Ini dia alat canggih Toyota yang bisa ubah kotoran ayam jadi hidrogen
Toyota Thailand telah berhasil membuat peralatan canggih untuk memproduksi Hidrogen yang berasal dari kotoran Ayam (Biogas) pertama dan kini alat tersebut telah beroperasi.
Biogas Dari Kotoran Ayam
"Bikin Hydrogen dari Biogas yang asalnya dari kotoran ayam," buka Dr. Indra Chandra Setiawan., S.T., M.T, selaku Project General Manager Toyota Daihatsu Engineering & Manufucturing (TDEM) kepada tim Cintamobil.com.
Prof Indra pun menambahkan, kalau "Hydrogen-nya nanti buat dipake di Fuel Cells Vehicle, seperti (Toyota) Mirai dan truck-truck Hino dan Isuzu," tutur pria yang turut andil besar dalam proyek tersebut kepada tim kami belum lama ini (6/11).
Indra Chandra Setiawan, Project General Manager TDEM
Lebih lanjut pria lulusan Universitas Gadjah Mada ini pun menjelaskan secara sederhana cara kerja mesin yang dimaksud, jadi "Kotoran ayam dijadikan biogas dulu, baru diubah jadi hidrogen. (Tapi) produksinya hanya kecil karena buat demo trial," bilang pria asal Palembang, Sumatera Selatan ini.
Produksi hidrogen akan dimulai di TDEM Thailand, di bawah inisiatif bersama dengan Commercial Japan Partnership Technologies (CJPT). Hal tersebut dilakukan untuk mencapai Netralitas Karbon di seluruh Asia dengan konsep menggunakan sumber energi yang tersedia secara lokal.
>>> Pengisian Cepat + 'Harga BBM' Setara = Pakai Mobil Hidrogen Lebih Masuk Akal
Sudah Beroperasi
Mesin yang menghasilkan hidrogen dari biogas peternakan ayam ini dikabarkan telah beroperasi pada akhir Oktober 2023. Mesin di TDEM ini juga ditenagai oleh listrik ramah lingkungan dari panel surya, yang mencerminkan komitmen Toyota untuk selalu fokus pada seluruh Life Cycle Actions (LCA) melalui seluruh inisiatif lingkungannya.
Toyota memahami bahwa untuk benar-benar mencapai Netralitas Karbon, hal ini penting untuk dilakukan secara konsisten. Sebab akan mengurangi emisi CO² di seluruh proses produksi, pengangkutan, dan penggunaan energi.
Truk besar dengan bahan bakar Hidrogen
Proyek ini direncanakan bersama dengan Commercial Japan Partnership Technologies Corporation (CJPT) yang didirikan dengan tujuan membantu memecahkan tantangan yang dihadapi sektor transportasi kendaraan komersial melalui pemanfaatan teknologi Connected, Autonomous, Shared and Electrified (CASE) secara efektif.
Fuel Cells Vehicle seperti Toyota Mirai bisa pakai bahan bakar Hidrogen dari Biogas ini
Ini merupakan implementasi plan yang dicanangkan pada bulan Desember 2022, Toyota Motor Corporation (TMC), CJPT, dan Charoen Pokphand Group (CP) yang sempat mengumumkan niat mereka untuk bekerja sama dalam inisiatif yang berkontribusi terhadap Netralitas Karbon di Thailand.
Oleh karena itu, Peralatan Produksi Hidrogen Berasal dari Biogas ini menggunakan biogas yang berasal dari limbah peternakan, yang diproduksi setiap hari di peternakan unggas CP, dan Hidrogen yang dihasilkan akan digunakan untuk logistik jarak jauh untuk truk hidrogen sehingga berkontribusi terhadap transportasi tugas berat tanpa emisi.
Kapasitas Mesin
Sebagai uji coba awal, mesin tersebut mengolah biogas menjadi hidrogen dengan kapasitas 2kg/hari (1 Nm³/jam). Peralatan produksi hidrogen yang dipasang di TDEM diproduksi oleh Mitsubishi Kakoki, yang juga mengembangkan teknologi canggih yang dapat mendukung kemandirian termasuk negara-negara Selatan.
TMC dan Toyota Tsusho juga akan bekerja sama dalam pengembangan Ekosistem Hidrogen, termasuk pembangunan dan pengenalan sistem keseluruhan untuk kompresi, penyimpanan, dan transportasi biogas dan hidrogen, serta pembentukan sistem operasi.
Biogas berasal dari kotoran ayam
“Kami sedang membangun Kemitraan Komersial Jepang Technologies Asia Co., Ltd. akan mempercepat inisiatif dengan mitra yang berpikiran sama, dan saya senang melihat proyek kami dengan grup CP berjalan dengan baik," kata Masahiko Maeda, CEO TMC Wilayah Asia dalam keterangan resminya.
Pria yang merupakan salah satu pemegang saham utama CJPT ini pun melanjutkan, "Peralatan Produksi Hidrogen Berasal Biogas ini merupakan satu lagi tonggak sejarah dalam perjalanan kami mencapai Netralitas Karbon di wilayah Asia.
"Industri Jepang selalu berkomitmen untuk mengembangkan teknologi dan membangun seluruh ekosistem energi, mobilitas, dan data, termasuk pemasok dan sektor pendukungnya, untuk berkontribusi kepada setiap negara di Asia," tutup Maeda, nama belakang dari Masahiko Maeda.
>>> Harga BBM Naik Lagi Bikin Daihatsu Sigra 1.0 Paling Masuk Akal Untuk Operasional Fleet