Polusi Udara di Jabodetabek Memburuk, Ini Pesan Gaikindo

23/08/2023

Pasar mobil

3 menit

Share this post:
Polusi Udara di Jabodetabek Memburuk, Ini Pesan Gaikindo
Polusi udara di Jakarta tak hanya dari asap kendaraan, namun juga berasal dari berbagai sumber, termasuk Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang berbahan bakar batu bara.

Polusi udara di Jabodetabek kian mengkhawatirkan 
Polusi udara di Jabodetabek kian mengkhawatirkan 

Dalam beberapa waktu belakangan ini, polusi di wilayah Jabodetabek semakin memburuk. Melihat hal itu, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) angkat bicara mengomentari soal polusi udara yang tidak sehat tersebut.

Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi mengatakan bahwa polusi yang terjadi dihasilkan dari berbagai macam sumber, mulai dari kendaraan bermotor dengan emisi tinggi hingga pabrik-pabrik dengan limbah asap yang beroperasi. 

"Karena yang menghasilkan polusi itu bukan yang namanya mobil saja, tapi yang namanya sepeda motor juga, pabrik-pabrik juga," kata Nangoi saat penutupan GIIAS 2023, Sabtu, (19/8/2023).

>>> Dapatkan pilihan mobil baru dan bekas berkualitas lainnya di sini

Strategi Tingkatkan Standar

Nangoi juga menilai bahwa pemerintah harus punya strageti untuk kendaraan bermotor, misalnya lebih ditingkatkan emisi gas buangnya agar lebih bersih. Salah satunya adalah dengan menggunakan standar emisi mesin Euro 4.

"Saat ini kita sudah masuk Euro 4. Nah, Euro 4 itu tentunya mobil harus siap bahan bakarnya, kemudian maintenance mobil itu juga harus berjalan dengan baik, kalau enggak, ya enggak bisa berjalan dengan baik," ucap nangoi.

Polusi udara ini pesan Gaikindo
Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi

Sebagai asosiasi yang menangani industri otomotif dan kendaraan di Indonesia, Gaikindo menegaskan bahwa mobil yang dipasarkan di Tanah Air saat ini sudah memenuhi persyarat emisi Euro 4. Hanya saja, Nangoi masih mempertanyakan soal ketersediaan bahan bakar yang merata dan maintenance untuk kendaraan Euro 4 ini.

"Yang pasti saat ini mobil dengan Euro 4 sudah memenuhi syarat. Sekarang tinggal mengenai bahan bakarnya, mengenai maintenance, apakah sudah siap dan sesuai syarat," ujarnya.

>>> Fitur Baru Google Maps Bantu Kurangi Emisi Karbon dengan Cara Ini

Mengkhawatirkan dan Tidak Sehat

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau sapaan akrabnya Jokowi memberikan sejumlah instruksi kepada sejumlah menterinya hingga gubernur untuk penanganan polusi udara di Jakarta yang semakin mengkhawatirkan, bahkan dirinya pun ikut terdampak. Jokowi menjelaskan soal kualitas udara di DKI Jakarta sudah di angka 156 dengan keterangan tidak sehat dan wajib masker. 

Menurutnya, polusi yang terjadi ini selain banyak faktor seperti pabrik yang menggunakan batu bara di sektor industri manufaktur, emisi gas buang, juga diakibatkan kemarau panjang selama tiga bulan terakhir.

Polusi udara di Jakrta sudah mengkhawatirkan dan tidak layak hirup
Polusi udara di Jakarta sudah mengkhawatirkan dan tidak layak hirup

Jokowi kemudian meminta ada rekayasa cuaca untuk memancing hujan di kawasan Jabodetabek dan menerapkan regulasi untuk percepatan penerapan batas emisi khususnya di Jabodetabek. Ia  juga meminta agar ruang terbuka hijau dan penanaman pohon diperbanyak. 

"Karena sudah siaga, kita harus berani mendorong banyak kantor melaksanakan hybrid working, work from office (jadi) work from home mungkin. Saya enggak tahu nanti dari kesepakatan di rapat terbatas ini apakah 75 persen (di rumah) 25 persen (di kantor) atau angka yang lain," kata Jokowi. 

Untuk jangka menengah, Jokowi meminta para menterinya konsisten menerapkan kebijakan mengurangi penggunaan kendaraan berbahan bakar minyak dan segera beralih ke transportasi listrik atau massal.

>>> Minimalisirkan Polusi Udara, Seluruh Armada Transjakarta Akan Gunakan Bus Listrik

Menggeluti dunia Jurnalistik sejak 2013, berbagai desk berita umum telah dilakoninya. Mulai dari kriminal dan metropolitan, seleb dan gaya, kesehatan dan lingkungan, ekonomi bisnis, serta kepemerintahan. Terakhir, yakni di 2020 mulai jatuh cinta dengan Otomotif. Kata siapa perempuan nggak
 
back to top