
Seiring dengan perkembangan teknologi lampu kendaraan, banyak pengemudi yang memilih untuk mengganti lampu kabut standar pabrikan atau foglamp berwarna kuning dengan berwarna putih dengan alasan warna putih akan membuat visibilitas mengemudi menjadi lebih baik. Ternyata, anggapan tersebut tidak benar!
1. Cara kerja lampu kabut
Banyak lampu dipasarkan sebagai lampu kabut, tapi semuanya tidak sama efektifnya dalam membantu pengemudi melihat dalam kondisi berkabut. Sebenarnya, pola cahaya-lah yang membuat perbedaan dalam cahaya lampu kabut yang baik dan efektif.
Berkendara di dalam kabut akan mengurangi visibilitas pengemudi
Lampu kabut harus memiliki pola pancara lebar 70 hingga 120 derajat, dengan cutoff datar di bagian atas untuk mengurangi jumlah cahaya yang diarahkan ke kabut. Hal itu akan mengurangi pantulan cahaya ke dalam bidang visi pengemudi.
Sebenarnya, tidak ada cahaya yang bisa menembus kabut. Lampu kabut harus dipasang dan ditujukan untuk menerangi jalan di bawah kabut yang cenderung tidak terlalu tebal dibandingkan bagian atas. Jadi, itulah sebabnya banyak foglamp diletakkan di bagian bemper atau lebih rendah dan mengarah lurus ke depan atau sedikit ke bawah agar lebih efektif.
>>> Selain tips dan trik, dapatkan informasi terkini tentang harga mobil bekas di Indonesia di sini
2. Kekeliruan gelombang warna kuning
Setiap gelombang dalam spektrum cahaya memiliki panjang gelombang yang berbeda. Molekul udara menyebarkan warna panjang gelombang yang lebih pendek daripada gelombang yang panjang. Tetesan kelembapan yang membentuk kabut secara selekif menyebebarkan panjang gelombang warna yang berbeda. Dengan demikian, lampu kuning sebenarnya tidak terlalu memiliki kelebihan dalam meningkatkan visibilitas dibandingkan lampu berwarna putih.
Lampu kabut berwarna kuning tidak sebaik yang dipikirkan dibandingkan lampu berwarna putih
Selain itu, hampir semua lampu kabut yang berwarna kuning terbuat dari bola lampu putih dengan filter atau lensa berwarna kuning. Dengan meletakkan lensa berwarna melapisi cahaya putih, output berkurang sebanyak 30%. Inilah yang membuat cahaya kuning rata-rata kurang efektif (dalam efektifitas cahaya) dibandingkan cahaya putih.
>>> Tips perawatan mobil paling lengkap hanya ada di Cintamobil
3. Pilih lampu berwarna kuning atau putih
Dengan pernyataan diatas, apakah hal tersebut membuat foglamp sebaiknya menggunakan lampu berwarna putih? Berdasarkan selektifitas cahaya, lampu berwarna putih memang lebih efektif dalam memancarkan cahaya. Tapi untuk foglamp, ternyata lampu berwarna kuning masih memiliki sedikit keunggulan dibandingkan warna putih.
Berikut penjelasan tentang kenapa kebanyakan foglamp berwarna kuning
Lampu berwarna kuning lebih efektif karena memiliki spektrum berbeda dibandingkan kabut yang juga berwarna putih. Pemilihan lampu berwarna kuning sama seperti pengemudi mobil balap yang memilih lampu berwarna biru ketika bertanding di padang pasir: lampu berwarna kuning akan melebur ketika dihadapkan dengan lingkungan padang pasir yang juga berwarna kuning.
>>> 4 kesalahan menggunakan lampu hazard ini sering Anda lakukan
Lampu kuning dapat meningkatkan visibilitas pengemudi diantara kabut, hujan, atau salju. Bukan karena warna tersebut bisa menembus kabut atau memantulkan lebih sedikit tetesan hujan, tapi karena cara mata manusia memproses cahaya yang berbeda. Lampu kuning yang dihadapkan dengan lingkungan berwarna putih membuat nyala kuning lebih dominan dan berbeda.
Foglamp berwarna putih ternyata tidak efisien ketika berkendara di antara kabut
Tapi jangan salah, Anda juga harus mempertimbangkan kekuatan lampu ketika akan memilih foglamp berwarna kuning. Sebenarnya, foglamp pabrikan sudah cukup membantu berkendara di dalam kabut. Namun jika Anda ingi meningkatkan visibilitas mengemudi yang lebih baik, pilihlah lampu kabut yang tidak terlalu lemah atau terlalu kuat.