Meramal Nasib Mobil Manual di Masa Depan

18/06/2020

Event - Promosi

4 menit

Share this post:
Meramal Nasib Mobil Manual di Masa Depan
Popularitas mobil manual kian memudar. Tak bisa dipungkiri, mobil matik semakin digemari banyak orang. Lantas bagaimana nasib mobil manual di masa depan?

Mobil manual menjadi primadona kala transmisi otomatis masih jarang ditemukan. Bahkan ada ungkapan yang menyebut bahwa Anda tak sepenuhnya berkendara kalau belum mengendarai mobil manual. 

Tapi nyatanya semakin ke sini, mobil manual justru kurang dilirik. Mobil-mobil dengan transmisi otomatis pun mulai menjamur. Sederet pabrikan juga makin banyak menghadirkan mobil dengan transmisi otomatisnya, meski varian bertransmisi manual masih juga dijual. 

Transmisi Manual Mulai Kehilangan Pamor

Melansir CNBC, Kamis (18/6/2020), di Negeri Paman Sam Amerika Serikat 41 dari 327 atau di 13 persen model baru yang terjual di sana sepanjang tahun 2020 adalah mobil bertransmisi manual. 

>>> Studi Menyebut Mobil SUV Lebih Mematikan saat Tabrak Pejalan Kaki

Masih dalam data yang dirilis Edmuns, angka tersebut menurun dalam satu dekade terakhir. Tercatat pada 2011, 37 persen model baru mengusung transmisi manual. 

Transmisi Manual

Transmisi manual perlahan-lahan ditinggalkan

Para pabrikan pun mengakui adanya penurunan minat pada mobil bertransmisi manual. Sekalinya ada, jumlahnya sangat sedikit. 

"Transmisi manual terkesan jadul dan itu metode berkendaranya banyak tak disukai orang," kata Analis Independen di Industri Otomotif Rebecca Lindland. 

Sedikit bicara soal sejarah, transmisi manual merupakan standar di hampir semua model mobil. Sementara dulu, transmisi otomatis merupakan salah satu fitur mewah yang didesain untuk membuat si pengemudi lebih mudah ketika mengendarai mobil.

>>> Siapa Bilang Mobil Matik Lebih Boros BBM? Begini Triknya!

Tapi tak sedikit juga mereka yang mencibir mobil matik lantaran dinilai kurang bisa dikontrol sendiri. Bagi mereka yang hobi berkendara, pengontrolan kemudi ini tentu menjadi satu nilai tambah. Makanya tak heran kalau mobil bertransmisi manual masih dihadirkan karena ada pencintanya sendiri. 

Secara pengoperasian, mobil matik memang lebih mudah. Apabila mobil manual memiliki tiga pedal, mobil matik hanya punya dua pedal. 

Mobil matik

Pedal pada mobil matik hanya ada dua

Tiga pedal yakni kopling, gas, dan rem pada mobil manual harus dioperasikan secara seimbang supaya mobil bisa berjalan. Belum lagi, pengendara juga harus menyesuaikan gigi dengan kondisi jalan. 

>>> 5 Penyakit Umum yang Sering Menjangkiti Mobil Matik

Lain halnya dengan mobil matik. Pedal gas dan rem yang diinjak secara bergantian mampu membuat mobil berjalan. Perpindahan gigi pun tak rumit. Hanya tinggal memindahkan tuas transmisi ke posisi 'D' atau Drive, maka mobil mampu menyesuaikan sendiri posisi gigi sesuai dengan kondisi jalanan yang Anda lintasi. 

Mobil matik

Mobil matik tak repot saat pergantian gigi

Bisa Punah di Masa Depan

Transmisi manual saat ini kerap ditemukan pada model mobil varian rendah. Alasannya sederhana, transmisi manual itu sendiri mudah untuk dibangun dan diperbaiki ketika rusak. 

Namun ada juga pabrikan yang menempatkan mobil bertransmisi manualnya pada model tertentu dengan banderolan harga mahal seperti Ford Mustang Shelby GT350. 

Mobil bertransmisi manual mungkin saja akan sepenuhnya hilang dari pasar otomotif dunia di masa depan. Tetapi harus dilihat lagi tren dari tahun ke tahunnya. 

Mobil listrik yang tak memiliki mesin, tidak membutuhkan banyak gigi untuk bisa berjalan. Mengambil contoh, Tesla yang hanya memiliki satu percepatan. Mobil listrik sendiri diprediksi akan makin ngetren di masa mendatang. Hal ini lah yang membuat kemungkinan mobil manual akaan perlahan-lahan menghilang. 

>>> Jangan lupa klik sini untuk lanjut simak tips dan trik perawatan dan service mobil lainnya dari Cintamobil.com

Menjadi jurnalis otomotif di salah satu media ternama di Indonesia sejak 2016 dan telah memiliki ragam pengalaman menguji mobil hingga mengunjungi pameran otomotif tingkat dunia. Bergabung sebagai Editor di Cintamobil sejak tahun 2020. Lulusan Universitas Trisakti ini mengawali karir sebagai jurnal
 
back to top