Penjualan mobil bekas tahun depan diprediksi akan meningkat. Hal ini dikarenakannya sudah bisa beradaptasinya pasar mobil bekas di tengah pandemi Covid-19.
>>> Penjualan Mobil Bekas Melonjak Tajam di Tengah Pandemi Covid-19
CARRO portal jual beli mobil bekas terbesar di Asia Tenggara
Pasar Mobil Bekas Telah Beradaptasi dengan Pandemi Covid-19
Kemudian telah ditemukannya juga vaksin Covid-19, dikatakan juga akan menambah penguatan perekonomian Indonesia yang terkena dampak pandemi untuk segera kembali berangsur normal. Penelitian yang dilakukan oleh Inventure menunjukkan bahwa 55,6% dari 627 responden menyatakan dalam waktu 6 bulan setelah vaksin diproduksi, masyarakat akan lebih memilih untuk membeli mobil bekas. Ini mungkin dapat menjadi awalan dari ledakan penjualan yang dipicu oleh virus Corona.
“Kami percaya bahwa pada tahun 2021, penjualan mobil bekas akan semakin meningkat,” ucap Aditya Lesmana, Co-founder CARRO dalam keterangan tertulisnya. Aditya melihat bagaimana bisnis mobil bekas telah beradaptasi dengan pandemi Covid-19 dan percaya setiap inovasi teknologi dapat mengatasi segudang tantangan yang muncul selama pandemi ini," tambahnya.
“Inilah mengapa kami terus berinovasi dan menempatkan teknologi sebagai yang terdepan dalam bisnis kami, dengan peluncuran perangkat lock dan unlock jarak jauh untuk semua mobil dan menguji coba aplikasi mobil revolusioner yang membebankan biaya premi asuransi mobil berdasarkan pemakaian kendaraan,” tutup Aditya.
>>> Pilihan Mobil Bekas Setara Harga Daihatsu Sigra Baru
Tren Penggunaan Mobil Mulai Bergeser
Tren penggunaan mobil untuk menjalankan usaha semakin meningkat
Di saat yang sama, tren penggunaan mobil untuk menjalankan usaha semakin meningkat, mulai dari menjual buah-buahan dan sayuran hingga kopi dan makanan ringan. Hal ini menunjukkan bahwa jika sebelumnya sebuah usaha harus dijalankan dari bangunan fisik, kini masyarakat Indonesia justru melakukan inovasi baru dan memandang mobil tidak hanya sebagai alat transportasi tetapi juga sebagai 'kendaraan' untuk memulai sebuah usaha.
Pasar mobil bekas yang berkembang di Indonesia secara bertahap menjadi lebih terstruktur karena persyaratan pembiayaan yang fleksibel, peningkatan ketersediaan saluran dealer yang terstandarisasi dan resmi, serta peningkatan transparansi informasi. Menurut Ipsos Business Consulting, 40% pembelian mobil bekas dilakukan secara tunai, karena hal tersebut memungkinkan konsumen menikmati harga 20-30% lebih rendah.
>>> 5 Hal yang Harus Diperhatikan Saat Membeli Mobil Bekas Ala CARRO