
Volvo Cars akan perkenalkan anggota kedua dari kendaraan bertenaga baterai miliknya pada awal Maret 2021 mendatang. Tak hanya itu, Volvo juga akan membagikan rincian spesifik strategi elektrifikasi yang akan dilakukannya.
>>> Volvo XC90 Generasi Ketiga Dapatkan Varian Elektrik, Rilis 2022
Tampilan Volvo XC40 Recharge
Diperkenalkan 2 Maret 2020
Dilansir dari Automotive News bahwa Volvo akan meluncurkan kendaraan listrik (EV) barunya pada 2 Maret tahun depan dan akan membagikan lebih banyak informasi tentang strategi elektrifikasinya pada tanggal tersebut. Tidak banyak informasi yang bisa diketahui saat ini, tetapi bisa dipastikan bahwa mobil bertenaga baterai baru Volvo akan didasarkan pada arsitektur modul kompak (CMA), yang juga mendukung crossover Volvo XC40 Recharge.
Hakan Samuelsson selaku CEO Volvo mengatakan bahwa mobil ramah lingkungan kedua perusahaan akan memiliki bodi yang lebih ramping dari pada XC40 Recharge. Selain itu Samuelsson juga tegaskan bahwa model baru itu tidak akan menjadi penerus hatchback kompak V40 yang baru saja dihentikan produksinya.
"Kami akan membuat Anda tidak tahu apa-apa sampai kami menunjukkan mobil itu, tapi saya berjanji itu akan menjadi mobil yang sangat bagus. Agar Volvo menguntungkan, kami perlu fokus pada harga yang lebih tinggi, segmen mobil yang lebih premium," katanya.
>>> Mengenal 3 Jenis Oli Mobil Matic dan Perawatannya
Volvo berambisi jadi produsen mobil khusus EV pada tahun 2030
Volvo Ingin Pimpin Segmen Mobil Listrik Premium
Dalam wawancara sebelumnya, Samuelsson mengatakan dia ingin Volvo menjadi produsen mobil khusus EV pada tahun 2030. SUV XC90 generasi berikutnya kemungkinan akan menjadi model terakhir merek yang tersedia dengan mesin konvensional. Selain itu Volvo juga berambisi kuasai segmen premium mobil listrik
Volvo sendiri telah memperkirakan bahwa 50 persen dari penjualannya akan sepenuhnya menggunakan tenaga listrik pada tahun 2025 mendatang. Sedangkan sisanya menggunakan teknologi plug-in hybrid yang memungkinkan mobil menempuh jarak yang signifikan hanya dengan daya baterai.
“Bagi kami, jangka panjang, ini adalah masa depan industri otomotif ialah mobil listrik murni. PHEV adalah transisi dan batu loncatan. Satu-satunya pertanyaan adalah berapa lama transisi itu. 5 tahun, 10 tahun kita tidak tahu berapa lama. Tapi semakin cepat Volvo menjadi produsen mobil sepenuhnya listrik, semakin baik Volvo akan memenangkan segmen premium.” kata Björn Annwall, kepala Volvo untuk wilayah Eropa, Timur Tengah, dan Afrika.
>>> Berita otomotif terbaru dan terlengkap ada di Cintamobil.com