Memasuki awal tahun milenium alias tahun 2000, KIA Indonesia mulai jor-joran dari segi produk. Maklum saja, KIA saat itu baru lepas dari bayang-bayang Timor yang terkena sanksi perdagangan internasional. Salah satu produk andalannya yakni KIA Carnival dan KIA Carens.
Carens generasi terbaru siap mengaspal
Bila KIA Carnival didaulat sebagai MPV mewah yang menyasar kaum elite nan berduit, maka tidak dengan KIA Carens. Carens diposisikan sebagai mobil Multi Purpose Vehicle (MPV) 5 penumpang dengan harga yang cukup bersahabat.
Sejarah KIA Carens Generasi Pertama
Mobil ini dibuat untuk menemani KIA Carnival yang ukurannya lebih besar. Walau dirancang sebagai MPV, namun rancangan sasis dan kaki-kaki Kia Carens yang sudah pakai kaki-kaki full independen ini dibuat mirip dengan sedan yang berakibat pada kenyamanan dan handling yang baik.
KIA memasarkan Carens secara Completely Buily Up (CBU) langsung dari Korea Selatan dengan hanya ada tipe LS. Kia Carens pertama ini dikenal juga dengan nama Carens 1. Versi CBU ini memiliki fitur yang lengkap. Bisa dibilang Carens saat itu tak punya rival sekelasnya. Karena Hyundai Trajet mengusung format 7-penumpang.
Carens melenggang sendirian tanpa rival tahun 2000
Contohnya pada varian transmisi otomatis sudah dilengkapi dengan Power Steering, Power Window, rem bersistem Anti-lock Braking System (ABS), Dual Airbag, rem cakram di keempat roda, Roof Rack, Safety Belt di semua posisi duduk penumpang, Tilt Steering dan katalis di saluran gas buang.
Sedangkan pada varian transmisi manualnya terdapat pengurangan fitur dengan tidak adanya rem ABS, rem cakram hanya di kaki-kaki depan, absennya Roof Rack dan juga Tilt Steering. Cukup lengkap bukan?
Carens generasi satu ini murni desain KIA hanya mesin saja yang ada 'darah' Mazda
Sekadar informasi, KIA saat itu masih menjalin kerja sama dengan Mazda. Meski demikian Generasi pertama Carens ini diberi kode sasis RS di mana Carens 1st gen ini merupakan rancangan KIA yang sama sekali tidak ada jejak mobil Mazda di dalamnya (pure KIA).
Mobil-mobil KIA sebelumnya masih terdapat jejak Mazda di dalamnya seperti misalnya KIA Sephia (Timor) yang memakai platform Mazda Interplay. Maka tak heran beberapa produk KIA saat itu banyak transfusi part dengan Mazda.
Interior Carens mewah di zamannya
Mesin yang digunakan KIA Carens ini serupa dengan mesin Mazda berkode FP. Unit ini berkonfigurasi 4-silinder 1.800 cc DOHC 16 valve. Mesin ini sanggup menghasilkan tenaga sebesar 122 HP pada 6000 rpm dan torsi 163 Nm di putaran 4500 rpm.
Tenaga dan torsi tersebut disalurkan ke dua roda depan melalui dua pilihan transmisi, yakni manual 5-percepatan atau otomatis 4 percepatan. Karena mengusung basis jantung pacu Mazda, maka tak heran mesin Mazda seri FP ini bisa saling berubstitusi part dengan Mazda Lantis.
>>> Sepenggal Kisah Sejarah Persaingan Mobil LSUV Di Indonesia
Mengutip situs mobilmotorlama, disebutkan kalau ada sekitar 5.000 unit KIA Carens yang digunakan untuk keperluan dinas kepolisian. Sebagai mobil yang kurang populer, mungkin hanya inilah sarana untuk melihat reliability KIA Carens. Dan Anda bisa lihat sendiri, saat ini hampir tak ada mobil KIA Carens 1 yang lalu lalang di jalan.
Generasi Kedua Dan Beragam Masalahnya
Pada tahun 2003 KIA akhirnya memutuskan untuk menjual Carens dan merakitnya di Indonesia secara Completely Knock Down (CKD). Kia Carens CKD ini selain dirakit di Indonesia juga mengalami beberapa ubahan (facelift).
Versi facelift ini kemudian diberi nama Carens II karena mengalami perubahan yang cukup signifikan dibanding Carens I. Meski sebatas facelift tetapi ada juga yang menganggap bila KIA Carens ini telah berganti generasi dan lazim disebut Carens generasi kedua.
Ada yang bilang ini hanya facelift, tapi ada juga yang menyebut ini Carens generasi kedua
Pada Carens II mengalami perubahan pada bentuk terutama bagian depan dan belakang. Panjang secara keseluruhan Carens II mencapai 4.493 mm atau 43 mm lebih panjang, wheelbase-nya lebih pendek 10 mm atau 2.560 mm.
Penambahan panjang terjadi pada overhang depan dan belakang. Bagian belakang memang dibuat melar 31 mm lebih panjang dari versi sekarang. Ini sekaligus menjawab keluhan sebagian konsumen yang merasa gerak kaki tak nyaman bila duduk di kursi belakang.
Tubuhnya lebih bongsor sayangnya mesinnya tetap 1.800 cc
Carens II juga lebih lebar 18 mm menjadi 1748 mm. Juga sedikit lebih jangkung. Juga perubahan interior yang sangat bagus dibandingkan kendaraan sekelasnya. Sayangnya body yang makin besar itu membuat curb weight Carens II naik hingga 1,370 kg – 1,410 kg (MT) / 1,395kg – 1,435kg (AT) dari versi lama, 1,260 kg – 1,305 kg.
Ini menimbulkan pertanyaan tentang peforma Carens II bila ternyata mesin bensin 4 silinder segaris DOHC 1.8000 cc hanya menghasilkan 126 HP dan torsi 16.5Kgm. Di negeri asalnya, sumber tenaga Carens II sangat beragam, termasuk diesel common rail direct injection 2.000 cc, bensin 1.800 cc dan 2.000 cc.
Interior Carens generasi kedua cukup 'berani' di zamannya
Carens tergolong sebagai kendaraan MPV, dengan kapasitas 5-7 orang (secara teori). Namun kenyataannya, kursi di baris belakang hanya cocok untuk ditempati anak kecil, atau difungsikan sebagai tempat mengangkut barang.
Kelebihan Kia Carens ada pada kenyamanan yang baik di kelasnya. Kalau ingat dari hasil baca-baca dari majalah atau ulasan media lawas, disebutkan jika handling mobil ini juga tidak terasa seperti minibus di jamannya seperti Kijang karena mobil ini lebih mendekati kearah sedan daripada minivan.
Di pasar luar Indonesia, ada Carens yang kapasitasnya hanya 5 penumpang
Fitur-fitur mobil ini juga sangat lengkap dan terasa apa yang didapat lebih dari apa yang dibayarkan karena harga mobil ini juga jatuh. Kelemahan Kia Carens biasanya ada pada perawatannya yang berbeda antara standar Korea Selatan dengan standar Indonesia yang pada akhirnya malah hanya memperparah keadaan.
Mengutip milis komunitas KIA Carens, menyebutkan bila sparepart mobil ini cukup langka bahkan KIA Indonesia sendiri sepertinya sudah lupa pernah menjual mobil ini. Terakhir, ruang belakang mobil ini terasa bukan dirancang sebagai ruang penumpang melainkan ruang barang karena terasa sempit untuk ukuran orang dewasa.
(Untung) Generasi Ketiga Tidak Masuk Indonesia
Entah apa yang ada dipikiran KIA Indonesia saat itu, namun generasi ketiga mobil ini tidak dimasukkan ke Tanah Air. Ada beberapa penyebab yang konon menjadi alasan mengapa KIA tidak memasarkan generasi ketiganya.
Selain desain yang tidak lazim dan mungkin akan sulit diterima konsumen di Indonesia, juga KIA lebih fokus untuk memasarkan kendaraan kecil seperti KIA Picanto yang saat itu penjualannya cukup bagus di Indonesia.
>>> Kia Carens Sudah Siap Nih 'Jegal' Veloz-Xpander di Indonesia?
KIA Carens Generasi Keempat yang Memukau
Generasi keempat dari mobil ini berbeda jauh dari tiga generasi kebelakang yang terlihat lebih kaku dan kurang nyaman dilihat. Maklum saja, desain KIA Carens generasi keempat ini digawangi langsung oleh Peter Schreyer. Melalui tangan dinginnya desain mobil KIA menjadi cantik dan keren.
Menurut kami, Carens generasi keempat ini enak dilihat dari segala sisi
Carens pun menjelma menjadi mobil MPV yang sangat stylish, sporty, modern, dinamis dengan berbagai fitur unggulan telah disematkan pada mobil ini. Sayangnya hanya tersedia satu trim yang ditawarkan KIA Indonesia yakni tipe LX.
Masuk Indonesia hanya satu trim yakni LX dengan velg 16 inci, bukan seperti di gambar ini
Bukan itu saja, KIA Carens LX ini bisa dibilang miskin fitur, karena tidak dilengkapi dengan rem bersistem ABS, padahal rem cakram sudah terpasang di keempat roda. Diduga hal itu dilakukan agar harga jual mobil ini bisa bersaing dengan kompetitornya yakni Toyota Kijang Innova.
Tampangnya kalem, tapi performanya buas!
Mesin berkode NU dengan konfigurasi 4-silinder 2.000 cc di balik bonnet mobil ini punya tenaga 152 PS pada 6.500 rpm dan torsi19.8 Kgm di rotasi 4.800 rpm. Tenaga dan torsi itu tersalur ke roda depan melalui transmisi otomatis 6-percepatan
Interior Carens 2013 terlihat modern dan Eropa banget
Tim Cintamobil.com sempat mencoba mobil ini saat kondisi baru, dan kami terkesima dengan akselerasinya. Dimensi yang kompak membuat rasio bobot dan power nyaris sempurna sehingga tarikan mobil ini terasa responsif.
Harapan Di Generasi Kelima
KIA Carens generasi kelima kalau dilihat bentuknya lebih condong ke arah crossover / SUV dibandingkan sebuah MPV. Tentu saja banyak harapan ketika mobil ini nantinya mengaspal di jalanan Tanah Air.
Semoga harganya menarik
Antara lain adalah mendobrak dominasi pabrikan Jepang terhadap penjualan mobil MPV. Apalagi konon mobil ini akan mengusung fitur yang berlimpah, mesin bertenaga dipadu dengan desain yang nyentrik. Kami harap mobil ini mampu diterima pasar dengan baik. Jangan mahal-mahal ya harganya... Halo PT Kreta Indo Artha?!