Mobil Listrik Diharap Jadi Kendaraan Dinas Pemerintah di Indonesia

06/09/2020

Pasar mobil

4 menit

Share this post:
Mobil Listrik Diharap Jadi Kendaraan Dinas Pemerintah di Indonesia
Luhut Binsar Pandjaitan meminta agar mobil listrik di Indonesia juga bisa digunakan sebagai kendaraan dinas operasional pemerintah dalam beberapa tahun ini.

Seperti negara lain di dunia, pemerintah juga turut fokus dalam percepatan pengadaan kendaraan listrik di Tanah Air. Bahkan pada tahun 2025 pemerintah menargetkan produksi mobil listrik di Indonesia mencapai 20 persen dari keseluruhan. 

Atau setidaknya ada 400 ribu unit mobil listrik yang diproduksi di Indonesia dalam kurun waktu lima tahun ke depan.

Pemerintah sendiri diketahui telah meriilis Peraturan Presiden berkaitan dengan mobil listrik di Tanah Air lewat PP No.55 tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai untuk Transportasi Jalan dan telah diundangkan pada 12 Agustus 2019. 

>>> Reaksi Luhut Usai Lihat Jajaran Mobil Listrik Hyundai di Indonesia

Jadi Kendaraan Dinas Pemerintah

Namun soal besaran pajaknya masih menunggu aturan turunan dari Kementerian dan Lembaga terkait.

Mobil listrik di Indonesia

Mobil listrik diharap bisa menjadi kendaraan dinas pemerintah

Selain membuat aturan, penggunaan mobil listrik sebagai kendaraan dinas pemerintah juga disebut bisa mendorong masyarakat untuk mulai beralih ke mobil tanpa asap tersebut sebagaimana dilontarkan Menteri Koodinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. 

"Untuk itulah saya pikir perlu adanya dukungan moril dari pemerintah dengan menjadikan Kendaraan Listrik sebagai kendaraan dinas operasional K/L, BUMN/D, dan dukungan materil lewat insentif fiskal berbasis TKDN sehingga tercipta peta jalan industri yang dapat memicu tumbuhnya industri komponen dalam negeri," ungkap Luhut dalam laman instagram pribadinya seperti dilihat Cintamobil.com, Minggu (6/9/2020).

Indonesia disebut Luhut bisa berpotensi menjadi pemain besar dalam industri mobil listrik ini dengan adanya sumber daya nikel. Bila bisa dimaksimalkan, maka keberadaan mobil listrik di Tanah bukan cuma barang jualan dari pabrikan besar. 

"Jika lompatan besar dari bijih nikel menjadi pusat mobil listrik dunia ini berhasil kita ciptakan, keuntungan terbesarnya adalah perekonomian Indonesia bisa segera pulih kembali dengan terserapnya puluhan ribu tenaga kerja," sambung Luhut lagi. 

>>> Tanpa Nama, Render Mobil Listrik Toyota Mulai Unjuk Gigi

Bersaing di Industri Mobil Listrik Dunia

Penggunaan mobil listrik juga diharapkan bisa mengurangi ketergantungan akan penggunaan bahan bakar fosil.

Mobil listrik di Indonesia

Sayangnya, infrastuktur pengecasan masih minim

Ya, tujuan pengembangan mobil listrik di seluruh dunia adalah mengurangi penggunaan bahan bakar fosil yang tak ramah lingkungan serta mengurangi sekaligus juga mengurangi dampak pemanasan global. 

"Tentunya ketergantungan kita terhadap energi fosil bisa dikurangi. Sehingga kita mampu tunjukkan kepada dunia bahwa di masa krisis yang sulit seperti ini, kita tidak meratapinya. Tetapi kita sedang bersiap menjadi pemegang kunci industri kendaraan listrik dunia dengan berdikari mengolah hasil kekayaan alam kita sendiri," kata Luhut.

Bicara mobil listrik di Indonesia jumlahnya memang masih minim. Di samping model yang ditawarkan belum banyak, banderol harga yang mahal juga menghantui mobil tanpa asap ini. Belum lagi adanya kekhawatiran dari masyarakat akan infrastruktur pengecasan mobil listrik. Hal ini juga menjadi salah satu faktor yang membuat masyarakat ragu untuk meminang mobil listrik.  

>>> Klik sini untuk baca berita otomotif terupdate lainnya

Menjadi jurnalis otomotif di salah satu media ternama di Indonesia sejak 2016 dan telah memiliki ragam pengalaman menguji mobil hingga mengunjungi pameran otomotif tingkat dunia. Bergabung sebagai Editor di Cintamobil sejak tahun 2020. Lulusan Universitas Trisakti ini mengawali karir sebagai jurnal
 
back to top