Baru saja mendapatkan generasi kedua setelah hampir 40 tahun mengaspal, Mercedes-Benz G-Class tampaknya sudah siap memasuki dunia elektrifikasi. Ini bukanlah isapan jempol belaka, dan telah dikonfirmasi oleh CEO Daimler Ola Kallenius, yang dibeberkan oleh Chief of Digital Transformation Mercedes, Sascha Pallenberg, dalam sebuah postingan singkat di jejaring sosial Twitter.
>>> Bersama VW Tiguan, SUV Mercedes ini raih penghargaan keselamatan
Statement ini sekaligus memastikan masa depan G-Class di line-up mobil Mercedes-Benz
Sebelumnya, Kallenius mengonfirmasi bahwa Mercedes mengucurkan investasi $11 Miliar (setara Rp 154 triliun) untuk sub-brand elektrifikasi EQ, dan menargetkan pada tahun 2022 setidaknya ada 10 mobil listrik Mercedes-Benz yang masuk pasar, salah satunya G-Class. Pernyataan ini sekaligus menjawab masa depan Mercedes-Benz G-Class, yang sempat abu-abu karena manajemen Mercedes mempertimbangkan untuk menghentikan produksi SUV tangguh itu.
>>> mobil bekas Mercedes-Benz bekas terbaik bisa Anda temukan di sini
“Di masa lalu, kami mempertimbangkan apakah kami harus mengeliminasi model tersebut (G-Class). Namun dengan apa yang saya lihat saat ini, saya katakan bahwa model terakhir yang akan dibuat Mercedes adalah sebuah G-Class,” tambah Kallenius.
Setidaknya, saat ini sudah ada satu Mercedes-Benz G-Class elektrik yang sudah dibuat. Bukan oleh Mercedes memang, melainkan sebuah konversi mobil listrik yang dilakukan oleh perusahaan Austria, Kreisel Electric.
Performa G-Class elektrik buatan Kreisel tidak sebaik varian mesin V8 G-Class
Mobil ini dimiliki oleh bintang Hollywood dan mantan Gubernur California, Arnold Schwarzenegger. Tenaga yang dihasilkan sebesar 483 HP, dan dapat berakselerasi dari 0-100 km/jam dalam waktu 5,6 detik dengan kecepatan puncak 183 km/jam. Baterai yang digunakan berkapasitas 80 kWh, yang mendukung fast-charging 150 kW, dan dapat menempuh jarak hingga 300 km dalam satu kali pengisian. Angka di atas memang tidak sebaik G500 dan G63 terbaru, namun tetap saja Mercedes-Benz G-Class elektrik elektrik buatan Kreisel jauh lebih ramah lingkungan dibandingkan versi standarnya.
>>> Berita seputar mobil baru ada di sini
Sebagai catatan, Mercedes-Benz G-Class terkenal sangat haus bahan bakar, untuk kedua model diatas yang menggunakan mesin V8 4.000 cc rata-rata menghabiskan 1 liter bahan bakar untuk menempuh 6,25 km dengan rute kombinasi. Hadirnya G-Class elektrik akan menjadi jawaban dari sebuah SUV tangguh namun ramah lingkungan.
Mercedes-Benz G-Class elektik akan jadi jawaban dari sebuah SUV tangguh ramah lingkungan
Pertanyaanya, apakah G-Class EQ akan termasuk dari 10 mobil listrik Mercedes-Benz yang akan diluncurkan 2020 mendatang? Sembari menunggu, mari lihat video proses konversi G-Class menjadi mobil listrik oleh Kreisel Electric.