Suzuki Motor Corp. merilis data penjualan untuk kuartal pertama tahun fiskal 2020. Sepanjang 3 bulan tersebut (April hingga Juni) Suzuki hanya membukukan pendapatan operasionalnya sebesar 1,3 miliar yen atau sekitar Rp 180 miliar, jauh merosot sebesar 97,9% dibanding periode yang sama tahun lalu. Dalam catatan pabrik berlambang S, pendapatan Suzuki di atas adalah yang terburuk yang pernah dicapai.
Terdampak Pandemi
Sebagaimana pabrikan lain, pandemi COVID-19 menjadi faktor paling mempengaruhi penjualan. Suzuki terpaksa menutup sementara operasional pabriknya yang tersebar di banyak negara seperti Jepang, India, Pakistan, Hungaria, Indonesia dan menghentikan aktivitas penjualan. Di satu sisi Suzuki masih harus membayar gaji pokok para karyawan yang diistirahatkan dan lainnya yang nilainya mencapai 15,4 miliar yen atau sekitar Rp 2.1 triliun dalam kuartal ini.
"Di India, infeksi terus meningkat secara signifikan dari hari ke hari. Sulit membaca bagaimana situasi virus akan terjadi di India. Kita harus memantau ini dengan cermat," tutur Managing Officer Suzuki, Masahiko Nagao seperti dikutip dari Reuters.
>>> Maruti Suzuki Nexa Jual Lebih dari 1,1 Juta Mobil Dalam 5 Tahun
Pendapatan Suzuki turun tajam terdampak pandemi COVID-19
Penjualan global Suzuki
Menurunnya pendapatan Suzuki tak lepas dari penjualan yang merosot tajam tahun ini dibanding tahun lalu. Dari data yang dirilis diketahui pada bulan Juni 2020 Suzuki hanya menjual sebanyak 149.935 unit atau turun 63.9%. Dan dari awal tahun hingga akhir Juni Suzuki baru menjual sebanyak 955.226 unit atau turun 60,3% dibanding semester I 2019.
Secara persentase penurunan terbesar dibukukan di Jepang, mencapai 93,3% pada bulan Juni dengan unit terjual sebanyak 50.572 unit, serta turun 77,6% untuk semester I dengan total mobil terjual sebanyak 293.428 unit.
Di India yang merupakan market terbesar Suzuki penjualan turun 46,3% pada bulan Juni dengan unit terjua sebanyak 52.300 unit, serta turun 52,5% untuk semester I dengan total mobil terjual sebanyak 419.541 unit.
Di Indonesia, berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor (Gaikindo) pengiriman dari pabrik ke diler pada bulan Juni sebanyak 2.755 unit, turun 61,9% dibanding Juni 2019 yang terjual sebanyak 7.236 unit. Namun untuk penjualan retail dari diler ke konsumen angkanya lebih baik. Sepanjang Juni mobil yang terkirim sebanyak 4.206 unit, hanya turun 37,5% dibanding tahun lalu yang terjual sebanyak 6.730 unit.