Mirip Perang, Korban Meninggal Kecelakaan Lalu Lintas 81 Orang Setiap Hari

25/11/2019

Pasar mobil

3 menit

Share this post:
Mirip Perang, Korban Meninggal Kecelakaan Lalu Lintas 81 Orang Setiap Hari
Angka kecelakaan lalu lintas di Indonesia tergolong tinggi dengan rata-rata 81 orang meninggal dunia setiap hari. Korlantas Polri menyebut mirip perang.

Harapan untuk mendapatkan status zero accident dan zero fatalitas lalu lintas di Indonesia sepertinya masih harus diupayakan dengan keras. Dalam paparannya usai membuka pelatihan penanganan korban kecelakaan lalu lintas kepada komunitas sekitar jalur-jalur rawan, di Hotel Gumaya Semarang, Sabtu (23/11/2019), Dirgakum Korlantas Polri, Brigjen Pol Kushariyanto mengatakan di tahun 2018 sekitar 81 orang meninggal dunia setiap hari karena kecelakaan.

"Seluruh Indonesia hampir 81 tiap hari orang korban kecelakaan meninggal dunia. Itu kan seperti kayak perang,” tutur Pol Kushariyanto seperti dikutip dari TribunJateng, (23/11/2019).

Kecelakaan hebat mobil Daihatsu Xenia yang hancur menggasak tronton di jalan tol Solo-Kertosono (Soker) wilayah Sragen, Kamis (14/3/2019)

Angka kecelakaan di Indonesia masih tergolong tinggi

Tingginya angka fatalitas tersebut bukan hanya dipengaruhi perilaku berlalu lintas yang kurang tertib dan kurang beretika, tapi juga dipengaruhi penanganan awal terhadap korban. Misal, ada sebagian masyarakat yang alih-alih segera menolong saat ada kecelakaan malah melakukan foto selfie, memotret korban, atau hanya menonton.

Sebagian yang lain ada yang malah lari saat menjumpai kecelakaan karena ogah direpotkan menjadi saksi mata atau takut dituduh sumber petaka. Lalu ada lagi yang memberikan pertolongan, namun dengan cara yang tidak tepat.

Pelatihan penanganan korban kecelakaan lalu lintas yang diselenggarakan pihaknya diharapkan bisa memberi pengetahuan kepada masyarakat khususnya yang berdomisili di daerah rawan kecelakaan dalam hal mengambil tindakan diperlukan untuk menolong korban.

"Harapannya jangan sampai meningkat, untuk memberikan pemahaman, terutama kaum milenial karena kebanyakan korban adalah kaum milenial yang mudah terpancing emosinya," tutur Kushariyanto.

>>> Kabar Buruk, 3 Kecelakaan Terjadi di Jalan Tol RI Tiap Hari

Senada dengan penuturan di atas, menurut Direktur Operasional Jasa Raharja, Amos Sampetoding menambahkan kurang cepatnya proses penanganan menjadi faktor utama besarnya angka korban jiwa akibat kecelakaan.

Berikut beberapa tindakan untuk penanganan awal korban kecelakan lalu lintas:

  1. Jangan panik agar Anda bisa melakukan tindakan dengan benar dan tepat.
  2. Hubungi nomor darurat. Jangan ditunda, langsung hubungi nomor darurat agar mereka bisa segera datang. Misalnya, nomor telepon polisi: 110, nomor telepon ambulans: 118 dan 119, nomor telepon badan Search and Rescue Nasional: 115, nomor telepon pemadam kebakaran: 113 atau 1131. Jika Anda memiliki kontak dengan nomor darurat selain di atas bisa juga untuk dihubungi, misal nomor ambulans terdekat atau tenaga medis terdekat.
  3. Pastikan TKP aman dari kerumunan para penonton atau dari lalu lalang kendaraan lain agar lebih mudah dalam penanganan. Caranya, sebagian orang harus ada yang mengatur lalu lintas.
  4. Jika terpaksa harus memindahkan korban dari TKP, pindahkan dengan hati-hati dan jangan asal angkat.
  5. Jika korban tidak pingsan dan mungkin berkomunikasi, ajaklah bicara.
  6. Kalau Anda kebetulan seorang tenaga medis atau memahami penanganan awal korban kecelakaan lalu lintas karena pernah mengikuti pelatihan medis, Anda bisa melakukan penanganan awal sesuai prosedur.

>>> Rawan Celaka, Ketahui Dulu 7 Tips Berkendara Aman Di Kabut Asap

Foto suasana setelah Kecelakaan Tol Cipularang 2 September 2019

Faktor kelalaian jadi penyebab terbanyak kecelakaan lalu lintas

>>> Ikuti terus berita seputar otomotif lainnya hanya di situs Cintamobil.com

Satu-satunya anggota redaksi yang berbasis di Jawa Tengah. Bergabung di Cintamobil.com sejak 2017 sebagai Content Writer. Saat ini, kerap menulis berbagai informasi seputar lalu lintas dan perkembangan transportasi di Indonesia.
 
back to top