![Audi Kembangkan Teknologi Pengisian Daya V2H](https://img.cintamobil.com/resize/600x-/2020/07/27/f8286LtF/audi-hager-group-5-abb7.jpg)
Audi berkomitmen pada tujuan Paris Climate Agreement 2015 atau Perjanjian Iklim Paris berupa reduksi emisi karbon dioksida atau CO2. Target besarnya pada 2050 mendatang seluruh model Audi adalah mobil listrik. Sedangkan untuk yang terdekat Audi bakal meluncurkan sebanyak 20 mobil listrik hingga 2025. Namun bukan itu saja, merek berlambang 4 cincin tersebut juga melakukan berbagai inovasi berkaitan dengan elektrifikasi.
Teknologi pengisian daya V2H
Salah satu dan yang tengah dikembangkan yaitu teknologi pengisian daya V2H atau Vehicle to Home, baterai listrik pada kendaraan digunakan untuk listrik rumahan. Audi menggandeng perusahaan instalasi listrik Hager Group untuk proyek besar ini.
Ada beberapa alasan mengapa inovasi ini dikembangkan. Pertama; Pembangkit listrik tidak selalu konstan. Artinya jika terjadi gangguan seperti pemadaman sulit mencari alternatif yang sepadan. Kedua; Menyimpan daya listrik yang dihasilkan dari tenaga matahari (Photovoltaic / PV). Dan ketiga; Penghematan biaya penggunaan listrik.
Bersama Hager, Audi kembangkan teknologi V2H
Cara kerja V2H
Teknologi ini memungkinkan mobil listrik tidak hanya menerima pasokan daya dari listrik rumah, tapi juga sebaliknya. Mobil listrik bisa memasok listrik untuk kebutuhan rumah dari daya yang sudah tersimpan di baterai kendaraan. Berkat level tegangan DC di jaringan keseluruhan, koneksi antara sistem PV dan kendaraan tidak memerlukan inverter atau alat khusus untuk mengubah arus sehingga lebih efisien.
Dalam rilisnya, (23/7/2020) Audi menyebut teknologi pengisian daya V2H ini bakal lebih menguntungkan jika pemilik rumah menggunakan sistem Photovoltaic (PV), yaitu listrik dengan panel surya. Mobil akan menyimpan listrik yang dihasilkan dari tenaga matahari saat sinar sedang terik, lalu dimanfaatkan untuk penggunaan rumah maupun mobil.
>>> Audi e-tron Jadi SUV Listrik Terlaris di Eropa
Uji coba teknologi V2H menggunakan Audi e-Tron
Manager Teknik Proyek V2H Audi, Martin Dehm menuturkan "Baterai Audi e-tron dapat memasok rumah keluarga tunggal dengan energi selama sekitar satu minggu secara mandiri.”
Pakar e-Mobilitas di Hager Group, Ulrich Reiner mengamini pernyataan Martin.
"Baterai kendaraan dapat menyimpan energi sebanyak kebutuhan rata-rata rumah tangga dalam seminggu," kata Reiner. "V2H memiliki potensi besar untuk mengurangi biaya listrik pemilik rumah dan meningkatkan stabilitas jaringan dan keamanan pasokan jika terjadi pemadaman listrik," tambahnya.
>>> Review Audi Q4 e-Tron 2020: Desain Unik Kendaraan Masa Depan Audi
Bukan teknologi baru
Teknologi pengisian daya V2H jadi inovasi baru bagi Audi dan Hager Group. Namun itu bukan teknologi yang benar-benar baru. Nissan pernah melakukan pengujian dengan skema serupa di Denmark pada akhir 2017 menggunakan mobil listrik LEAF.
Rekan aliansinya, Renault juga melakukan hal sama. Bersama dengan We Drive Solar melakukan uji coba di Kota Utrecht Belanda pada 2019 dan bersama pemasok energi Empresa de Electricidade da Madeira melakukan uji coba di Pulau Porto Santo Portugal.
Nissan juga pernah melakukan uji coba teknologi V2H