Mantan Bos Sebut Aliansi Renault dan Nissan Menyedihkan

21/07/2020

Pasar mobil

4 menit

Share this post:
Mantan Bos Sebut Aliansi Renault dan Nissan Menyedihkan
Carlos Ghosn ikut bersuara terkait kondisi Nissan saat ini. Ghosn yang sempat menjadi buronan interpol menyebut kondisi aliansi Renault dan Nissan menyedihkan.

Kondisi Nissan masih belum pulih sepenuhnya sepeninggal Carlos Ghosn. Seperti diketahui, Nissan pada tahun 2018 Ghosn ditangkap di Jepang karena tak melaporkan gajinya. Pria berkebangsaan Prancis itu juga disebut menggunakan uang Nissan untuk memenuhi kepentingan pribadinya, meski tuduhan itu semua disangkalnya. 

Ghosn pun kini ikut bersuara dan menyebut bahwa aliansi Renault dan Nissan menyedihkan lantaran kurangnya kepemimpinan saat menghadapi situasi sulit di masa pandemi Covid-19. 

Mantan bos Nissan Carlos Ghosn

Carlos Ghosn ikut berkomentar akan kondisi Nissan saat ini

Mantan Bos Sebut Kondisinya Menyedihkan

>>> Logo Baru Nissan di Ariya, Lebih Ramping Bergaya Futuristik

"Ada masalah kepercayaan pasar pada aliansi itu. Secara personal, saya melihat Nissan dan Renault menyedihkan. Keduanya saling melihat ke dalam. Tak ada lagi campur tangan manejemen Renault dan Nissan mereka saling berjarak dan curiga," ungkap Ghosn pada surat kabar Le Parisien dikutip Reuters, Selasa (21/7/2020).

Ghosn sendiri membandingkan adanya penurunan harga saham dari November 2018 hingga Juni 2020 yang dialami aliansi Renault dan Nissan dengan General Motors Co sebesar 12 persen dan Toyota sebesar 15 persen. Sedangkan penurunan yang dialami Nissan mencapai 55 persen, Renault 70 persen. 

"Semua pabrikan sama-sama mengalami krisis Covid, tapi Renault dan Nissan lebih terpukul dibanding lainnya," ujarnya lagi. 

>>> Nissan Tutup Pabrik di Indonesia

Nissan memang pada akhir Mei lalu telah mengumumkan telah melakukan efisiensi pada bisnisnya di seluruh dunia agar bisa kembali mencatatkan pertumbuhan positif dan menguntungkan. 

Hal itu dilakukan dengan memangkas biaya sekaligus menyesuaikan kapasitas produksi serta peluncuran mobil untuk pasar global. Salah satu imbas dari efisiensi bisnis Nissan adalah penutupan fasilitas pabriknya di Indonesia. 

Logo Nissan

Nissan melakukan efisiensi bisnisnya secara global

Pabrik di Indonesia Tutup

Basis produksi untuk kawasan ASEAN kini lebih difokuskan di Negara Gajah Putih Thailand. Di Indonesia, Nissan memang sudah beberapa tahun terakhir tak lagi memproduksi mobil di pabriknya di Purwakarta.

>>> TerTertarik membeli mobil bekas Nissan bekas, cek koleksi dan harganya di sini!

Produksi mobil Nissan Livina, kini memanfaatkan fasilitas milik Mitsubishi Motors Krama Yudha Indonesia sebagai salah satu aliansinya. 

Sisanya mobil akan diekspor secara utuh dari Thailand ataupun Jepang. Selain pabrik tutup, Nissan juga sudah tak lagi menjual mobil murahnya Datsun. Langkah itu diambil karena Datsun dianggap tak lagi menguntungkan di pasar Indonesia. 

Nissan pun menegaskan konsumen di Indonesia tak perlu khawatir. Tutupnya fasilitas pabrik Nissan sama sekali tak berpengaruh ke aktivitas purna jualnya. 

>>> Berita otomotif yang terbaru dan menarik selalu ada disini

Menjadi jurnalis otomotif di salah satu media ternama di Indonesia sejak 2016 dan telah memiliki ragam pengalaman menguji mobil hingga mengunjungi pameran otomotif tingkat dunia. Bergabung sebagai Editor di Cintamobil sejak tahun 2020. Lulusan Universitas Trisakti ini mengawali karir sebagai jurnal
 
back to top