Honda WR-V RS with Honda Sensing: Enak Dipakai Wanita, Super Irit dengan Performa Jagoan

11/12/2023

Pasar mobil

3 menit

Share this post:
Honda WR-V RS with Honda Sensing: Enak Dipakai Wanita, Super Irit dengan Performa Jagoan
Mobilnya berwarna merah ceria, manuvernya lincah dengan dimensinya yang kompak, juga handling setir yang komunikatif. bikin Honda WR-V RS with Honda sensing fun to drive.

Fun to drive bareng Honda WR-V RS with Honda Sensing
Fun to drive bareng Honda WR-V 

Cintamobil.com berkesempatan meminjam unit test drive Honda WR-V RS with Honda Sensing kepada PT Honda Prospect Motor (HPM) saat acara touring Forum Otomotif (Forwot) yang digelar untuk menyambut HUT ke-20 Forwot Sabtu, (2/12/2023) di kawasan Sentul, Jawa Barat.

Unit yang dipinjamkan ke test driver wanita kami ini digunakan untuk membawa amunisi serta konsumsi yang saat itu terdiri dari 112 peserta dari titik kumpul di Cilandak menuju ke tempat penginapan di The Pelangi Hotel & Resort, Sentul.

>>> Pengen beli mobil Honda baru atau bekas? Dapatkan pilihannya di sini

Impresi Berkendara WR-V RS

Sehari sebelumnya, saya sebagai driver perempuan penasaran untuk mencobanya di jalan tol yang bebas hambatan. Impresi pertama saya saat membawa WR-V RS ini harus diakui mobil bersegmen crossover A-Segment ini sangat enak dan mudah dikendarai.

Dimulai dari saat menutup pintunya yang terasa mantap dengan insulasi yang diklaim Honda ditingkatkan. Tapi tetap getaran dan suara mesin masih jelas terdengar ke kabin begitu tombol Engine Start-Stop ditekan untuk menghidupkan mobil.

Lanjut ke sisi visibilitas mengemudi ke segala arah tidak ada kekurangan, serba cukup, mengingat dimensi setiap kaca memang besar hingga ke kaca belakang. Pengaturan posisi duduk pun fleksibel meski manual tidak elektrik, baik jok maupun setir dengan tilt dan telescopic.

WR-V RS bersegmen crossover ini sangat enak dan mudah dikendarai
WR-V RS bersegmen crossover A ini sangat enak dan mudah dikendarai

Sisi performanya saat dijalanan tol dan sepi pun dapat dipacu hingga menyentuh 135 km/jam tanpa hambatan, namun sayang saya harus menarik pedal gas karena kondisi di jalan tol yang kembali ramai.

Akselerasi awalnya terasa linear karena berkat proses mesin mobil ini yang mampu menyemburkan tenaga 121 PS (atau sekitar 119,5 HP) dan torsi 145 Nm ke roda depan secara sopan di putaran awal, tapi sekaligus padat. Jadi untuk bisa menyalip atau menanjak pelan dijalani dengan tidak sulit.

Misal saat keluar dari area parkir pun, setirnya terasa ringan saat diputar, sehingga akan bisa memberi rasa lebih baik saat bermanuver, ya.. khas mobil baru. Tak hanya di jalan tol yang lebar dan lurus, saat masuk ke gang sempit di perkampungan pun, mobil dengan dimensi kompak ini mampu dilalui dengan lincah. 

>>> HUT ke-20 Forwot, Diisi Kegiatan Touring dan Diskusi Dekarbonisasi

WR-V RS Ramaikan Touring Forwot

Esok hari pun tiba, Sabtu pagi saya sudah siap di titik kumpul kawasan Cilandak, untuk bersama-sama ikut touring menuju perjalan ke Sentul. Saya kembali melewati tol yang cukup ramai di Sabtu pagi awal bulan Desember dengan mengemudi santai.

Karena saat ini Honda WR-V saya diisi oleh penumpang lain, sebut saja Bu Uslik, salah satu wartawan senior yang jadi panutan bagi kami yang masih muda-muda, serta Sera dari KatadataOTO, dan Wiwid dari Vivaotomotif.

Saya memilih jalur Jagorawi kemudian keluar di Sentul City. Melwati Jalan Bukit Sentul dan bertemu dengan Jalan Raya Cijayanti, nah disini lah jalur yang kami lewati cukup terjal, karena konturnya naik-turun, dan jalanan yang cukup sempit. Belum lagi di Sabtu pagi itu, banyak rombongan pemotor dan sepeda yang ikut melintas. 

6 unit speaker bawaan Honda WR-V jadi makin seru sepanjang perjalanan
6 unit speaker bawaan Honda WR-V jadi makin seru sepanjang perjalanan

Ternyata selain dibawa di jalan tol yang mulus, memang benar, alasan saya akan kepenasaran dengan kemampuan off-road mobil ini, terbukti di sepanjang jalur Cijayanti, hingga masuk ke jalan Pelangi Boulevard. Perlu diketahui, jalur ini merupakan akses alternatif yang dapat dilalui untuk menuju Puncak.

Oiya sepanjang saya meminjam unit ini, kualitas suara yang dihasilkan oleh 6 unit speaker bawaan Honda ini terbilang biasa saja, tapi Honda tetap memberikan opsi pengaturan equalizer yang bisa dipilih seperti Pop, Rock, Jazz, dan sebagainya.

Sembari berkendara, pengemudi juga bisa mengatur volume dan mengganti frekuensi radio dan lagu lewat tombol yang ada di setir. Ini tentu memudahkan kami saat sedang fokus memperhatikan jalan di sepanjang perjalanan yang mayoritas mobilnya melaju cukup kencang atau saat jalanan ramai pengendara roda dua.

WR-V RS Sporty khas Honda

Malamnya, saya dan teman-teman lain membawa mobil ini naik ke arah Puncak atau perbatasan Cianjur atau tepatnya ke Sate Maranggi Sari Asih. Perjalanan malam minggu ini macet dan tersenat karena banyak mobil masuk dan keluar untuk parkir pinggir jalan di jalur menanjak.

Sepanjang jalan tanjakan, turunan dan kelokan saya mengeksplorasi kemampuan mesin. Dan terbukti performa mesin sangat pas untuk bodi kompak WR-V. Dengan putaran 2.000 rpm, tapi masih wajar untuk kubikasi 1.500 cc. Hebatnya di putaran atas dirasa sangat mudah, saya cukup memainkan irama pedal gas dan transmisi CVT dengan cekatan mengatur rasio terbaik. Alhasil, laju di tanjakan tetap mudah meski tersendat dan hanya di mode D sekalipun.

WR-V menggendong unit L15ZF i-VTEC 4-silinder, Double Over Head Camshaft (DOHC)
WR-V menggendong unit L15ZF i-VTEC 4-silinder, Double Over Head Camshaft (DOHC)

Bicara wheelbase yang lebih pendek dari kakaknya BR-V membuat WR-V kian gesit. Di sinilah letak fun-to-drive WR-V saat menikung kencang tak sampai membuat limbung berlebih. Reaksi kemudi juga termasuk lincah berkat electronic power steering (EPS).

Nah, untuk soal kabin WR-V memang terasa kedap, sehingga suara bising dari kendaraan sekitar di tengah lalu lintas padat lebih baik teredam. Tapi tire noise justru masih masuk cukup mengganggu, terutama saat melindas di aspal yang tidak mulus meunju tempat menginap kami di The Pelangi Resort and Hotel Sentul.

Fitur Keselamatan WR-V RS Mumpuni

WR-V RS ini juga memiliki nilai jual soal fitur keselamatan canggih dari Honda Sensing. Ada juga Adaptive Cruise Control yang bisa bekerja dengan halus dan nyaman saat menyesuaikan diri untuk kecepatan dan jarak dengan kendaraan lain di depan.

Dan kalau kita terlambat mengerem saat jarak dengan kendaraan di depan merapat terlalu cepat, sistem tidak langsung merespons dengan Collision Mitigation Brake System sepenuhnya. Peringatan di panel instrumennya muncul terlebih dulu, baru kalau tidak ada reaksi dari pengemudi pengereman darurat maka dilakukan otomatis.

Honda WR-V RS with Honda Sensing
Honda WR-V RS with Honda Sensing

Fitur keselamatan lain, seperti Road Departure Mitigation System juga tersedia, yang bisa sangat membantu saat melakukan perjalanan jauh atau panjang antar kota via tol. Perannya akan membuat pengemudi lebih rileks saat cruising sambil mengaktifkan Adaptive Cruise Control, namun tetap standby kaki dan mata ya jangan sampai terbuai begitu saja. 

Oiya, menariknya lagi WR-V RS tidak punya Blind Spot Monitor yang umumnya berikan peringatan saat ada kendaraan di area blind spot belakang. Hal bagus menurut kami karena tidak akan membuatnya berisik setiap saat, hehe. Tapi cukup terakomodasi perannya oleh Honda LaneWatch.

Kesimpulan

Kesempatan test drive ini memang sangat singkat, tapi bisa memberi saya gambaran seperti apa Honda WR-V saat diandalkan menjadi daily driver terlebih buat perempuan.  Mobilnya berwarna merah ceria, manuvernya lincah dengan dimensinya yang kompak, juga handling setir yang komunikatif. 

Ngga cuma itu, performa mesinnya terbilang cukup untuk menjadi mobil harian, tapi alangkah lebih membantu jika diberikan paddle shift. Karena untuk mengurangi efek noise mesin saat digas dalam, dan membuat karakter mengemudi lebih asik seperti tampilannya. O ya, Honda WR-V RS with Honda Sensing ipe RS with Honda Sensing ini dibanderol Rp 317,4 juta (OTR Jakarta).

>>> Honda All-new Accord RS e-HEV Kian Canggih, Intip Teknologi Terbarunya

Menggeluti dunia Jurnalistik sejak 2013, berbagai desk berita umum telah dilakoninya. Mulai dari kriminal dan metropolitan, seleb dan gaya, kesehatan dan lingkungan, ekonomi bisnis, serta kepemerintahan. Terakhir, yakni di 2020 mulai jatuh cinta dengan Otomotif. Kata siapa perempuan nggak
 
back to top