Tips Membeli Toyota Kijang Innova Diesel Bekas

24/03/2022

Jual beli

3 menit

Share this post:
Tips Membeli Toyota Kijang Innova Diesel Bekas
Toyota Kijang Innova Diesel tak pernah sepi peminat. Di pasar mobil bekas, MPV ini masih dijual dengan harga yang tinggi. Apakah Anda juga tertarik membelinya?

Mesin yang tangguh, kabin yang lega untuk penumpang dan barang, serta jaringan purnajual yang luas menjadi beberapa alasan Toyota Kijang Innova Diesel bekas selalu diminati. Bahkan, tak sedikit yang lebih memilih Kijang Innova bekas dibanding mobil baru.

Versi diesel memang lebih banyak diminati karena konsumsi bahan bakarnya yang tak seboros Kijang Innova bensin. Selain itu, teknologinya yang cenderung sederhana membuat perawatannya lebih mudah dibanding mobil-mobil diesel modern.

Gambar Mesin Kijang Innova
Kijang Innova dibekali mesin 2GD-FV

Tertarik untuk membeli Toyota Kijang Innova Diesel bekas? Cintamobil.com punya beberapa tips membeli Kijang Innova yang bisa Anda cermati sebelum membawa pulang mobil ini.

1. Periksa Kondisi Mobil Secara Keseluruhan

Secara umum, Anda tetap harus memeriksa kondisi mobil secara keseluruhan. Mulai dari tampilan eksterior, interior, serta melakukan test drive untuk memastikan bahwa mesin Kijang Innova bekas tersebut masih dalam keadaan sehat.

Pastikan juga mobil yang Anda taksir belum pernah mengalami kecelakaan besar yang merubah struktur rigiditas sasis. Tak ketinggalan, cek bagian karpet dasar untuk memastikan bahwa mobil itu belum pernah terendam banjir. Jika kondisinya lembap atau mengeluarkan bau tidak sedap, sebaiknya Anda mencari mobil lainnya.

Gambar Bagasi Innova
Periksa kondisi mobil secara keseluruhan, termasuk bagian karpet dasar

Anda juga bisa melihat buku servis untuk memastikan bahwa pemilik sebelumnya telah merawat mobil secara rutin. Karena ini mobil diesel, pastikan juga pemilik sebelumnya mengisi bahan bakar sesuai dengan spesifikasi.

>>> >>> Review Toyota Innova Venturer 2020: Ubahan Minimalis Dan Menawan

2. Periksa Kondisi Kaki-kaki Kijang Innova

Jika kondisi mobil secara keseluruhan sudah cukup memuaskan Anda, komponen pertama yang harus Anda cermati adalah bagian kaki-kaki Kijang Innova. Pasalnya, MPV keluarga yang satu ini biasanya cenderung 'capek' karena digunakan sehari-hari dan keluar kota.

Untuk mendeteksinya, Anda bisa melihat keausan keempat ban mobil. Jika ausnya tidak merata, itu sudah menjadi indikasi bahwa ada komponen kaki-kaki yang bermasalah di salah satu sisi ban.

Gambar Kijang Innova
Karena Kijang Innova biasanya mobil 'capek', cermati bagian kaki-kakinya

Saat melakukan test drive, Anda juga harus mencermati gejala-gejala yang aneh saat mencoba berkendara. Jika setir terasa 'berlari' ke kiri dan kanan atau bergetar, laju mobil tidak terasa stabil, ada kemungkinan tie rod mobil sudah mengalami kerusakan.

>>> Mending Pilih Kijang Innova 2020 Bekas atau Toyota Sienta Baru?

3. Periksa Filter Bahan Bakar

Sebagaimana kita ketahui, filter bahan bakar diesel berperan penting untuk menyaring kotoran sulfur atau endapan yang terkandung dalam bahan bakar. Ini menjadi penting karena Toyota Kijang Innova Diesel sudah menggunakan teknologi mesin Common Rail yang menuntut bahan bakar lebih bersih.

Idealnya, filter bahan bakar diesel diganti setiap interval 10.000 kilometer. Untuk mengetahui filter yang sudah kotor, Anda bisa melihat kondisinya secara langsung untuk mengidentifikasi adanya endapan coklat kehitaman. Jika endapan tersebut sudah terlalu banyak, ada baiknya filter bahan bakar tersebut diganti dengan yang baru.

Filter bahan bakar diesel yang terlalu kotor dan masih digunakan akan menyebabkan masalah pada mesin. Biasanya, masalah yang muncul adalah mesin brebet dan idle mobil yang terganggu.

>>> Temukan Pilihan Mobil Bekas Berkualitas dengan Harga Kompetifif di Sini

Mengawali karir sebagai jurnalis otomotif di tahun 2017, Taufan mengisi berbagai posisi mulai dari reporter, test driver, dan host untuk salah satu portal berita otomotif nasional. Kini, Ia bergabung sebagai content writer di Cintamobil.com. Taufan merupakan lulusan Hubungan Internasional Fakultas
 
back to top