Ikuti kami di berita google
Proyek Jalan Tol Semarang-Demak menjadi salah satu perhatian Pemerintah. Jalan tol ini selain difungsikan mengurangi kepadatan jalur Pantura juga diproyeksi menjadi tanggul untuk menangkal rob. Pembangunan saat ini tengah berlangsung dimulai dari Januari 2020 dan diharapkan bisa selesai dengan segera.
Progres 8 persen
Dalam kunjungan ke lokasi proyek, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendapat penjelasan, proses pembangunan dimulai Januari 2020 dari Seksi 2 dan saat ini progres sudah mencapai 8 persen. Targetnya pada 2022 Seksi 2 ini selesai secara keseluruhan. Meski demikian Gubernur berharap bisa dipercepat dan bisa selesai akhir 2021.
>>> Pertama Kali Berkendara di Jalan Tol? Lakukan Tiga Hal Ini
Kunjungan Gubernur Jawa Tengah ke proyek pembangunan Jalan Tol Semarang-Demak
“Kita pastikan pengerjaan ini berjalan. Kita harapkan selain memperlancar transportasi juga menyelesaikan beberapa bagian yang terkena rob. Itulah yang dulu kita bicarakan sangat lama. Dan progresnya bagus,” tutur Gubernur Ganjar dalam kunjungannya ke lokasi proyek, Rabu (1/7/2020) lalu.
“Selagi kita bekerja, kita juga menghidupkan ekonomi warga sekitar. Progres pembangunan sudah 8 persen. Kita sudah bisa mulai melihat fisiknya. Target selesai pertengahan 2022, tapi Pak Presiden minta ada percepatan,” lanjutnya.
Spesifikasi Tol Semarang-Demak
Jalan Tol Semarang-Demak memiliki panjang 24+ Km membentang dari barat ke timur. Ujung barat tersambung dengan Jalan Tol Semarang ABC, dan ujung timur tersambung dengan Jalan Tol Demak-Kudus (dalam rencana). Pembangunannya terbagi menjadi 2 Seksi, yaitu Seksi 1 (Semarang-Sayung) dan Seksi 2 (Sayung-Demak). Untuk Seksi 1 pembangunan belum dimulai mengingat masih terkendala pembebasan lahan. Di sisi lain 70 persen lahan yang berada di Seksi 1 ini dalam kondisi tergenang oleh rob.
>>> Tol Semarang ABC Mudahkan Akses ke Seluruh Kota Semarang
Jalan Tol Semarang-Demak diharapkan bisa menyelesaikan masalah rob di utara Semarang dan Demak
Seperti diketahui kawasan utara Kecamatan Genuk Kota Semarang hingga Kecamatan Sayung Kabupaten Demak masuk dalam kondisi mengkhawatirkan. Sebagian kawasan mengalami abrasi (pengikisan) yang semakin meluas dan rob semakin sulit untuk surut. Kondisi ini selain mengganggu kenyamanan warga, juga mengkhawatirkan bahkan cenderung berbahaya.
