Strategi Mercedes Hadapi Laju Dollar: Tambah 6 Produksi Dalam Negeri

16/10/2018

Pasar mobil
Share this post:
Strategi Mercedes Hadapi Laju Dollar: Tambah 6 Produksi Dalam Negeri
Pada pembukaan dua showroom baru Mercedes-Benz di Gandaria dan BSD beberapa waktu lalu, Mercedes-Benz berencana meningatkan produksi dalam negeri dengan enam kendaraan baru di Indonesia.

Pergolakan dollar yang semakin tidak menentu membuat beberapa produsen mobil mulai mempertimbangkan perakitan produk mereka di Indonesia. Tak terkecuali Mercedes-Benz. Pabrikan asal Jerman ini mengungkapkan akan memperbanyak kendaraan produksi dalam negeri dalam waktu dekat.

Dalam pembukaan dua showroom terbaru mereka pada hari Kamis (11/10), Roelof Lamberts, selaku President & CEO PT Mercedes-Benz Distribution Indonesia mengungkapkan bahwa Mercedes saat ini menyadari pentingnya kendaraan CKD (Completely Knock Down) atau kendaraan yang dirakit di dalam negeri dalam pemasaran lini produk Mercedes-Benz.

Gambar yang menunjukan perakitan mobil Mercedes-Benz di pabrik di Bogor

Mercedes-Benz siap menambah enam produk yang dirakit di dalam negeri

Menurunnya nilai tukar rupiah terhadap dollar membuat sebagian besar merek di Indonesia menaikan harga jual sebagian produk. Ketika ditanya tentang hal ini, Roelof menjelaskan bahwa masalah ini telah menjadi perhatian Mercedes saat ini. Dan melakukan lokalisasi kendaraan merupakan salah satu cara Mercedes untuk tetap bersaing di Tanah Air.

>>> Dapatkan semua berita pasar mobil terbaru lainnya hanya di sini

Roelof menjelaskan, “New A-Class, C-Class dan S-Class serta B260 ada produk CBU yang penting untuk line up lokal kami [di Indonesia]. Semua [kendaraan yang] memiliki potensi penjualan, mungkin saja, ratusan unit akan kita lokalisasikan.”

“Saat ini, ada tiga kendaraan yang kami produksi secara lokal. Beberapa waktu lagi kami sedang merencanakan untuk melokalisasi 6 kendaraan agar diproduksi di Indonesia. Dan untuk di masa depan, kami yakin dan percaya bahwa akan lebih dari enam kendaraan yang dibuat di sini [Indonesia],” ungkap Roelof.

Gambar yang menunjukan mobil yang dirakit di pabrik Mercedes-Benz

Perakitan dalam negeri bisa mengurangi modal biaya Mercedes-Benz ketika dijual

“Tentu saja kami mengerti tentang pentingnya harga dan penjualan. Tetapi kami juga tidak ingin mengganggu kepercayaan konsumen dan kepercayaan investor. Karena kualitas unit CBU (Completely Build Up/ kendaraan impor) berganti sangat cepat. Karena itu saya mengerti jika ada komplain karena ketidaksediaan komponen pada bengkel. Maka dari itu kami berusaha untuk memastikan semua komponen kendaraan tersedia di sini.”

>>> Beli mobil? Cari saja di situs jual beli mobil dengan harga bagus di Cintamobil.com

Menambah lokalisasi lini produk

Menerka pernyataan Roelof tersebut, lokalisasi kendaraan menjadi pertimbangan terbesar Mercedes-Benz saat ini. Dengan harga dollar yang semakin tinggi serta kebijakan baru kendaraan impor yang dijalankan pemerintah Indonesia, memproduksi kendaraan di dalam negeri bisa mempertahankan harga untuk menahan konsumen.

Saat ini, Mercedes-Benz E-Class yang diwakili oleh E 250 dan E 300 buatan pabrik Wanaherang menjadi ujung tombak penjualan Mercedes di Indonesia. Hadir lebih lengkap daripada mobil CBU, lebih dari 400 unit odel E-Class telah terjual pada semester I 2018. Roelof beberapa waktu lalu mengungkapkan bahwa penjualan E-Class meliputi 23% dari penjualan Mercedes semester I 2018. Bukan tidak mungkin akan ada lebih banyak varian E-Class yang akan diproduksi dalam negeri.

>>> Spesifikasi Mercedes-Benz E 200 Avantgarde 2018, Anggota Baru Dan “Termurah” Keluarga E-Class

Gambar yang menunjukan beberapa petinggi Mercedes-Benz di Indonesia

Jongkie Sugiarto dan Markus Villinger dengan truk Mercedes-Benz Axor

Dengan berbagai varian baru yang diperkenalkan, Mercedes-Benz juga sedang gencar mempromosikan A-Class yang mendapatkan debutnya pada Paris Motor Show 2018 bisa jadi dibawa untuk dinaturalisasi di Tanah Air. GLA dan CLA yang meruak menjadi salah satu idaman anak muda Tanah Air berkontribusi terhadap 35% penjualan bersama barisan SUV Mercy lainnya, seperti Mercedes-Benz GLE dan GLS juga menjadi nama besar yang berpotensi dirakit di Indonesia.

Selain beberapa model kendaraan penumpang, Mercedes juga sudah menaturalisasi truk Azor yang dirakit di pabrik Mercedes-Benz di Wanaherang. Bahkan Markus Villinger selaku President Director dan CEO PT Daimler Commercial Vehicles Indonesia dalam kesempatan yang sama sesumbar akan ada satu lini truk lagi yang akan dirakit di Indonesia. “Ini [lokalisasi kendaraan] juga topik besar pada kendaraan niaga. Strategi kami adalah untuk membangun truk di pabrik kami di Wanaherang, Bogor.”

Namun dengan semua spekulasi yang bisa dilakukan, belum ada keterangan lebih lanjut tentang lini produk yang akan diproduksi di Indonesia. Tetapi melihat gelagat dan penjualan Mercy di Tanah Air, apakah itu GLA, CLa, atau A-Class? Kita nantikan saja.

>>> Berita informasi dunia otomotif terlengkap hanya ada di Cintamobil.com

Pria asal Minang ini menjadi salah satu tim pelopor eksistensi Cintamobil.com di Indonesia dan bergabung sejak 2017. Dengan bekal ilmu SEO yang mumpuni, Padli menjadi salah satu spesialis SEO di Cintamobil.com. Pertemuannya dengan Cintamobil terjadi pada Oktober 2017, kala Auto Portal sedang mencar
 
back to top