Ikuti kami di berita google
Kepala Staf Presiden Moeldoko menyebut, bahwa konversi motor ini cukup menarik, apalagi dari motor antik tahun 70-an lalu dikonversi ke mesin listrik. Contohnya Vespa maupun Honda C-70 yang terlihat di ajang pameran kendaraan listrik minggu lalu.
"Setelah motor, berikutnya mobil antik ke listrik ini bagus ya, dari sisi arsitekturnya keindahan, model dapet, tapi dia lompat ikuti tren baru, bahwa tren itu memerlukan lingkungan bersih. Dua duanya dapet dari sisi itu," ungkapnya belum lama ini.
Vespa klasik yang sudah dikonversi ke listrik
Ia juga menambahkan, pernah sekali berkunjung ke Bali melihat mobil antik yang memang lagi dikonversi ke listrik. Banyak support dari bengkel maupun pemilik. Jelas ini jadi kegiatan yang menyenangkan bisa melihat kendaraan tua tapi bebas emisi alias ramah lingkungan.
"Saya ke workshopnya (Bali) untuk ajak lompat ke listrik dan beliau merespon baik. Memang menggabungkan antara seni dengan kebutuhan masa kini yaitu lingkungan bersih sudah saatnya," ungkapnya.
>>> Pilih mobil baru dan mobil bekas terbaik hanya di sini
Punya Kendaraan Listrik
Lebih lanjut, Ia bercerita bahwa dirinya pun memiliki motor listrik dan mobil listrik yang di parkir di rumahnya. "Ada motor dan mobil listrik juga, merek sebutin nih? Pokoknya sudah pakai. Kesini (PEVS) juga pke mobil listrik. Semangat kuat untuk beralih ke sana," ujar Moledoko.
Subsidi konversi motor listrik kurang diminati masyarakat
Namun, saat ini subsidi yang digelontorkan pemerintah tengah dievaluasi kembali. Sebab ternyata di lapangan, ada sedikit masalah terkait itu karena subsidi konversi kurang dimintai masyarakat. "Jadi tanda tanya kenapa suply dikit, namun demand tinggi, jadi market belum terpenuhi. Ini artinya ada semangat dan kesempatan bagi industri yang dibutuhkan," ujarnya.
>>> Resmi, Subsidi Beli dan Konversi Motor Listrik Rp 7 Juta Berlaku 20 Maret 2023
Dorong Subsidi Konversi
Saat ini, pemerintah lewat Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus mendorong agar subsidi kendaraan listrik diarahkan untuk konversi motor listrik saja. Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan pihaknya tengah mendorong untuk produk motor yang sudah tua, bukan yang baru dibeli.
"Kalau ESDM sendiri, kita majunya ke konversi motor tua aja, karena ini yang bisa mengurangi BBM, mengurangi emisi, dan manfaatnya juga ada," ujarnya. Menurutnya, konversi sepeda motor tua akan sangat membantu masyarakat terutama yang di pelosok. Sebab, ini bisa mengurangi anggaran untuk membeli BBM.
Dorong subsidi konversi sepeda motor listrik ketimbang beli baru
"Motor tua ini kan banyak dipakai masyarakat di pelosok-pelosok, sehingga mereka juga bisa menghemat biaya energinya. Kita juga melihat bengkel-bengkel UMKM bisa hidup. Kalau pabrikan besar, situ-situ aja," jelasnya.
Selain itu, jika pemerintah fokus ke konversi sepeda motor listrik, maka ini akan membantu mengurangi anggaran subsidi BBM sekaligus mengurangi emisi karbon. Pasalnya, jumlah kendaraan motor di Indonesia lebih dari 100 juta unit dan mengkonsumsi minyak mentah sekitar 800 ribu barel per hari.
