Tantangan di tengah pandemi Covid-19 yang melanda dunia di tahun 2020, PT Pertamina (Persero) optimis dan tetap konsisten menjaga operasional perusahaan serta ketahanan energi, sehingga dapat mencapai target kinerja yang positif di akhir tahun.
>>> Dapatkan Promo Honda di Ajang Indonesia Otomotif Online Festival 2020
Pertamina tahun ini hadapi penurunan harga minyak mentah dunia
Pertamina Hadapi Triple Shock
VP Corporate Communication Pertamina, Fajriyah Usman menjelaskan sepanjang semester 1 2020 Pertamina menghadapi triple shock yakni penurunan harga minyak mentah dunia, penurunan konsumsi BBM di dalam negeri serta pergerakan nilai tukar dollar yang berdampak pada rupiah sehingga terjadi selisih kurs yang cukup signifikan.
“Pandemi Covid-19, dampaknya sangat signifikan bagi Pertamina. Dengan penurunan demand, depresiasi rupiah, dan juga crude price yang berfluktuasi yang sangat tajam membuat kinerja keuangan kita sangat terdampak,” ujar Fajriyah pada keterangan tertulisnya, Selasa (8/25).
Menurut Fajriyah, penurunan demand tersebut terlihat pada konsumsi BBM secara nasional yang sampai Juni 2020 hanya sekitar 117 ribu kilo liter (KL) per hari atau turun 13% dibandingkan periode yang sama tahun 2019 yang tercatat 135 ribu KL per hari. Bahkan pada masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di beberapa kota besar terjadi penurunan demand mencapai 50%-60%.
“Namun, Pertamina optimis sampai akhir tahun akan ada pergerakan positif sehingga diproyeksikan laba juga akan positif, mengingat perlahan harga minyak dunia sudah mulai naik dan juga konsumsi BBM baik industri maupun retail juga semakin meningkat," sambung Fajriyah.
>>> Merdeka versi Auto2000 untuk Perawatan Mobil Toyota Anda
Dilonggarkannya aturan PSBB menjadi Adaptasi Kebiasaan Baru menjadi harapan
Harapan Pada Adaptasi Kebiasaan Baru
Fajriyah menambahkan, Pertamina optimis untuk mencapai kinerja positif di akhir tahun juga terlihat dari keberhasilan pencapaian kinerja positif pada laba operasi Juni 2020 sebesar USD 443 juta dan EBITDA sebesar USD 2,61 miliar yang menunjukkan kegiatan operasional Pertamina tetap berjalan dengan baik.
Menurut Fajriyah, kendati perusahaan mengalami rugi bersih pada semester 1 2020 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, Pertamina tetap memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat agar pergerakan ekonomi nasional tetap terjaga.
Sejalan dengan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB), konsumsi BBM dalam negeri telah meningkat, dari sebelumnya diprediksikan penurunan 20 persen, kini penurunannya menjadi hanya sekitar 12 persen.
“Peningkatan konsumsi BBM yang signifikan menunjukkan ekonomi nasional yang terus tumbuh di berbagai sektor, karena itu Pertamina optimis kinerja akhir 2020 tetap akan positif,” pungkas Fajriyah.
>>> Jangan lupa klik sini untuk lanjut update berita otomotif yang hot lainnya