
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyampaikan dari riset Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bahwa 123,8 juta orang yang diprediksi akan menjalani mudik lebaran angkanya naik 14,2 persen jika dibandingkan dengan prediksi pergerakan masyarakat di masa Lebaran tahun 2022 lalu yang mencapai 85,5 juta orang.
Mudik 2023 diprediksi naik 14,2% dibanding tahun sebelumnya
Melihat potensi pergerakan masyarakat yang begitu tinggi pada masa mudik 2023, Kemenhub bersama pemangku kepentingan terkait akan menyiapkan langkah-langkah antisipasi.
"Langkah antisipasi harus berjalan baik, berupa penyiapan sarana prasarana transportasi, aspek keselamatan, manajemen rekayasa lalu lintas, dan kebijakan lainnya agar penyelenggaraan mudik tahun ini dapat berjalan dengan selamat, aman, dan terkendali," ujar Menhub melansir laman resminya.
>>> GJAW Siap Menghadirkan Pilihan Mobil Menarik untuk Dibawa Mudik, Harga Tiket Mulai Rp40.000
Aktivitas Telah Berjalan Seperti Sebelum Pandemi
Lebih lanjut, Menhub menjelaskan, beberapa faktor yang menyebabkan tingginya potensi pergerakan masyarakat di masa mudik tahun ini diantaranya yaitu: tidak adanya PPKM.
Jika diperhatikan, memasuki masa pra endemi atau mendekati normal pasca pandemi Covid-19, perekonomian yang semakin membaik, tidak ada pembatasan atau larangan perjalanan, dan persepsi positif dari masyarakat pada penyelenggaraan Angkutan Lebaran tahun 2022 lalu.
"Penanganan arus mudik dan balik pada Lebaran tahun ini sangat menantang. Maka itu kami telah menyiapkan langkah antisipasi sejak awal tahun. Selain itu, evaluasi dari penyelenggaraan mudik serta Natal dan tahun baru sebelumnya menjadi bekal penting sebagai pelajaran agar tahun ini bisa lebih baik lagi," kata Menhub.
Kemenhub melarang warga mudik 2023 menggunakan sepeda motor
Berdasarkan hasil survei, asal pergerakan masyarakat diprediksi didominasi dari Pulau Jawa, yaitu sebesar 62,5 persen atau 77,3 juta orang. Adapun 5 (lima) daerah asal pemudik terbanyak.
Yang pertama Jawa Timur 17,1 persen (21, 2 juta orang). Kemudian, Jawa Tengah 15,1 persen (18, 7 juta orang), Jabodetabek 14,8 persen (18, 3 juta orang), Jawa Barat 12,1 persen (14, 9 juta orang), dan Sumatera Utara 3,6 persen (4, 4 juta orang).
Sementara, 5 (lima) daerah tujuan perjalanan masyarakat tertinggi yaitu, pertama, Jawa Tengah 26,45 persen (32, 75 juta orang). Kemudian, Jawa Timur 19,87 persen (24, 6 juta orang), Jawa Barat 16,73 persen (20, 72 juta orang), Jabodetabek 6,52 persen (8, 07 juta orang), dan Yogyakarta 4,78 persen (5, 9 juta orang).
>>> GJAW 2023: Cek Daftar Mobil Baru yang Siap Launching untuk Dipakai Mudik
Prediksi Puncak Arus Mudik dan Balik
Sedangkan puncak arus mudik 2023 diperkirakan terjadi pada H-1 (Jumat 21 April 2023), dimana diprediksi terjadi pergerakan sebesar 14,3 persen (17, 7 juta orang). Peningkatan perjalanan pada arus mudik diprediksi mulai meningkat sejak H-3 (Rabu 19 April 2023). Untuk puncak arus balik, diperkirakan terjadi pada H+2 (Selasa 25 April 2023) dan diprediksi pergerakan yang masih cukup tinggi hingga H+3 (Rabu 26 April 2023).
Semoga saja strategi One Way di Tol Trans Jawa saat mudik 2023 dapat mengurai kemacetan
Selanjutnya, untuk pemilihan moda transportasi didominasi moda darat yaitu: mobil pribadi 22,07 persen (27, 32 juta orang), sepeda motor 20,3 persen (25, 13 juta orang), bus 18,39 persen (22, 77 juta orang), kereta api antarkota 11,69 persen (14, 47 juta orang), dan mobil sewa 7,7 persen (9, 53 juta orang). So, sudah siapkah Anda untuk bermacet-macetan mudik lebaran tahun ini?