Beneran enggak nih Toyota Veloz butuh Hybrid di Indonesia?
Sejak tahun lalu (bahkan kami sudah dengar 2 tahun lalu) ramai terdengar isu Toyota Veloz Hybrid yang akan jadi MPV terjangkau Toyota dengan teknologi full Hybrid, lantas sebenarnya apakah kelas ini butuh teknologi setinggi itu?
Beda Karakter Konsumen
Di kelas ini karakter dari konsumen sangat berbeda dengan (sebut saja) Toyota Kijang Innova Zenix. Di kelas Zenix, konsumen yang membeli sudah lebih mapan serta melek teknologi, sebab mobilnya juga sudah di segmentasi Multi Purpose Vehicle (MPV) C bahkan D.
Bahkan, kami dengar ada beberapa, "Konsumen yang tadinya pakai Toyota Alphard, beli Zenix Hybrid untuk harian, karena bisa lebih lincah, harga lebih ekonomis, dan tetap terasa mewah (mobilnya)," tutur Arie Hermawan, Public Relation Manager, PT. Toyota-Astra Motor (TAM) saat diskusi ringan dengan tim Cintamobil.com.
Konsumen Kijang Innova Zenix Hybrid sudah lebih melek teknologi
Asumsinya, kalau konsumen yang sudah mampu beli Alphard, pasti sanggup beli Kijang Innova Zenix. Sementara, karakter konsumen dari Toyota Veloz, umumnya masih banyak yang first car buyer maupun mengganti dari mobil yang sudah ada.
Misal sebelumnya konsumen punya Kijang Innova lama lantas untuk penggantian atau peremajaan beli All New Veloz, atau konsumen step up dari Avanza. Jadi, berbeda sekali konsumennya. Pembeli Toyota Veloz masih konsumen di segmentasi B atau bahkan konsumen segmen A yang ingin upgrade. Otomatis harga jadi penentu krusial.
>>> Toyota Veloz Hybrid Mendekati Indonesia, Simak Tanda-Tandanya
Belajar Kasus Mitsubishi XPANDER Hybrid
Kita juga bisa mengambil pelajaran dari Mitsubishi XPANDER Hybrid yang baru-baru ini launching di Thailand. Lihat saja harga yang ditawarkan di negeri jiran tersebut, tembus Rp 420 juta! Hampir menyenggol harga MPV C-Segment di Indonesia seperti Toyota Kijang Innova Zenix Gasoline tipe G maupun KIA Carens.
"Di Thailand banyak stimulus (keringanan/relaksasi) dari pemerintah untuk mobil ramah lingkungan bahkan BEV lebih marak di sini," kata Dr. Indra Chandra Setiawan., S.T., M.T, selaku Project General Manager Toyota Daihatsu Engineering & Manufucturing (TDEM) kepada kami di suatu kesempatan.
Apa pendapat Anda kalau XPANDER Hybrid di Indonesia harganya tembus setengah miliar?
Anda bisa bayangkan, harga Rp 400 jutaan itu sudah disubsidi oleh pemerintah setempat (Thailand), lantas kalau di Indonesia subsidi mobil hybrid belum jelas bisa-bisa tembus Rp 500 juta! Hah, Veloz kok harganya setengah miliar? Apakah bisa diterima konsumen di sini?
Untuk itu, PT TAM tidak boleh terburu-buru, harus dikaji betul. Apakah Toyota Veloz Hybrid sudah perlu ada? Apakah pembeli atau pasar bisa terima? Dan sebagainya. Kalau urusan memindahkan teknologi hybrid, menurut kami itu pekerjaan lebih mudah, sebab sudah ada Toyota Yaris Cross Hybrid yang basisnya serupa dengan Veloz.
>>> Pengalaman Menggunakan Toyota Veloz 2020, Bekasnya Cuma Rp200 Jutaan