Rencana ini dibahas pada rapat dewan Honda India baru-baru ini dan mereka akan membuat sebuah keputusan tapi masih menolak untuk mengungkapkan investasi yang akan dilakukan. Perusahaan induk yang berada di Jepang juga ikut terlibat aktif dalam merancang strategi kendaraan listrik Honda untuk pasar India.
Honda berencana mengembangkan pabrik baterai lithium ion di India
Aliansi Demoktarik Nasional (The National Democratic Alliance) di India menginginkan kendaraan listrik berada pada jalanan India pada tahun 2030. Keputusan ini juga menandai bagian dari komitmen India untuk mengurangi emisi gas rumah kaca bedasarkan kesepakatan global mengenai perubahan iklim.
>>> Baca juga Honda, Tesla dan BMW terpilih sebagai mobil paling dicintai
Selain itu, pemerintah India juga menginginkan pengeluaran pengeluaran dari impor minyak yang diperkirakan dapat mencapai dua kali lipat sampai $300 Milliar pada tahun tersebut.
Mobil berbaterai lithium ion diprediksi akan mendominasi penjualan Honda
Berdasarkan analisis yang dilihat oleh Honda, pada tahun 2030, mobil listrik akan mencakup 65% dari keseluruhan penjualan Honda. Dari keseluruhannya, 15% dari kendaraan yang terjual merupakan kendaraan listrik murni dan selebihnya merupakan kendaraan hybrid, plug-in hybrid, dan kendaraan berbahan bakar sel.
>>> Baca juga berita perkembangan pasar mobil lainnya disini
Saat ini, penjualan Honda di unit India merupakan yang keempat terbesar setelah Amerika, China dan Jepang. Pada bulan Juli, Honda Motor memutuskan untuk membentuk usaha patungan dengan Hitachi Automotive Systems Ltd. untuk mengembangkan motor untuk kendaraan listrik. Hitachi mendapatkan bagian saham 51% di perusahaan patungan tersebut sementara Honda memiliki 49% saham.
CEO Honda dan Hitachi sebelumnya juga sudah melakukan kerjasama
Sepertinya pasar India merupakan komoditas besar untuk pasar otomotif di Asia bahkan dunia. Pada bulan Februari, Suzuki Motor Corp. dan Toyota Motor Corp. berkumpul untuk membuat mobil listrik kecil di India.
Selain itu, Honda India telah merancang rencana untuk mengadopsi teknologi kendaraan hibrida setelah harga model naik setelah Goods and Services Tax (Pajak Barang dan Jasa) yang diimplementasikan pada 1 Juli tahun lalu.