![Mobil Listrik Toyota Pecahkan Rekor Jarak Terjauh Tanpa Refuel](https://img.cintamobil.com/resize/600x-/2021/10/24/qSZXBrdt/2021-toyota-mirai-guinness-record-845-miles-ccc7.jpg)
Meski PT Toyota Astra Motor (TAM) tak kunjung memperkenalkan mobil listrik murni di Indonesia. Secara global, pabrikan asal Jepang ini terus mendorong teknologi dan efisiensi mobil listrik mereka sampai ke batasnya.
Baru-baru ini, Toyota Mirai (yang tentu saja belum dipasarkan di Indonesia) memecahkan rekor dunia di Guiness World Records sebagai mobil listrik hidrogen dengan jarak tempuh terjauh.
Menempuh Jarak 1.359,9 Kilometer
Mirai tersebut dikendarai oleh Wayne Gerdes dan Bob Winger sebagai co-pilot. Nama keduanya memang tak asing dalam hal eco-driving. Mereka adalah pemilik rekor dunia konsumsi bahan bakar paling irit menggunakan mobil non-hybrid.
>>> Toyota Mirai 2021 Launching Di Jepang, Generasi Kedua Mobil FCEV
Pasangan Wayne Gerdes dan Bob Winger dikenal sebagai salah satu eco-driver terbaik
Mereka memecahkan rekor tersebut menggunakan VW Passat TDI dengan mencatatkan rata-rata 33,97 kilometer per liter dalam jarak 13.071 kilometer. Jujur saja kami mindblown melihat angka tersebut mengingat Toyota Corolla Cross Hybrid di Indonesia saja belum mampu mencatat 30 kilometer per liter dalam berbagai pengetesan.
Oke, kembali ke rekor terbaru Wayne dan Bob bersama Toyota Mirai, mereka berhasil menempuh jarak 1359,9 kilometer dalam sekali pengisian hidrogen. Sebagai referensi, jarak Jakarta - Bali saja hanya sekitar 1100 kilometer. Mobil listrik tersebut tak mengisi ulang hidrogen sepanjang perjalanan.
Rekor Toyota Mirai ini dinyatakan sah!
Apabila Anda mengira bahwa mereka hanya melewati jalur tol sepanjang perjalanan, Anda salah besar. Pasangan ini melewati lalu lintas rush hour di sekitar San Diego, California. Mereka juga berkendara keluar-masuk Pacific Coast Highway untuk membuat pemecahan rekor ini senyata mungkin.
>>> Ford Mustang Mach-E Pecahkan Rekor Mobil Listrik Paling Efisien
Apakah Hidrogen Lebih Baik Ketimbang Baterai?
Selama dua hari melakukan perjalanan dengan Toyota Mirai tersebut, mereka hanya menghabiskan 5,65 kilogram hidrogen. Tentu hasil ini menjadi sesuatu yang positif bagi perkembangan mobil listrik di masa depan.
Berbeda dengan baterai yang perlu diisi dayanya, hidrogen hanya butuh diisi seperti mobil bensin
Selama ini, mobil listrik masih mengalami kendala perkara jarak tempuh yang rendah dan pengisian daya yang terlalu lama. Tetapi, penggunaan fuel cell hidrogen membuktikan bahwa mobil-mobil tersebut punya potensi jangkauan yang tinggi. Apalagi hidrogen merupakan energi yang lebih bersih ketimbang baterai dan lebih praktis untuk diisi kembali.
Apakah ini menjadi pembuktian bahwa sesungguhnya masa depan elektrifikasi justru terletak pada hidrogen? Well, kita tunggu saja perkembangannya. Yang pasti, transisi ini semakin dekat dan nyata.