Rampung 100%, Jembatan Tumbang Samba Menunggu Diresmikan

12/06/2020

Pasar mobil

3 menit

Share this post:
Rampung 100%, Jembatan Tumbang Samba Menunggu Diresmikan
Dibangun sejak 2017, Jembatan Tumbang Samba di Provinsi Kalimantan Tengah akhirnya selesai 100%. Kini menunggu diresmikan untuk segera dioperasikan secara penuh

Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berhasil menyelesaikan pembangunan Jembatan Tumbang Samba yang menghubungkan Desa Telok dan Desa Samba Danum, di Kecamatan Katingan Tengah, Provinsi Kalimantan Tengah.

Koneksi penting di Lintas Tengah Kalimantan

Dalam pernyataannya, (11/6/2020) Menteri PUPR Basuki Hadimoeljono menyebut kehadiran jembatan tersebut menjadi elemen krusial bagi kelancaran konektivitas di Lintas Tengah Kalimantan, meningkatkan kegiatan ekonomi serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah sekitar.

“Semakin terhubungnya Lintas Tengah Kalimantan akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi kawasan karena di sekitarnya terdapat perkebunan seperti sawit, karet dan pertambangan. Jadi akan mempercepat transportasi logistik,” kata Menteri PUPR Basuki.

>>> Kenali Makna Warna Dasar Rambu-Rambu Lalu Lintas

Foto menunjukkan Jembatan Tumbang Samba tampak sudah selesai

Jembatan Tumbang Samba, jembatan pelengkung terpanjang di Kalteng

Menurut Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) XI Banjarmasin Ditjen Bina Marga, Budi Harimawan Semihardjo, pembangunan Jembatan Tumbang Samba bakal membuka kawasan terisolir di Utara Katingan dan membawa efek positif bagi peningkatan perekonomian masyarakat di wilayah Utara Katingan. Jembatan Tumbang Samba juga melengkapi struktur jaringan jalan nasional dari Kalimantan Tengah menuju Kalimantan Barat dan sebaliknya.

Spesifikasi

Jembatan Tumbang Samba dibangun mulai tahun 2017 dan menjadi yang pertama di Indonesia menggunakan tipe jembatan Pelengkung Baja Modified Network Tied Arch Bridge.

Jembatan ini telah melalui uji beban statik dan dinamik oleh Komisi Keamanan Jalan dan Terowongan Jalan (KKJTJ) dan memperoleh sertifikat persetujuan laik fungsi jembatan nomor BM.05.03-Mn/896 tanggal 11 Mei 2020 dari Menteri PUPR. BBPJN XI Banjarmasin Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR telah melaksanaan uji coba Open Traffic Jembatan Tumbang Samba pada Senin 1 Juni 2020 yang dihadiri Bupati Katingan Sakariya.

Dari sisi struktur pelengkung utama, jembatan ini lebih ringan bila dibandingkan dengan jembatan lain. Sekitar 30% kapasitas struktur ditopang oleh hanger, sehingga bisa menghasilkan desain struktur rangka baja yang efisien dan ekonomis serta memiliki nilai estetika yang tinggi.

Dengan bentang 108 meter, lebar jembatan 11,8 meter dan tinggi 23,7 meter, secara keseluruhan Jembatan Tumbang Samba memiliki bobot struktur utama hanya sekitar 450 ton. Jauh lebih kecil bila dibandingkan dengan Jembatan Holtekamp yang memiliki berat 2.000 ton dengan konfigurasi bentang 112 meter, lebar 26 meter dan tinggi 20 meter.

>>> Indahnya Jembatan Kali Kuto, Jembatan Ikonik Tol Semarang-Batang

Foto menunjukkan Uji kekuatan jembatan Tumbang Samba

Sudah melalui uji ketahanan

Dari sisi produksi, keseluruhan proses produksi menggunakan produk dalam negeri, mulai dari struktur baja, trial assembly, proses full span lifting, dan juga tenaga kerja dalam negeri.

Pekerjaan konstruksi jembatan dilaksanakan dengan nilai kontrak tahun jamak sebesar Rp 298 miliar oleh PT. Wijaya Karya (Persero)Tbk yang juga memproduksi sendiri pelengkung baja jembatan tersebut, dengan Konsultan Supervisi PT. Perentjana Djaja juga memproduksi sendiri pelengkung baja jembatan tersebut.

Jembatan dengan total panjang 843,2 meter tersebut akan menjadi yang terpanjang di Provinsi Kalimantan Tengah dan dilengkapi dengan jembatan penghubung dan jalan pendekat pada kedua sisi. Jembatan itu nantinya bakal dimanfaatkan oleh lalu lintas kendaraan dari berbagai daerah, sehingga masyarakat tidak perlu lagi menggunakan jasa kapal fery untuk menyeberangi Sungai Katingan untuk mengangkut kendaraannya.

>>> Temukan informasi mobil menarik lainnya hanya di Cintamobil.com

Satu-satunya anggota redaksi yang berbasis di Jawa Tengah. Bergabung di Cintamobil.com sejak 2017 sebagai Content Writer. Saat ini, kerap menulis berbagai informasi seputar lalu lintas dan perkembangan transportasi di Indonesia.
 
back to top