 30 menit ketika Anda melakukan perjalanan jauh.
Jika perlu, tidur sebentar untuk mengatasi kantuk yang melanda
Kelelahan bisa berujung pada kecelakaan yang tidak bisa terelakan. Selain itu, hindari untuk berkendara dalam keadaan mengantuk. Terlebih ketika Anda berkendara menuju tempat kerja di pagi hari, jangan biarkan kekurangan waktu tidur menghalangi Anda untuk mengemudi dengan fokus di dalam perjalanan.
>>> Kumpulan tips dan trik otomotif terlengkap bisa Anda temukan disini
