
Transportasi Jakarta adalah role model bagi kota-kota lain dan menjadi top of mind di masyarakat dengan segala kemudahan dan kesulitannya. Misalnya seperti, kemacetan dan lain sebagainya. Untuk itu perlu dukungan lebih dari semua pihak termasuk Kemenhub (Kementrian Perhubungan) untuk mengembangkan proyek angkutan massal DKI Jakarta agar sesuai dengan rencana.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi bersama PJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Heru Budi Hartono membahas pengembangan angkutan massal perkotaan DKI Jakarta di Gedung Balaikota, Jakarta Pusat, Selasa (7/2). Sejumlah hal yang dibahas diantaranya yaitu terkait pengembangan proyek LRT Jakarta, MRT Jakarta Fase 3, dan pengembangan Stasiun Tanah Abang.
Menhub,Kemenhub Budi Karya bahas angkutan massal DKI Jakarta
“Saya menyambut baik inisiasi dari Pemprov DKI Jakarta untuk terus menggalakkan angkutan massal perkotaan karena DKI Jakarta menjadi contoh bagi kota lainnya di Indonesia untuk mengembangkan angkutan massal-nya,” kata Menhub, Kemenhub dilansir laman resminya, Selasa (14/2/2023).
>>> Simak harga mobil bekas dan promo lainnya di sini
Stasiun Sentral Manggarai
Terkait rencana pengembangan LRT Jakarta (Velodrome - Manggarai), Menhub, Kemenhub mendukung inisiatif dari Pemprov DKI untuk menyambung jalur LRT dari Pegangsaan Kelapa Gading, Velodrome, sampai ke Stasiun Manggarai, sehingga terintegrasi dengan angkutan massal lainnya seperti KRL Jabodetabek maupun kereta jarak jauh.
Stasiun central Manggarai butuh alur kedatangan yang baik saat jam datang dan pulang kantor
Menhub menjelaskan, Stasiun Manggarai sedang disiapkan untuk menjadi stasiun sentral yang menjadi pusat pertemuan KRL dari berbagai rute seperti, Bogor, Bekasi, Depok, dan Tangerang. ”Ini tambah lagi satu titik yaitu dari Kelapa Gading ke Manggarai. Saya pikir ini suatu langkah yang strategis. Pemprov DKI sudah mengalokasikan dana dan ditargetkan selesai pada September 2024,” tutur Menhub, Kemenhub.
Selanjutnya, terkait pengembangan Stasiun Tanah Abang, Menhub juga menyetujui inisiatif dari Pemprov DKI Jakarta untuk mengembangkan Stasiun Tanah Abang menjadi lebih baik dengan fasilitas yang lebih lengkap, dan bisa menjadi icon baru yang menarik perhatian masyarakat.
>>> Selain Berbahaya, Segini Denda Terobos Palang Kereta Api
Dukungan Stakeholder
Menhub, Kemenhub mengungkap, pengerjaannya akan dilakukan oleh tiga instansi, yaitu Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Kementerian Perhubungan, dan Pemprov DKI Jakarta.
“Kemenhub memiliki tanah sekitar 4 hektar atau sekitar 500 meter dari Stasiun Tanah Abang yang sekarang. Pemprov DKI sudah minta akan membangun dan juga memperbaiki lingkungannya. Jadi nantinya ketika turun dari Stasiun Tanah Abang, tidak langsung ke jalan raya, tetapi akan melewati taman yang bagus, dan bangunannya juga lebih bagus,” ucap Menhub.
Suasana stasiun central Manggarai
Kemudian terkait pembangunan MRT Jakarta Fase 3 timur barat (east-west), Menhub mengatakan telah membahas bersama Pemprov DKI mengenai proyek pembangunan jalur MRT Jakarta Fase 3 rute segmen Kembangan – Medan Satria. Nantinya rute ini akan menyambung sampai ke Bekasi.
“Kita butuh role model pengembangan angkutan massal perkotaan yang baik. Salah satu contohnya adalah DKI Jakarta yang bersedia memberikan subsidi untuk angkutan massal di kotanya sehingga meringankan beban cost masyarakat dan masyarakat memiliki banyak pilihan transportasi, seperti Trans Jakarta, MRT, dan juga LRT. Semoga ini bisa menjadi contoh kota lainnya,” kata Menhub, Kemenhub.
>>> Kurangi Kemacetan, Kemenhub dan Pemprov DKI Kerjasama Tingkatkan Angkutan Massal Perkotaan