Volkswagen Safari dikenal di Indonesia dengan sebutan VW Camat kini resmi punya komunitas yakni Volkswagen Thing Club (VTC). Klub baru ini dibentuk atas prakarsa dari Volkswagen Beetle Club (VBC) dan Volkswagen Van Club (VVC) sebagai upaya menaungi para owners dan komunitas pemerhati khususnya VW Thing (Safari) di Indonesia.
Pengguna Dan Penggemar VW Safari Masih Banyak
"Waktu saya ke Bali, event Vespa Worlds Day 2022, saya sempat berpapasan dengan beberapa mobil VW Safari yang sedang beriringan, wah saya angkat jempol melulu, karena lihat VW Thing kondisinya bagus-bagus, padahal saya lagi naik motor (Vespa), kekeh Irjen Pol (Purn) Drs. Pudji Hartanto MM, selaku Ketua Umum VVC.
Ray Gregory E. Oscar yang didaulat jadi Ketua Umum VTC pun turut menimpali, "Di Jawa Tengah contohnya, atau di daerah wisata lain, itu penggemar maupun penggunanya (VW Thing) masih ada," katanya saat Press Conference kemarin (9/6), yang bertempat di Black Stone Garage, Jl. Hang Jebat No. 4, Kebayoran Baru.
Ditambah lagi ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI), Bambang Soesatyo melihat perlunya menambah kekuatan dan silaturahmi para antusias mobil VW di Indonesia khususnya dari kalangan para pemilik mobil VW Thing (Safari) ini.
Pecinta VW Safari alias VW Camat kini sudah punya klub resmi lho!
Maka dibentuklah VTC yang dideklarasikan menjadi satu club baru dibawah naungan Volkswagen Beetle Club (VBC) dan Volkswagen Van Club (VVC). Jelas ini merupakan kabar gembira khususnya bagi para pemerhati serta pecinta mobil Volkswagen di Indonesia.
O ya, dibentuknya VTD berlatar belakang juga dari animo dan respon kegiatan Jakarta Auto Classic Meetup (JACMU 2023) sebelum ini, di mana sudah hadirnya klub VW dari model VW Kombi (VVC) dan VW Beetle (VBC) serta VW Golf.
Founder atau pendiri dari VTC di antaranya:
- Bpk. Dr. H. Bambang Soesatyo SE, MBA (VTC 001)
- Bpk. Irjen Pol (Purn) Drs. Pudji Hartanto Iskandar MM (VTC 002)
- Ray Gregory E. Oscar (VTC 003)
- R. Adi Yunadi Endjun (VTC 004)
- Arief Gunawan (VTC 005)
Harapannya, semoga dengan hadirnya club baru ini dapat meningkatkan animo komunitas dan berkembangnya kegiatan otomotif khususnya Volkswagen Thing (Safari) di Tanah Air.
>>> Jakarta Kini Punya Ajang Temu Club Mobil Tua, JACMU 2023
Apa Sih Itu VW Camat Alias VW Thing (Safari)?
Populasi VW Camat memang tak sebanyak VW Beetle alias VW Kodok atau VW T2 alias VW Kombi. Padahal model yang satu ini punya sejarah yang cukup panjang dan berliku di dunia.
Bagi yang kurang familiar, VW Safari ini juga dijuluki sebagai VW Camat karena dulu pernah menjadi kendaraan dinas serta operasional pejabat setingkat camat di Indonesia. VW Safari ini masuk resmi ke Indonesia pada tahun 1970-an.
VW Safari punya pak Bamsoet (Bambang Soesatyo) ini mulus banget ya!
Si VW Camat ini sebenarnya merupakan Volkswagen dengan Type 181/182 "Kurierwagen", serta sering dikenal juga dengan nama “Trekker” di Inggris, VW Thing adalah sebutan di Amerika Serikat, dan istimewanya adalah sebutannya sebagai VW Camat di Indonesia dan serta VW Safari di Meksiko. Ooo gitu...
VW Thing ini istimewa lho, "Mobil ini, bisa jalan di atas pasir, jadi kalau mobil biasa itu kan lewat pasir pantai pasti kepater (nyangkut), nah kalau VW Thing ini enggak, karena gerakan gardannya istimewa! Pasir lembut seolah dibuang ke luar jadi mobil bisa lolos," jelas Pak MC di acara ini yang kami lupa tanya namanya, astaga!
Maka enggak heran kalau basis mobil ini dijadikan juga menjadi kendaraan militer kecil yang diproduksi oleh Volkswagen dari tahun 1969 sampai dengan 1983. German Engineering memang enggak pernah bohong, sebab mobil ini basisnya adalah VW Type 1 (Beetle), dan merupakan kelanjutan sekaligus perbaikan dari Kübelwagen.
Kübelwagen merupakan kendaraan militer yang dipakai Jerman di Perang Dunia II. Penjualan untuk mobil VW Thing (Safari) ini telah dihentikan pada tahun 1980. Mobil yang sedang hype kembali di Indonesia ini merupakan mobil dengan model yang unik dan sangat istimewa karena di Asia hanya masuk di Indonesia. Mantab enggak tuh?!
Mesin VW Thing berkonvigurasi boxer 4-silinder Air Cooled. kapasitasnya ada 1.500 cc dan 1.600 cc
Hingga pada akhirnya mobil ini banyak digunakan untuk mendukung kegiatan transportasi turisme pada obyek wisata khususnya di Jawa Tengah, dengan kata lain VW Safari juga memiliki peran aktif dalam ikut serta menggairahkan kegiatan industri Pariwisata di Indonesia.
Sehingga kehadirannya tentunya merupakan aset tersendiri bagi negeri ini. Dan VTC itu bertekad untuk merangkul pengguna mobil ini dan yang paling utama adalah menyelamatkan VW Camat alias Safari karena bisa menjadi aset berharga di kemudian hari. Keren ya!