
Untuk mewujudkan rencana tersebut, sebuah layanan mobil yang mempunyai tagline gunakan-ketika-anda-inginkan bernama BlueSG, diluncurkan pada hari Selasa kemarin, (12/12). Perusahaan ini menawarkan 80 kendaraan listrik yang bisa dirental menggunakan sebuah aplikasi. Dengan begitu, anda bisa berkendara ke tempat tujuan dan turun di salah satu dari 32 tempat parkir yang tersebar di seluruh pulau tersebut.
Singapura memperkenalkan layanan berbagi mobil, BlueSG
Dengan berkembangnya layanan berbagi mobil, Singapura terbukti sudah lebih maju dari Indonesia. Negara kecil ini sudah memiliki tiga penyedia layanan berbagi mobil, yaitu Smove, CarClub, dan WhizzCar yang sudah memiliki total 20.000 pengguna pada tahun 2016.
Sementara ketiga layanan tersebut membagi opsi penyewaan perjam, BlueSG memberikan penawaran permenit, dengan waktu sewa minimum berlangsung selama 15 menit. Ketika menjadi anggota, anda akan membayar biaya perbulan sebesar S$ 15 (atau sekitar Rp. 145.000) dan mendapatkan biaya sewa per menit lebih murah.
BlueSg memiliki tempat parkir untuk mencharge ulang mobil
Menurut lokal media, Straits Times, pengguna menyewa mobil BlueSG lebih dari 100 kali pada tiga jam pertama dan lebih dari 2.000 orang mendaftar setiap minggunya. Dari tahun 2011 sampai 2016 saja, jumlah mobil sewaan di Singapura meningkat menjadi lebih dari 250 persen dengan jumlah taksi yang tumbuh menjadi lebih sedikit.
>>> Berminat berita baru mengenai pasar otomotif, jangan ragu mengklik di sini!
BlueSG merupakan anak perusahaan dari Prancis Group Bollore yang telah menawarkan layanan serupa di Prancis, Italia, Inggris dan Amerika Serikat. Mobil yang disewakan menggunakan baterai dari anak perusahaan Ballore lainnya, Blue Solutions.
Mobil ini dipasok oleh perusahaan Prancis, Group Bollore
Dengan membuka layanan ini di SIngapura, BlueSG berharap bisa memiliki sekitar 1.000 mobil listrik yang bisa ditawarkan terhadap negara tersebut dalam jangka waktu 4 tahun. Sebagai perbandingan, Smove, CarClub dan WhizzCar memiliki armada mobil sebanyak 500 kendaraan pada tahun lalu.
Sepertinya perjuangan BlueSG tidak akan mudah. Pasalnnya, BlueSg akan menghadapi persaingan ketat dengan tujuh operator taksi Singapura, Uber, dan pesaing lokalnya Grab Taxi. Selain itu, start up yang berbasis di Amerika, NuTonomy, juga berharap dapat diluncurkan di Singapura pada tahun depan. Jika hal ini bisa terlaksana, maka Singapura akan menjadi tempat pertama di dunia yang memiliki self-driving taksi di jalanannya.
>>> Klik di sini untuk mendapatkan update terbaru mengenai berita mobil!